Bookworm Heaven! Littered With Books, Hidden Gem Buat Chill di Singapura
Diperbarui: Diterbitkan:

Littered With Books. Foto: Chinatown.sg
Kapanlagi.com - Liburan ke Singapura sering identik dengan belanja dan kuliner, tapi pernahkah kamu mencoba mengeksplorasi sisi tenangnya? Di kawasan heritage Duxton Hill, kamu bisa merasakan atmosfer berbeda dengan jalan kecil dengan deretan shophouse kolonial, suasana santai, dan spot-spot hidden gems yang jarang diketahui wisatawan.
Salah satunya adalah Littered With Books, toko buku indie dua lantai yang jadi destinasi wajib buat siapa pun yang suka pengalaman unik, entah itu bookworm sejati atau traveler yang butuh tempat singgah cozy di tengah perjalanan.
Begitu masuk, langsung berasa kayak nemu 'me time corner' di tengah hiruk-pikuk kota. Rak-rak buku yang bikin mata lapar, interior hangat yang aesthetic, sampai aroma khas buku yang bikin tenang. Singkatnya, Littered With Books itu bukan cuma toko buku tapi spot rahasia buat slow down sejenak dan menikmati sisi lain Singapura dengan cara yang lebih personal.
Lalu, apa saja sih hal yang bikin Littered With Books terasa istimewa?
Advertisement
1. Premium namun Aksesibel
Buku di sini nggak asal numpuk, koleksinya bener-bener curated. Ada novel fiksi buat nemenin waktu luang, non fiksi inspiratif yang bisa kasih perspektif baru, sampai buku anak yang bikin senyum-senyum sendiri.
Dan yang paling nyenengin, meski vibes-nya classy, harganya tetap ramah dompet. Jadi kamu bisa pulang bawa 'oleh-oleh keren' yang nggak cuma bisa dipajang di rak, tapi juga jadi teman perjalanan. Kombinasi pas buat traveler muda yang pengen something different atau booklovers yang nggak bisa jauh dari bacaan.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Spot Heritage yang Instagramable
Toko buku ini nongkrong manis di shophouse kolonial dua lantai yang klasik abis. Tangga kayu, rak tinggi penuh buku, ditambah cahaya hangat bikin suasananya cozy banget cocok buat kamu yang pengen duduk santai sambil scroll buku.
Buat yang suka banget hunting foto, tiap sudutnya auto feed worthy. Nggak kayak toko buku modern yang kadang dingin dan kaku, di sini vibes-nya hangat, personal, dan punya karakter sendiri bener-bener spot rahasia buat chill sambil tetep Instagramable.
3. Jadwal yang User-Friendly
Nggak perlu panik soal waktu! Littered With Books buka sampai malam, jadi gampang banget buat nyelipin ke itinerary santai kamu. Bayangin habis keliling Duxton Hill sore-sore, mampir nyari buku favorit, terus lanjut kulineran malam pas banget buat yang chill dan menikmati momen tanpa terburu-buru.
Jam buka:
Senin-Kamis: 12 Siang - 9 Malam
Jumat: 12 Siang - 9 Malam
Sabtu : 11 Siang - 9 Malam
Minggu: 11 Siang - 8 Malam
4. Littered With Books Lebih dari Sekadar Toko Buku
Yang bikin Littered With Books istimewa bukan cuma rak-rak penuh bacaan, tapi atmosfer yang ditawarkannya. Begitu melangkah masuk, kamu seakan dipindahkan ke dunia lain dengan tenang, hangat, dan penuh detail kecil yang bikin betah. Duduk sebentar di pojok dengan buku pilihan, mendengar lantai kayu berderit pelan, sambil melihat jendela shophouse menghadap jalan kecil Duxton Hill rasanya kayak nemu oasis di tengah kota modern.
Di sini, belanja buku jadi pengalaman personal, kamu nggak sekadar membeli bacaan, tapi juga pulang dengan cerita. Ada kemungkinan besar kamu akan menemukan judul yang nggak pernah kamu lihat di rak toko buku besar, dan itu justru jadi nilai plusnya. Setiap kunjungan bisa jadi penemuan baru baik itu buku, suasana, atau bahkan inspirasi.
Penulis: Sri Cahayati
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/wri)
Wuri Anggarini
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025