Kompetisi Film Vidio Jadi Panggung Sineas Muda, Mira Lesmana - Yandy Laurens Beri Pesan di JAFF 2025

Kompetisi Film Vidio Jadi Panggung Sineas Muda, Mira Lesmana - Yandy Laurens Beri Pesan di JAFF 2025
Kompetisi Film Vidio jadi panggung sineas muda (credit: Kapanlagi.com/Nurul Wahida)

Kapanlagi.com - Kompetisi Film Vidio menjadi ruang baru bagi sineas muda Indonesia untuk memperlihatkan karya terbaik mereka. Ajang ini diadakan sebagai bagian dari inisiatif Vidio memperkenalkan pendekatan brand baru bertajuk Lebih dari Hiburan.

Dalam sesi acara Public Lecture "Special Vidio Talks di JAFF 2025", perwakilan Vidio menyampaikan bahwa ada lebih dari 700 proposal film pendek masuk dari seluruh Indonesia. Antusias besar tersebut menandai kuatnya minat generasi baru dunia film dalam mengeksplorasi cerita lintas genre, budaya, serta perspektif personal.

Sementara itu, Mira Lesmana, Yandy Laurens, dan Khozy Rizal ikut memberikan pesan penting mengenai proses kreatif dan perjalanan karier para pembuat film. Selengkapnya cek di sini KLovers.

Baca artikel lainnya dengan topik yang sama di Liputan6.com.

1. Vidio Hadirkan Wadah Baru untuk Sineas Muda Lewat Kolaborasi Bersama JAFF 2025

Vidio Hadirkan Wadah Baru untuk Sineas Muda Lewat Kolaborasi Bersama JAFF 2025 (credit: Kapanlagi.com/Nurul Wahida)

Ajang Kompetisi Film Vidio menjadi langkah awal Vidio dalam mendukung proses produksi film pendek melalui pendanaan dan pendampingan profesional. Kompetisi ini baru memasuki tahun pertamanya, namun sambutan yang masuk sangat besar. Lebih dari 700 ide film pendek datang dari berbagai genre seperti drama, horor, thriller, hingga kisah budaya lokal. Perwakilan Vidio menegaskan bahwa program ini dibuat untuk membuka akses bagi ide-ide segar yang belum memiliki ruang di industri.

"Kita punya wadah di mana ide-ide segar yang belum terlalu terfilter bisa kita jembatani. Kita support awal karir mereka," ujar Teguh Wicaksono, Chief Marketing Officer

2. Antusias 700+ Peserta Jadi Momentum Regenerasi Perfilman

Antusias 700+ Peserta Jadi Momentum Regenerasi Perfilman(credit: Kapanlagi.com/Nurul Wahida)

Besarnya jumlah peserta menunjukkan minat besar terhadap pembuatan film pendek. Vidio menekankan pentingnya kualitas dan proses. Dari pihak JAFF, apresiasi juga diberikan. Alexander Matius selaku Program Director JAFF mengungkapkan bahwa kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk melahirkan bakat baru dalam industri perfilman.

""Ada banyak sekali perspektif tempat, gender, dan tema. Ini diperlukan untuk regenerasi film Indonesia," ungkap perwakilan JAFF dalam acara Special Vidio Talks di JAFF 2025.

Sementara itu, Teguh Wicaksono juga memberi sinyal kemungkinan event Kompetisi Film Vidio akan digelar tahun depan. Meski begitu, ia menekankan pentingnya kualitas dan proses.

"Tapi melihat juga opportunity dan juga momeNtum kita pengennya quality over quantity dulu. Takutnya kalau kita push quantitynya takut berkompromi sama objektif di awal kita. Jadi wait and see" ungkap Teguh Wicaksono.

3. Mira Lesmana Sebut Film Pendek Jadi Ruang Penting Bagi Pembuat Film Pemula

Mira Lesmana Sebut Film Pendek Jadi Ruang Penting Bagi Pembuat Film Pemula (credit: Kapanlagi.com/Nurul Wahida)

Dalam sesi Special Vidio Talks, Mira Lesmana menekankan bahwa film pendek merupakan ruang penting bagi pembuat film pemula. Ia menyebut bahwa film pendek menjadi kartu nama sekaligus uji konsep menuju debut film panjang di layar lebar. Selain itu melalui film pendek para kreator bereksperimen dengan konsep dan memacu kreativitas yang lebih inovatif, mengambil resiko dan mendorong batasan gaya, konten, maupun struktur.

"Mereka bukan hanya menemukan pengalaman, menghadapi keterbatasan, bereksperimen dengan gaya dan profesional, dan karya film pertama untuk melanjutkan karir di perfilman." kata Mira Lesmana.

4. Yandy Laurens: Film Pendek Tempat Paling Aman untuk Bertumbuh

Yandy Laurens: Film Pendek Tempat Paling Aman untuk Bertumbuh (credit: Kapanlagi.com/Nurul Wahida)

Yandy Laurens juga berbagi pengalamannya. Ia bercerita tentang masa-masa awal tidak mengenal banyak film dan memulai dari cerita sederhana. Ia menekankan bahwa semua orang bisa membuat film, bahkan hanya dengan smartphone.

"Film pendek ruang yang aman buat tumbuh, ayo bikin aja, jangan terlalu takut. Harus mulai aja,"kata Yandy Laurens.

Baginya, setiap proyek yang ia kerjakan selalu diperlakukan seperti membuat film pendek jujur, fokus, dan tanpa kompromi berlebihan.

5. Khozy Rizal: Film Pendek Adalah Ruang Membongkar Narasi

Khozy Rizal: Film Pendek Adalah Ruang Membongkar Narasi (credit: Kapanlagi.com/Nurul Wahida)

Khozy Rizal menceritakan proses kreatifnya dalam membuat film Annisa hingga Lika-Liku Kali. Ia terinspirasi oleh diskusi bersama mendiang John Badalu tentang bagaimana film pendek mampu menciptakan terobosan naratif. Khozy memberikan pesan khusus bagi pembuat film.

"Selalu buat film yang kalian kuasai, jujur." katanya.

6. Vidio Umumkan Tiga Pemenang Kompetisi Film Vidio

Vidio Umumkan Tiga Pemenang Kompetisi Film Vidio (credit: Kapanlagi.com/Nurul Wahida)

Bersamaan dengan acara ini, Vidio mengumumkan tiga pemenang kompetisi film pendek JAFF 2025. Setiap pemenang mendapatkan hadiah Rp150 juta dan sesi mentoring eksklusif bersama tokoh-tokoh industri seperti Mira Lesmana, Khozy Rizal dan Yandy Laurens. Pengumuman pemenang Kompetisi Film Vidio ini disampaikan para juri yakni Shanty Harmayn dan Yosep Anggi Noen.

Tiga film yang diumumkan terdiri dari film MALAM INI KITA SEMUA KAPAL dengan produser & penulis Fala Pratika dan sutradara Rizqullah Panggabean, film PENCURI MIMPI produser Softhy Pratiwi dan sutradara Ayesha Alma Almera, dan film NASI dengan produser Winner Wijaya dan sutradara Ester E. Umbu Tara.

"Rasanya tentunya aku senang banget, terima kasih Vidio udah memberi kesempatan bagi kami berkarya." kata pemenang film MALAM INI KITA SEMUA KAPAL.

Sementara pemenang PENCURI MIMPI berharap karyanya bisa dinikmati banyak orang.

"Semoga setelah ini bisa menginspirasi banyak teman-teman lagi." ungkapnya.

Dari tim NASI, mereka menegaskan bahwa cerita akan menemukan jalannya. Ia turut mengucapkan terima kasih kepada pihak Vidio yang sudah mempercayakan sekaligus memberi wadah bagi karyanya.

"Sebuah cerita akan menemukan jalannya, terima kasih Vidio sudah percaya." kata tim film NASI.

7. QnA Kompetisi Film Vidio

1. Berapa jumlah peserta kompetisi film Vidio tahun ini?

Lebih dari 700 proposal film pendek masuk dari berbagai daerah di Indonesia.

2. Apa bentuk dukungan Vidio kepada para sineas muda?

Pendanaan produksi film pendek, pendampingan profesional, serta mentoring dari tokoh industri film Indonesia.

3. Siapa saja mentor pada acara Special Vidio Talks?

Mira Lesmana, Yandy Laurens, Khozy Rizal, serta juri Shanty Harmayn dan Yosep Anggi Noen.

4. Apa hadiah bagi pemenang kompetisi film Vidio 2025?

Masing-masing pemenang mendapat Rp150 juta dan sesi mentoring eksklusif.

Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Rekomendasi
Trending