Wali Kota Neni Ajak Generasi Muda Bontang Jadi Pelopor Kemanusiaan pada Peringatan 80 Tahun PMI
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni di acara peringatan HUT ke-80 PMI.
Kapanlagi.com - Peringatan HUT ke-80 Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Bontang berlangsung hangat dan penuh nuansa kepedulian. Di Stadion Bessai Berinta, Sabtu (29/11/2025) pagi, ratusan pelajar dan relawan muda berkumpul mengikuti rangkaian acara yang turut diisi dengan pelantikan anggota Palang Merah Remaja (PMR) se-Kota Bontang.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang hadir memimpin langsung jalannya kegiatan menegaskan, peringatan HUT PMI bukan hanya seremoni tahunan. Ia mendorong agar momentum ini menjadi penguat komitmen generasi muda untuk aktif dalam aksi kemanusiaan, baik di sekolah, lingkungan sekitar, maupun saat terjadi bencana.
“Palang Merah Indonesia telah menunjukkan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat di berbagai situasi darurat dan bencana. Atas nama Pemerintah Kota Bontang, saya menyampaikan penghargaan mendalam kepada seluruh relawan yang menjadi garda kemanusiaan,” ujar Neni.
Advertisement
Neni kembali mengingatkan bahwa PMI berdiri di atas sejarah panjang yang tak lepas dari semangat kemerdekaan bangsa. Ia menuturkan, gagasan tentang Palang Merah Indonesia telah muncul sejak 1932, sebelum akhirnya diresmikan pada 17 September 1945, tepat sebulan usai Proklamasi. Sejak saat itu, PMI mengemban mandat kemanusiaan untuk menolong korban perang, bencana, hingga memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Selain peran sejarah, Neni memaparkan dasar hukum yang memperkuat posisi PMI sebagai organisasi kemanusiaan resmi di Indonesia. Dari Keppres No. 25/1950, Keppres No. 246/1963, hingga Undang-Undang No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang menegaskan bahwa PMI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang menjalankan fungsi kepalangmerahan di tanah air.
“Dengan dasar hukum yang kuat ini, PMI memiliki legitimasi dan tanggung jawab besar untuk terus berkontribusi dalam ketahanan sosial, pelayanan publik, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, serta kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Wali Kota Neni Tekankan Pembangunan Karakter Kepedulian

Pada momen pelantikan PMR, Wali Kota kembali menegaskan pentingnya membangun karakter kepedulian sejak dini. Menurutnya, para anggota PMR bukan hanya peserta kegiatan sekolah, tetapi calon barisan pelopor yang berperan menumbuhkan empati, solidaritas, dan sikap tanggap bencana di tengah masyarakat.
“Kepada generasi muda anggota PMR, jadilah teladan kepedulian dan semangat kemanusiaan. Tanamkan solidaritas dan empati, serta siap membantu masyarakat yang membutuhkan,” pesan Neni.
Neni mengajak lembaga pendidikan, komunitas, organisasi kepemudaan, hingga perangkat daerah untuk terus menguatkan kolaborasi dengan PMI, terutama melalui donor darah, pelatihan kesiapsiagaan bencana, dan program-program kesehatan masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk memastikan nilai kemanusiaan tetap menjadi fondasi kehidupan sosial di Kota Bontang.
“PMI bukan sekadar organisasi sosial-kemanusiaan, tetapi mitra strategis pemerintah dalam pelayanan publik, perlindungan sosial, dan edukasi kesehatan. Kemanusiaan bukan hanya tugas organisasi, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai warga bangsa,” jelasnya.
Mengakhiri sambutannya, Neni berharap HUT ke-80 PMI menjadi momen refleksi bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat kembali semangat gotong-royong. Nilai solidaritas, kepedulian, dan keikhlasan yang menjadi roh PMI diharapkan terus tumbuh di tengah perubahan zaman.
“Marilah kita maknai usia 80 tahun PMI sebagai komitmen untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, gotong-royong, dan kepedulian di tengah dinamika zaman,” tuturnya.
(kpl/gil)
Advertisement
