Princess Ayako of Japan Harus Kehilangan Gelar Karena Menikahi Pria Impiannya

Penulis: Rezka Aulia

Diperbarui: Diterbitkan:

Princess Ayako of Japan Harus Kehilangan Gelar Karena Menikahi Pria Impiannya Putri Ayako rela turun tahta demi cinta. (AP Images)

Kapanlagi.com - Menjadi bangsawan tak selalu menyenangkan. Banyak peraturan yang harus ditaati meski kemewahan pasti dimiliki. Pangeran William dan Pangeran Harry tak perlu risau menikahi siapa pun tanpa perlu takut kehilangan gelar kebangsawanannya. Namun hal berbeda dirasakan oleh para bangsawan Kerajaan Jepang.

Putri Ayako dari Jepang harus merelakan gelar bangsawannya demi pria yang ia cintai. Pihak resmi Kerajaan Jepang baru saja mengumumkan bahwa Putri Ayako akan menikahi rakyat biasa. Pria beruntung ini adalah Kei Moriya, seorang pekerja di sebuah ekspedisi, NYK Line.

Putri Ayako dan Kei Moriya akan menikah pada musim gugur ini. Keduanya diperkenalkan oleh ibu Ayako, Putri Hisako. Ayako sendiri kini berusia 27 tahun, ia menempuh pendidikan di Canda sedangkan sang calon suami lulusan Universitas Tokyo.

Putri Ayako memutuskan turun tahta demi calon suaminya. (AP Images)

Pertunangan keduanya akan diresmikan melalui upacara tradisional pada bulan Agustus mendatang. Sedangkan acara pernikahannya sendiri akan digelar pada bulan Oktober.

Dilansir dari The Japan Times, setelah pernikahan digelar, Putri Ayako secara resmi bukan lagi anggota kerajaan. Ia dan suaminya tak akan bisa hidup di istana dan bukan lagi masuk ke garis keturunan kebangsawanan.

Putri Ayako sendiri bukan putri pertama yang harus merelakan gelar kebangsawanannya demi cinta. Sebelumnya, Putri Mako juga menikahi kekasih yang telah ia kencani sejak masa kuliah.

Hidup memang berisi penuh dengan pilihan. Para putri Kerajaan Jepang ini memilih meninggalkan gelarnya demi cinta. Namun masyarakat Jepang mulai menuntut untuk diadakan perubahan mengenai peraturan yang dinilai terlalu kuno ini.

Kalau KLovers sendiri setuju gak nih peraturan Kerajaan Jepang tentang pernikahan ini diganti?

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/rna)

Editor:

Rezka Aulia

Rekomendasi
Trending