Hari Pers Nasional 2025 Tanggal Berapa? Simak Fakta di Baliknya

Hari Pers Nasional 2025 Tanggal Berapa? Simak Fakta di Baliknya
Ilustrasi pers (credit: pixabay)

Kapanlagi.com - Setiap tahun, tanggal 9 Februari menjadi momen istimewa bagi dunia jurnalisme di Indonesia, karena hari itu diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Tanggal ini bukan sekadar angka di kalender; ia menandai hari lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 oleh Presiden Soeharto. Sejak saat itu, HPN dirayakan secara meriah di berbagai provinsi, melibatkan para jurnalis, pemerintah, dan masyarakat dalam suasana penuh kebersamaan.

Namun, di balik perayaan tersebut, terdapat perdebatan yang menarik. Beberapa kelompok jurnalis mengusulkan agar tanggal peringatan ini lebih mencerminkan sejarah pers Indonesia, seperti tanggal terbitnya Medan Prijaji pada tahun 1907—koran pribumi pertama yang didirikan oleh Tirto Adhi Soerjo. Tak hanya itu, ada pula wacana untuk menetapkan 7 Desember sebagai Hari Jurnalis Indonesia, sebagai penghormatan atas wafatnya Tirto Adhi Soerjo.

Meski ada perbedaan pendapat, Hari Pers Nasional tetap menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan pers di Tanah Air. Apa saja yang telah dilalui? Bagaimana peran vital pers dalam sejarah bangsa? Dan tantangan apa yang dihadapi di era modern ini? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, simak rangkuman fakta menarik yang disajikan oleh Kapanlagi.com pada Kamis (6/2).

1. Sejarah Hari Pers Nasional: Wartawan Lahir untuk Cerdaskan Bangsa

Hari Pers Nasional, yang diperingati setiap 9 Februari, resmi ditetapkan pada 23 Januari 1985 melalui Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985. Tanggal ini dipilih bertepatan dengan hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang didirikan pada 1946.

Ide untuk merayakan Hari Pers Nasional pertama kali muncul dalam Kongres ke-28 PWI di Padang pada 1978, dan setelah melalui berbagai proses, termasuk persetujuan Dewan Pers pada 1981, Presiden Soeharto akhirnya mengesahkan peringatan ini. Meskipun bukan hari libur nasional, momen ini menjadi simbol penghargaan terhadap peran vital pers dalam mencerdaskan bangsa dan menjaga demokrasi di Tanah Air.

2. Pers Berperan Melawan Penjajah

Sejak zaman penjajahan, pers telah menjadi pilar penting dalam perjuangan bangsa Indonesia. Dimulai dengan terbitnya surat kabar Medan Prijaji yang digagas oleh Tirto Adhi Soerjo pada tahun 1907, pers nasional mulai menggeliat dan menyebarkan semangat nasionalisme di tengah gejolak pergerakan kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, media massa terus bertransformasi menjadi alat komunikasi yang vital dan pengawas sosial bagi pemerintahan.

Namun, tantangan besar menghadang di era Orde Lama dan Orde Baru, di mana kebebasan pers terkungkung oleh kontrol pemerintah yang ketat. Beruntung, pasca-reformasi 1998, angin segar berhembus dengan lahirnya Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, yang membuka jalan bagi kebebasan pers tanpa sensor, menjadikan media sebagai suara rakyat yang tak tereduksi.

3. Penetapan Hari Pers Nasional Sempat Kontroversial

Hari Pers Nasional, meski telah diakui sebagai peringatan resmi, tak luput dari sorotan tajam berbagai kalangan yang menganggapnya masih terjebak dalam bayang-bayang warisan Orde Baru. Dalam upaya menegaskan identitas pers yang lebih autentik, sekelompok jurnalis dan penulis muda pada 7 Desember 2007 merilis deklarasi Hari Pers Indonesia, menantang HPN yang dianggap tak mencerminkan sejarah pers yang sebenarnya.

Mereka memilih tanggal tersebut untuk menghormati Tirto Adhi Soerjo, sosok penting dalam dunia jurnalistik, dan mengusulkan agar momen bersejarah ini bisa menjadi alternatif yang lebih relevan. Tak hanya itu, beberapa pihak juga menginginkan agar HPN dihubungkan dengan terbitnya Medan Prijaji pada Januari 1907, surat kabar pribumi pertama yang mencerminkan semangat pers nasional.

Sejarawan Asvi Warman Adam bahkan mengusulkan menjadikan Januari sebagai Bulan Pers Nasional, dengan puncak perayaan tetap pada 9 Februari. Di sisi lain, gagasan untuk menetapkan 7 Desember sebagai Hari Jurnalis Indonesia juga muncul pada 16 Februari 2017, menambah warna baru dalam penghormatan terhadap para jurnalis di luar peringatan HPN.

4. Pers di Era Digital Punya Tantangan Besar

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, dunia pers kini dihadapkan pada serangkaian tantangan yang mengancam keberlangsungan dan kredibilitasnya.

Media konvensional, terutama cetak, mulai ditinggalkan seiring dengan pergeseran masyarakat yang lebih memilih mengakses berita melalui platform digital. Selain itu, maraknya hoaks dan disinformasi yang mudah tersebar di internet semakin menyulitkan upaya menjaga kebenaran informasi.

Tak ketinggalan, tekanan ekonomi yang dialami banyak perusahaan media akibat penurunan pendapatan iklan dan persaingan ketat dengan raksasa digital seperti Google dan Facebook turut menambah beban. Namun, di balik semua tantangan ini, peran pers sebagai pilar demokrasi yang menyampaikan informasi akurat kepada publik tetap tak tergantikan.

5. Makna Hari Pers Nasional bagi Masa Depan Jurnalisme

Hari Pers Nasional bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan sebuah momen berharga bagi para insan pers untuk merenungkan komitmen mereka dalam meningkatkan profesionalisme dan melindungi kebebasan pers di Indonesia. Dalam peringatan kali ini, ditegaskan kembali peran vital pers sebagai penjaga demokrasi melalui penyajian berita yang objektif dan kredibel.

Selain itu, pentingnya literasi media juga disorot agar masyarakat mampu membedakan antara informasi yang valid dan hoaks. Tak kalah penting, kesejahteraan jurnalis perlu ditingkatkan, baik dari segi hak asasi maupun perlindungan hukum. Di era digital ini, pers dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi agar tetap relevan dan mendapatkan kepercayaan publik.

6. People Also Ask: Pertanyaan Seputar Hari Pers Nasional

Hari Pers Nasional 2025 diperingati tanggal berapa?

HPN 2025 diperingati pada 9 Februari 2025, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985.

Kenapa Hari Pers Nasional diperingati setiap 9 Februari?

Karena tanggal ini bertepatan dengan hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946.

Apa perbedaan Hari Pers Nasional dan Hari Jurnalis Indonesia?

HPN ditetapkan oleh pemerintah dan berkaitan dengan PWI, sedangkan Hari Jurnalis Indonesia (7 Desember) diusulkan sebagai alternatif oleh komunitas jurnalis independen.

Apa saja tantangan yang dihadapi pers di era digital?

Pers menghadapi tantangan disrupsi media cetak, hoaks, tekanan ekonomi, dan pergeseran pola konsumsi berita ke media sosial.

Mengapa pers disebut sebagai pilar demokrasi?

Karena pers berperan dalam menyampaikan informasi yang akurat, mengawasi kekuasaan, serta membentuk opini publik yang kritis.

(Di tengah kondisi kesehatan yang jadi sorotan, Fahmi Bo resmi nikah lagi dengan mantan istrinya.)

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending