3 Modus Penipuan Online yang Banyak Terjadi, TikTok Ajak Masyarakat Buat #PikirDuaKali
Diperbarui: Diterbitkan:
Ilustrasi kampanye #PikirDuaKali TikTok
Kapanlagi.com - Era digital memang membawa banyak kemudahan buat masyarakat. Akses informasi terasa makin cepat, update tren bisa didapat hanya dengan scroll di media sosial. Tapi, tahu nggak sih kalau kemudahan ini juga bisa jadi celah bagi penipuan online yang makin marak terjadi?
FYI, scam di platform digital kini sudah jadi ancaman nyata. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia telah menjadi salah satu episentrum laporan penipuan online di kawasan, dengan rata-rata 700-800 aduan per hari yang masuk ke Indonesia Anti Scam Centre (IASC).
Menariknya, tingkat literasi keuangan masyarakat, terutama di kalangan pelajar dan dewasa muda, baru mencapai 56,4%, masih di bawah rata-rata nasional sebesar 65,4%. Kondisi ini bikin masyarakat lebih mudah terpengaruh dengan tawaran atau informasi yang tampak meyakinkan di dunia digital.
Advertisement
Melihat fenomena ini, TikTok meluncurkan kampanye #PikirDuaKali untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada dan mampu mengenali berbagai modus penipuan online. Dalam kampanye ini, TikTok menggandeng sejumlah kreator seperti Ashilla Sikado (@ashilla.sikado), Agus Supriadi (@pergadgetan_), dan penyanyi senior Hetty Koes Endang, yang sama-sama berbagi pesan penting tentang pentingnya berhati-hati di dunia digital. Yuk, kenali tiga modus penipuan yang sering banget terjadi agar kamu nggak ikut jadi korban!
1. Modus Penipuan Lowongan Kerja Palsu
Lowongan kerja tanpa proses interview, gaji puluhan juta, dan benefit yang terdengar 'too good to be true'? Hati-hati, karena penawaran seperti ini sering banget jadi trik pelaku penipuan online.
Biasanya, pelaku akan menghubungi korban lewat media sosial atau aplikasi chat dan menawarkan pekerjaan dengan imbalan besar. Tapi, sebelum benar-benar 'mulai kerja', mereka akan meminta biaya administrasi atau uang pelatihan. Begitu uang dikirim, pelaku langsung menghilang tanpa jejak.
Tipsnya, selalu verifikasi sumber lowongan sebelum melamar. Cek apakah perusahaan tersebut punya situs resmi, alamat kantor jelas, dan proses rekrutmen yang wajar. Kalau ada yang terasa aneh, lebih baik mundur sebelum rugi.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
2. Modus Penipuan Investasi
Penipuan investasi juga jadi salah satu yang paling sering terjadi. Modusnya, pelaku akan menawarkan skema investasi berisiko rendah dengan keuntungan tinggi dalam waktu singkat. Kadang mereka bahkan mengaku punya izin dari lembaga keuangan resmi agar terlihat meyakinkan.
Padahal, faktanya tidak ada investasi yang bisa menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko. Kalau ada yang bilang "pasti untung", itu patut dicurigai. Pastikan setiap tawaran investasi yang kamu terima terdaftar di OJK dan punya mekanisme yang transparan.
Sebelum menanamkan uang, luangkan waktu buat riset. Biar nggak salah langkah, #PikirDuaKali sebelum tergoda janji manis yang nggak masuk akal.
3. Modus Penipuan Giveaway Abal-abal
Pernah tiba-tiba dapat pesan kalau kamu menang hadiah gadget, tiket konser, atau bahkan umroh gratis? Kalau iya, jangan langsung senang dulu. Bisa jadi itu fake giveaway alias penipuan berkedok hadiah.
Modusnya simpel, pelaku mengaku sebagai perwakilan brand terkenal, lalu meminta korban mengirimkan data pribadi atau transfer sejumlah uang untuk "biaya administrasi". Padahal, brand asli nggak akan pernah meminta biaya apa pun dari pemenang giveaway.
Cara paling aman? Cek dulu akun penyelenggara giveaway. Pastikan akun tersebut resmi dan sudah terverifikasi. Kalau sumbernya meragukan, lebih baik diabaikan aja.
Lewat kampanye #PikirDuaKali, TikTok ingin mendorong masyarakat untuk selalu berpikir dua kali dalam menerima informasi dan tawaran di dunia digital. Kampanye ini bukan cuma soal meningkatkan kewaspadaan, tapi juga soal membangun kesadaran kolektif agar masyarakat bisa saling melindungi dari berbagai ancaman penipuan online.
Jangan lupa untuk selalu lakukan 3C, yaitu Cek, Cegah dan Cegat buat melindungi diri dari risiko penipuan online. Cek, atau luangkan waktu untuk berpikir sejenak agar bisa memproses informasi yang diterima secara kritis. Cegah, atau bekali diri dengan pengetahuan seperti ciri-ciri umum penipuan agar bisa lebih aware kalau jadi sasaran. Terakhir adalah Cegat, yaitu laporkan lewat fitur keamanan yang tersedia di aplikasi pilihan atau layanan pelaporan dari pihak berwenang.
Dengan dukungan kreator dan figur publik dari berbagai latar belakang, TikTok berupaya menciptakan ruang digital yang lebih aman dan edukatif. Harapannya, semakin banyak pengguna yang bisa berpikir kritis sebelum klik tautan, memberikan data pribadi, atau melakukan transaksi online. Jadi, ingat selalu untuk #PikirDuaKali ya! Temukan informasi selengkapnya tentang #PikirDuaKali TikTok dengan klik di sini.
(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)
(kpl/wri)
Wuri Anggarini
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
