Kapan Lagi Bisa Jelajah Titanic di Singapura? Yuk, Rasakan Petualangan Serunya!
Diterbitkan:

Replika dek RMS Titanic di pameran imersif. (c) Fever
Kapanlagi.com - Coba bayangkan kamu sedang berada di Orchard Road, pusat belanja paling sibuk di Singapura, dikelilingi toko-toko mewah, lampu neon modern, dan arus manusia yang tak pernah berhenti. Tiba-tiba, suasana berubah. Seakan ada pintu waktu yang membawa kamu mundur ke April 1912, tepat di dek kapal pesiar paling megah yang pernah dibuat: RMS Titanic.
Bayangkan suara dentuman mesin kapal yang bergemuruh, aroma dek kayu mahal yang khas, dan cahaya lampu kristal yang temaram, memantul indah di kabin penumpang kelas satu. Kamu bisa merasakan getaran langkah para penumpang yang penuh semangat saat boarding, mendengar obrolan riang di ruang makan yang elegan, hingga ikut menahan napas ketika malam dingin di Atlantik Utara berubah jadi tragedi besar. Semua sensasi itu bukan lagi hanya bisa dibayangkan lewat layar film, melainkan hadir nyata di depan mata.
Pengalaman ini bisa kamu temukan di Titanic: An Immersive Voyage - Through the Eyes of the Passengers, pameran imersif spektakuler yang akan digelar mulai 6 Agustus 2025 di Fever Exhibition Hall, Singapura. Lewat teknologi canggih, proyeksi 3D, serta rekonstruksi ruang berukuran asli, pameran ini mengajak pengunjung untuk benar-benar menapak ke dunia Titanic. Kamu bukan lagi sekadar penonton sejarah, melainkan bagian dari perjalanan paling terkenal di lautan.
Advertisement
Tak hanya menyuguhkan keindahan dan kemewahan kapal, pameran ini juga mengajak kamu merasakan sisi emosional dari kisah Titanic. Mulai dari kegembiraan penumpang saat berlayar, ketegangan ketika kapal menabrak gunung es, hingga keheningan yang mencekam saat Titanic perlahan karam ke dasar samudra. Inilah kesempatan langka untuk menghidupkan kembali potongan sejarah paling dramatis di abad ke-20, tanpa harus mengenakan baju selam atau menyelam ribuan meter ke Atlantik.
1. Debut Pameran Immersive Titanic di Asia, 6 Agustus 2025 di Fever Exhibition Hall
Setelah sukses di kota-kota dunia seperti Cincinnati, New Orleans, dan Copenhagen dengan lebih dari 700 ribu pengunjung, Titanic: An Immersive Voyage - Through the Eyes of the Passengers akhirnya merapat ke Asia. Singapura beruntung jadi tuan rumah perdana untuk kawasan ini, tepatnya di Fever Exhibition Hall, 25 Scotts Road, hanya beberapa langkah dari pusat keramaian Orchard Road.
Mengambil area seluas 1.300 meter persegi, pameran ini bukan sekadar display benda bersejarah, melainkan sebuah perjalanan penuh sensasi yang mengajak pengunjung masuk langsung ke dalam dunia Titanic. Bayangkan berjalan melewati rekonstruksi ruangan berukuran asli, menyusuri kabin penumpang kelas satu yang mewah, hingga melihat detail kecil seperti perabot, surat, dan foto yang merekam kehidupan di atas kapal legendaris itu.
Selain itu, pengunjung juga bisa menemukan lebih dari 90 artefak asli yang terkait dengan Titanic, mulai dari foto kapten, blueprint kapal, hingga barang-barang pribadi penumpang. Semua dipadukan dengan teknologi canggih seperti proyeksi 3D, animasi video, dan instalasi interaktif, yang membuat kisah Titanic tidak hanya ditonton, tapi juga benar-benar bisa dirasakan.
Yang membuat edisi Singapura istimewa, ada tambahan konten eksklusif berupa panel dinding raksasa berisi pemberitaan koran lokal tahun 1912 tentang tragedi Titanic, lengkap dengan foto-foto lama Singapura di masa itu. Jadi, selain mengenang sejarah maritim dunia, pameran ini juga memberi sentuhan lokal yang bikin pengalaman makin dekat dengan pengunjung.
"Pameran ini membawa cerita Titanic dengan cara yang personal dan emosional, menghormati warisan para penumpang sekaligus menghadirkan kisah mereka yang mungkin belum pernah diceritakan sebelumnya," ungkap Guo Teyi, Director Leisure Events di Singapore Tourism Board.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Teknologi Imersif Bawa Pengunjung ke Malam Tragis Tabrakan Titanic
Kalau biasanya kisah Titanic hanya bisa kita lihat lewat film James Cameron atau dokumenter di televisi, kali ini kamu bisa merasakan sendiri momen-momen paling ikonik kapal legendaris itu. Pameran ini menghadirkan teknologi imersif yang membuat pengunjung seolah benar-benar berada di dek Titanic, menyaksikan langsung detik-detik menegangkan saat kapal menabrak gunung es di tengah malam Atlantik.
Begitu masuk ke salah satu ruangan, kamu akan dibawa duduk di dalam sekoci penyelamat, dengan proyeksi floor-to-ceiling yang menampilkan adegan kapal karam secara dramatis. Suara distress call, teriakan panik, hingga cahaya lampu yang meredup perlahan bikin bulu kuduk berdiri. Rasanya seperti benar-benar ikut terjebak di malam bersejarah 14 April 1912 itu.
Buat yang mengambil tiket VIP, pengalaman makin lengkap dengan akses ke tur Virtual Reality (VR). Lewat headset VR, kamu bisa �¢ï¿½ï¿½menyelam�¢ï¿½ï¿½ hingga lebih dari 4 kilometer ke dasar laut Atlantik Utara untuk melihat langsung bangkai Titanic yang kini bersemayam dalam keheningan. Tur ini terasa sangat emosional, di satu sisi kamu akan kagum dengan kemegahan yang masih tersisa, tapi di sisi lain juga haru melihat peninggalan kapal yang jadi saksi bisu tragedi.
Bagian VR ini jadi salah satu highlight pameran karena berhasil menghadirkan pengalaman yang mustahil dicapai oleh kebanyakan orang, yaitu melihat Titanic dengan mata kepala sendiri tanpa harus jadi penyelam profesional.
3. Panel Koran 1912: Pemberitaan Tenggelamnya Titanic di Singapura
Salah satu hal yang bikin edisi Singapura terasa berbeda dengan kota-kota lain adalah hadirnya panel koran raksasa yang memajang berita lokal tahun 1912 tentang tenggelamnya Titanic. Bayangkan, kamu bisa membaca langsung bagaimana warga Singapura pada masa itu pertama kali mendengar kabar karamnya kapal megah ini, lengkap dengan gaya bahasa surat kabar zaman dulu.
Nggak berhenti di situ, pameran juga menampilkan foto-foto lama lanskap Singapura di awal abad ke-20. Dari jalanan yang masih sepi hingga arsitektur klasik yang kini mungkin sudah hilang, semua itu memberikan konteks unik, bagaimana tragedi global Titanic ternyata juga bergema sampai ke Asia Tenggara.
Kehadiran panel ini bikin pengalaman jadi lebih personal untuk pengunjung lokal maupun wisatawan di Singapura. Konten eksklusif ini memang disiapkan khusus agar pengunjung bisa melihat 'cermin sejarah' bukan hanya dari sisi Titanic, tapi juga dari bagaimana kota Singapura ikut jadi bagian dari cerita besar itu.
Buat kamu yang suka sejarah, panel koran raksasa beserta foto-foto lama Singapura jelas jadi spot wajib untuk berhenti lebih lama. Rasanya seperti berjalan di antara dua dunia, antara gemerlap Titanic dan Singapura tempo dulu yang ikut mencatat sejarahnya.
Kapan lagi bisa 'naik' Titanic tanpa harus ke dasar Atlantik? Titanic: An Immersive Voyage - Through the Eyes of the Passengers hadir mulai 6 Agustus 2025 di Fever Exhibition Hall, 25 Scotts Road, Singapura. Dari artefak asli, proyeksi imersif, hingga tur VR ke bangkai kapal, semua menanti untuk kamu jelajahi. Jangan tunggu sampai tiket habis, segera pesan sekarang dan rasakan sendiri pengalaman bersejarah yang tak terlupakan.
Penulis: Umi Zakiyatun
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/wri)
Wuri Anggarini
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025