Roblox Jadi Tren Baru, Dari Konser Virtual hingga Ladang Brand Besar

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diterbitkan:

Roblox Jadi Tren Baru, Dari Konser Virtual hingga Ladang Brand Besar
Roblox (Credit: instagram.com/roblox)

Kapanlagi.com - Fenomena digital terus melahirkan tren unik yang mengaburkan batas antara dunia nyata dan dunia maya. Salah satunya datang dari Roblox. Roblox pertama kali diluncurkan pada 2006 dan berkembang sebagai platform daring yang memungkinkan pengguna menciptakan sekaligus memainkan game buatan pengguna lain.

Menggunakan mesin pengembangan bernama Roblox Studio, siapa pun bisa merancang dunia virtual, mulai dari permainan sederhana hingga simulasi kompleks. Game-game di Roblox gratis dimainkan, namun pengguna dapat membeli mata uang virtual bernama Robux untuk mengakses item khusus atau fitur premium.

Dalam beberapa tahun terakhir, Roblox mencatat lonjakan pengguna yang luar biasa. Data yang dilaporkan Wikipedia menunjukkan, Roblox sempat mencatat lebih dari 85 juta pengguna aktif harian, bahkan menyaingi popularitas platform hiburan raksasa lain.

Baca berita lainnya tentang Roblox di Liputan6.com.

1. Ruang Sosial

Salah satu gimnya yang berjudul Grow a Garden bahkan sempat memecahkan rekor dengan 21 juta pemain aktif secara bersamaan, melampaui rekor yang pernah dicetak PUBG maupun Fortnite. Angka ini menunjukkan betapa Roblox kini telah menjadi fenomena global.

Roblox bukan lagi sekadar tempat bermain. Kini, platform ini menjadi ruang sosial tempat para pengguna berinteraksi. Mereka menggunakan Roblox layaknya sebuah mall digital atau lapangan nongkrong di dunia maya. Anak muda bisa berkumpul, mengobrol, berfoto virtual, atau bahkan menghadiri konser artis favorit mereka.

Menurut laporan Digital Native Tech, Roblox terus tumbuh menjadi ekosistem sosial digital yang mengedepankan kreativitas. Ruang-ruang di Roblox kini lebih banyak diciptakan untuk interaksi sosial ketimbang sekadar permainan.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Bentuk Komunitas

Fenomena ini memperlihatkan perubahan cara generasi muda berhubungan dengan dunia hiburan yakni tidak lagi hanya pasif menonton, melainkan ikut berpartisipasi dalam dunia virtual yang mereka pilih.

Salah satu kekuatan Roblox adalah kemampuannya membentuk komunitas lintas minat. Misalnya, komunitas pecinta kegiatan outdoor yang menciptakan dunia virtual khusus mendaki gunung.

Terdapat pengalaman imersif bernama Climbing Game yang menawarkan simulasi mendaki dengan suasana meditatif. Gim ini berhasil membentuk komunitas besar, di mana para pemain saling membantu menyelesaikan rute pendakian virtual.

3. Ladang Baru

Selain itu, komunitas bertema petualangan seperti Mount Everest Climbing Roleplay, Climbing World, hingga Mount Kenya Expedition berhasil menarik ratusan ribu hingga jutaan anggota. Semua orang bisa ikut mendaki tanpa harus meninggalkan rumah, sembari tetap mendapatkan rasa kebersamaan khas komunitas di dunia nyata.

Fenomena ini menjadi bukti bahwa Roblox bukan hanya ruang digital, tetapi juga ekosistem sosial dengan kultur unik yang terus bertumbuh. Tren komunitas dan aktivitas sosial yang semakin kuat di Roblox ternyata membuka mata brand-brand besar.

Mereka melihat Roblox sebagai ladang baru untuk melakukan brand activation yang lebih dekat dan personal dengan audiens muda. Tak hanya sekadar menempelkan logo, brand kini membangun dunia interaktif khusus di Roblox mulai dari konser, game, hingga misi virtual yang penuh unsur promosi.

4. Konser Virtual

Salah satu pionir dalam tren ini adalah Gamefam, studio profesional yang secara khusus membuat konten Roblox untuk berbagai brand global. Mereka sukses meluncurkan pengalaman interaktif resmi dari nama-nama besar, sekaligus mempopulerkan gim yang dikunjungi jutaan orang setiap hari.

Roblox kini menjadi panggung besar bagi merek dan artis internasional. Sonic the Hedgehog, Hot Wheels, NFL, Doctor Strange, hingga raksasa teknologi seperti Samsung dan brand fashion Puma sudah ikut membangun pengalaman di Roblox.

Bahkan, artis-artis papan atas seperti Lil Nas X, Twenty One Pilots, Charli XCX, Lizzo, dan Saweetie pernah menggelar konser virtual eksklusif di Roblox, menghadirkan pengalaman yang tidak mungkin ditemukan di dunia nyata.

5. Brand Lokal Turut Serta

Meski dominasi masih datang dari brand global, tren ini berpotensi diikuti brand-brand lokal, termasuk dari Indonesia. Dengan demografi Roblox yang jelas, terutama anak muda, kehadiran brand lokal di platform ini bisa menjadi strategi jitu untuk meraih generasi baru secara lebih dekat.

Mengapa brand tertarik masuk ke Roblox? Jawabannya ada pada kombinasi keunggulannya. Pertama, Roblox memungkinkan interaksi alami antar pengguna. Brand dapat hadir langsung dalam percakapan dan kegiatan sosial alih-alih sekadar menjadi iklan statis. Kedua, demografi Roblox yang mayoritas Gen Z dan Alpha membuat audiens yang ditargetkan sangat jelas dan tepat sasaran.

6. Engagement Tinggi

Selain itu, tingkat engagement di Roblox sangat tinggi. Fitur seperti event, misi, atau kosmetik digital membuat pengguna rela kembali berulang kali. Bahkan gim sederhana seperti Grow a Garden berhasil mempertahankan keterlibatan jutaan pemain berkat sistem perkembangan yang terus berjalan meski pemain sedang offline.

Fenomena Roblox menggambarkan bagaimana dunia hiburan terus berevolusi mengikuti budaya digital generasi muda. Dari sekadar platform game, Roblox kini menjelma menjadi ruang sosial, panggung konser, arena komunitas, hingga ladang promosi brand-brand global. Dengan jumlah pengguna yang masif, engagement tinggi, dan fleksibilitas yang luas, Roblox berpotensi menjadi wajah baru industri hiburan digital di masa depan.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending