Mengenal Jenjang Pangkat Polisi di Indonesia dari Tamtama hingga Perwira Tinggi

Penulis: Shani Ramadhan Rasyid

Diperbarui: Diterbitkan:

Mengenal Jenjang Pangkat Polisi di Indonesia dari Tamtama hingga Perwira Tinggi
Ilustrasi topi polisi (credit: Liputan6.com)

Kapanlagi.com - Sistem pangkat dalam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bukan sekadar simbol, melainkan cerminan dari struktur organisasi yang kaya akan sejarah dan makna. Setiap pangkat yang ada tidak hanya menunjukkan posisi, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab, kewenangan, dan prestasi yang telah diraih oleh para anggota kepolisian.

Dari level terendah hingga tertinggi, jenjang pangkat polisi meliputi berbagai golongan, mulai dari tamtama, bintara, hingga perwira tinggi. Menariknya, sistem kepangkatan ini telah melalui berbagai perubahan sejak zaman penjajahan Belanda hingga era modern saat ini. Asal-usulnya dapat ditelusuri hingga ke struktur Bhayangkara Majapahit, yang merupakan unit keamanan yang bertugas melindungi kerajaan pada masa lalu.

Transformasi kepolisian modern dimulai ketika Belanda mendirikan satuan polisi lokal, yang menjadi cikal bakal terbentuknya Polri seperti yang kita kenal sekarang. Kini, pangkat polisi lebih dari sekadar identitas profesi; ia menjadi simbol dari hierarki yang menegaskan tanggung jawab dalam melayani masyarakat. Dengan sistem yang terperinci dan terstruktur, setiap pangkat memiliki peran unik yang sangat vital dalam menjaga keamanan negara.

1. Sejarah Singkat Sistem Kepangkatan Polri

Sejarah kepangkatan Polri mengalir seperti sungai yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, dimulai dari era kerajaan Majapahit dengan kehadiran satuan keamanan legendaris, Bhayangkara. Saat penjajahan Belanda, wajah kepolisian modern mulai terbentuk dengan melibatkan penduduk lokal dalam menjaga keamanan.

Namun, transformasi sejati terjadi setelah Indonesia meraih kemerdekaan, ketika Polri berdiri sebagai institusi mandiri yang kokoh. Struktur pangkat yang dibangun dalam Polri tidak hanya menciptakan hierarki yang jelas, tetapi juga memperkuat sistem komando yang efisien, memastikan setiap tugas terlaksana dengan baik demi keamanan bangsa.

2. Golongan Kepangkatan Tamtama

Dalam struktur kepolisian, golongan tamtama mungkin terlihat sebagai pangkat terendah, namun peran mereka sungguh tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka adalah garda terdepan yang menjalankan tugas sehari-hari di lapangan, mulai dari pengamanan acara hingga patroli rutin.

Dengan pangkat seperti Bhayangkara Dua (Bharada) hingga Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu), setiap tingkatan dilengkapi dengan lambang khas yang mencerminkan hierarki mereka, seperti lambang balok miring merah yang menunjukkan kedudukan.

Tamtama menjadi fondasi yang kokoh bagi karier kepolisian, memberikan dukungan vital bagi unit-unit yang lebih tinggi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

3. Golongan Kepangkatan Bintara

Bintara, sebagai jembatan antara tamtama dan perwira, memegang peranan yang sangat vital dalam struktur kepolisian. Dengan pangkat yang beragam, mulai dari Brigadir Polisi Dua (Bripda) hingga Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), setiap bintara memiliki lambang unik yang mencerminkan identitasnya—seperti Bripda yang bangga dengan satu balok panah perak dan Aiptu yang menampilkan dua balok bergelombang perak.

Mereka tidak hanya bertugas memimpin tim kecil dalam operasional sehari-hari, tetapi juga berperan penting dalam menjaga koordinasi antarunit. Selain itu, bintara seringkali terlibat dalam pelatihan tamtama baru, menjadikan mereka pilar yang tak tergantikan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

4. Golongan Kepangkatan Perwira Pertama dan Menengah

Dalam struktur kepolisian, perwira pertama diwakili oleh Inspektur Polisi Dua (Ipda), Inspektur Polisi Satu (Iptu), dan Ajun Komisaris Polisi (AKP), yang ditandai dengan lambang balok emas—dari satu hingga tiga balok—serta menduduki posisi strategis di unit operasional.

Sementara itu, golongan perwira menengah, yang mencakup Komisaris Polisi (Kompol), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), dan Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), dikenali dengan lambang bunga melati emas, juga dari satu hingga tiga melati.

Mereka bukan hanya pemimpin di tingkat regional atau nasional, tetapi juga arsitek strategi dan kebijakan untuk menjaga keamanan wilayah, berfungsi sebagai penghubung antara pelaksanaan di lapangan dan kebijakan yang lebih tinggi.

5. Perwira Tinggi: Pucuk Hierarki Polri

Dalam dunia kepolisian, pangkat perwira tinggi seperti Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol), Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol), dan Jenderal Polisi memegang peranan yang sangat vital.

Di puncak hierarki, Jenderal Polisi yang megah dengan lambang empat bintang tidak hanya menjadi pengelola institusi Polri, tetapi juga simbol kekuatan dan representasi negara dalam menjaga keamanan.

Setiap perwira tinggi memiliki tugas mulia untuk memastikan bahwa kebijakan strategis Polri sejalan dengan cita-cita bangsa, di mana setiap bintang pada seragam mereka mencerminkan otoritas dan tanggung jawab besar dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

6. Apa saja golongan pangkat di Polri?

Di dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia, terdapat tiga golongan pangkat yang membentuk hierarki yang jelas: tamtama, bintara, dan perwira. Setiap golongan ini memiliki jenjang pangkat yang unik, menciptakan struktur yang teratur dan memudahkan pengelolaan serta pengembangan karier para anggotanya.

7. Apa perbedaan tamtama, bintara, dan perwira?

Dalam struktur kepolisian, Tamtama menempati posisi sebagai golongan terendah, sedangkan Bintara berada di tengah sebagai jembatan penghubung, dan Perwira bersinar sebagai golongan tertinggi yang menjalankan tugas-tugas strategis. Ketiga tingkatan ini saling melengkapi, membentuk sebuah sinergi yang kuat demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

8. Bagaimana cara menjadi perwira tinggi di Polri?

Dalam perjalanan menuju puncak karier sebagai perwira tinggi, seorang anggota Polri harus melewati serangkaian jenjang yang menantang, menjalani pendidikan khusus yang intensif, serta membangun reputasi yang gemilang melalui prestasi-prestasi yang mengesankan.

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending