Kronologi Dualisme Suksesor Pakubuwono XIII, Siapa Berhak Takhta Raja Solo?

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Kronologi Dualisme Suksesor Pakubuwono XIII, Siapa Berhak Takhta Raja Solo?
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII - instagram.com/kraton_solo

Kapanlagi.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali dilanda prahara suksesi yang memanas. Setelah wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada 2 November 2025, dualisme kepemimpinan muncul ke permukaan. Situasi ini mengingatkan pada konflik serupa yang pernah terjadi pada tahun 2004.

Dua nama besar kini bersaing memperebutkan takhta raja Solo, yakni KGPAA Hamangkunegoro dan KGPH Hangabehi. Keduanya mengklaim sebagai penerus sah Pakubuwono XIII, menciptakan ketegangan di antara keluarga keraton. Perebutan kekuasaan ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan banyak pertanyaan.

Lantas, bagaimana sebenarnya Kronologi Dualisme Suksesor Pakubuwono XIII ini terjadi? Mari kita telusuri setiap peristiwa penting yang melatarbelakangi konflik suksesi di Keraton Surakarta ini.

Baca juga berita lainnya di Liputan6.com

1. Awal Mula Konflik: Suksesi PB XII Tahun 2004

Pakubuwono XII yang telah wafat - instagram.com/kraton_solo

Konflik suksesi di Keraton Solo bukan hal baru, pernah terjadi pada tahun 2004 setelah wafatnya Pakubuwono XII. Saat itu, dua putra PB XII, Hangabehi dan Tedjowulan, saling mengklaim takhta. Bahkan, pemakaman ayah mereka diselenggarakan secara terpisah.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Pengangkatan Permaisuri dan Putra Mahkota PB XIII yang Kontroversial

Pada 27 Februari 2022, acara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 PB XIII menjadi pemicu awal ketidakpuasan. Asih Winarni, istri ketiga PB XIII, diangkat menjadi permaisuri dengan gelar GKR Pakubuwono. Bersamaan dengan itu, putranya, KGPH Purbaya (sekarang KGPAA Hamangkunegoro), diangkat sebagai putra mahkota.

Pengangkatan ini menuai kritik tajam dari kubu Lembaga Dewan Adat (LDA). Mereka menganggap keputusan tersebut sebagai kemauan pribadi Sinuhun, bukan hasil mufakat bersama sentana dalem.

3. Wafatnya Pakubuwono XIII: Pemicu Dualisme Baru

Pakubuwono XIII - instagram.com/kraton_solo

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII wafat pada 2 November 2025 di RS Indriati Solo Baru setelah menderita komplikasi penyakit. Kepergian PB XIII di usia 77 tahun ini membuka kembali babak baru konflik suksesi. Beliau meninggalkan tiga istri dan tujuh anak dari tiga pernikahannya.

4. Deklarasi Kilat KGPAA Hamangkunegoro sebagai PB XIV

Hanya tiga hari setelah wafatnya PB XIII, tepatnya 5 November 2025, sebuah deklarasi mengejutkan terjadi. Saat jenazah PB XIII akan dimakamkan, putra bungsu dari istri ketiga mendiang, KGPH Purbaya (KGPAA Hamangkunegoro), menyatakan diri sebagai Pakubuwono XIV. Deklarasi ini dilakukan melalui ikrar di hadapan jenazah ayahandanya dan disaksikan ratusan orang.

Dukungan datang dari kakak tertuanya, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, yang menyatakan pengukuhan adiknya sudah sesuai adat Kasunanan dan merupakan titah dari PB XIII semasa hidup.

5. Penobatan Tandingan: KGPH Hangabehi Didukung LDA

Tidak berselang lama, pada 13 November 2025, rapat kerabat Keraton Solo digelar yang dipimpin oleh Maha Menteri Keraton KGPA Tedjowulan. Dalam pertemuan tersebut, putra tertua mendiang PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi, diputuskan sebagai penerus takhta dengan gelar Pakubuwono XIV. Penobatan ini didukung oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) dan sejumlah adik mendiang PB XIII. Maha Menteri KGPA Tedjowulan bahkan mengaku merasa dijebak karena rapat konsolidasi justru berujung pada penobatan Hangabehi.

6. Jumenengan Dalem KGPAA Hamangkunegoro: Klaim Sah Berdasarkan Adat

Acara Jumenengan Dalem atau penobatan resmi KGPAA Hamangkunegoro sebagai Pakubuwono XIV dijadwalkan berlangsung pada 15 November 2025. GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani kembali menegaskan bahwa penobatan PB XIV Purbaya sah dan sesuai dengan paugeran (aturan adat) Keraton Solo. Ini menunjukkan keseriusan kubu Hamangkunegoro dalam mengklaim takhta.

7. Mengenal Lebih Dekat KGPAA Hamangkunegoro: Putra Bungsu yang Berani

KGPAA Hamangkunegoro - instagram.com/kraton_solo

KGPAA Hamangkunegoro, lahir pada 26 September 2002, adalah putra bungsu PB XIII dari permaisuri GKR Pakubuwono. Dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Suryo Aryo Mustiko, ia diangkat sebagai putra mahkota pada 27 Februari 2022. Hamangkunegoro dikenal sebagai lulusan kampus unggulan dan dibesarkan dalam lingkungan keraton yang menjunjung tinggi nilai budaya Jawa.

8. Profil KGPH Hangabehi: Putra Sulung yang Dianggap Lebih Layak

KGPH Hangabehi - Liputan6.com

KGPH Hangabehi, lahir pada 5 Februari 1985, adalah putra tertua PB XIII dari istri kedua, KRAy Winarni. Dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Soerjo Soeharto, ia dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV oleh rapat keluarga besar keraton yang difasilitasi KGPA Tedjowulan. Hangabehi didukung oleh LDA dan kerabat dalem, termasuk Gusti Moeng, yang berpendapat putra tertua lebih layak berdasarkan paugeran adat. Ia dikenal taat adat, aktif melestarikan budaya keraton, dan mengelola museum.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(kpl/ums)

Rekomendasi
Trending