Indahnya Takbiran Idul Adha: Lirik Penuh Makna dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Kapanlagi.com - Idul Adha adalah saat yang penuh makna bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Salah satu tradisi yang paling terkenal dalam perayaan ini adalah suara takbir yang mengagungkan nama Allah. Kumandang takbir dimulai sejak malam sebelum Idul Adha dan terus berlanjut hingga pelaksanaan sholat Id, menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh para ulama.
Bacaan takbir pada Idul Adha mengandung pujian kepada Allah dengan kalimat-kalimat takbir, tahmid, dan tahlil. Tak hanya disyariatkan saat malam takbiran, bacaan ini juga dianjurkan setelah salat berjamaah pada hari-hari tertentu di bulan Dzulhijjah. Dalam sejarah, para sahabat seperti Ibnu 'Umar dan Abu Hurairah juga mengumandangkan takbir di pasar agar seluruh masyarakat ikut serta dalam mengagungkan Allah.
Penjelasan mengenai takbiran Idul Adha dapat ditemukan dalam berbagai sumber, termasuk kitab-kitab ulama Syafiiyah. Tradisi takbir ini dibagi menjadi dua kategori utama: takbir muthlaq dan takbir muqayyad. Meskipun keduanya memiliki aturan waktu dan tempat yang berbeda, keduanya tetap memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi. Dilansir Kapanlagi.com, berikut lirik takbiran Idul Adha lengkap dengan bacaan Arab, latin, dan artinya, Jumat (11/4).
Advertisement
1. Lirik Takbiran Idul Adha Lengkap beserta Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Lirik Takbiran Idul Adha Lengkap Versi Singkat
Terdapat dua versi bacaan takbiran Idul Adha: versi singkat dan panjang. Bacaan takbir singkat adalah sebagai berikut:
Arab:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Latin:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar. Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah."
Lirik Takbiran Idul Adha Lengkap Versi Panjang
Untuk versi panjang, lafaznya lebih lengkap dengan tambahan kalimat pujian dan pengakuan atas keesaan Allah. Berikut bacaannya:
Arab:
اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ و ِللهِ الحَمْ
Latin:
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Laa ilaaha illallaahu wallahu Akbar Allahu Akbar wa lillaah ilhamd. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar kabiiraa, walhamdulillaahi katsira, wa subhaanallahi bukrataw-wa ashillaa.
Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishina lahuddiin walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundahu, wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaha illallaahu wallahu Akbar. Allahu Akbar wa Lillaahil-hamd.
Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya bagi Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik, dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke-Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah."
(Di luar nurul, Inara Rusli dilaporkan atas dugaan perselingkuhan dan Perzinaan!)
2. Waktu Membaca Takbir Idul Adha
Waktu untuk membaca takbir Idul Adha terbagi menjadi dua jenis:
1. Takbir Muthlaq: Takbir ini tidak terikat dengan waktu atau tempat tertentu. Anda bisa membacanya kapan saja selama 10 hari pertama Dzulhijjah, bahkan di luar salat, seperti saat berjalan, di rumah, atau di pasar.
2. Takbir Muqayyad: Takbir ini terkait dengan waktu, yaitu setelah melaksanakan salat fardhu secara berjamaah. Takbir muqayyad dimulai sejak Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga Ashar hari tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah).
Adapun tata cara membacanya:
- Takbir Idul Adha yang umum dibaca adalah: Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahi alhamd.
- Jika diucapkan tiga kali, maka disunahkan menambahkan bacaan: Allahu Akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallahi bukratan wa ashiilaa.
- Anda dapat mengulanginya secara berulang-ulang selama periode yang disyariatkan, baik dengan takbir muthlaq maupun muqayyad.
Mengutip Hanif Luthfi dalam buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah, disebutkan bahwa menurut madzhab Syafi’i, awal takbir muthlaq dimulai sejak maghrib malam Arafah dan berakhir sebelum maghrib pada hari tasyrik terakhir. Namun sebagian ulama juga menyebut sejak fajar hari Arafah.
3. Keutamaan Takbiran di Hari-Hari Dzulhijjah
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dikenal sebagai hari-hari yang paling utama untuk beramal salih. Dalam hadis riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal salih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Ahmad).
Dalam penjelasan dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik karya Muhammad Abduh Tuasikal, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan takbir. Berdasarkan riwayat Ibnu 'Abbas, dzikir di hari-hari ini termasuk bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.
Takbir menjadi syiar utama di hari-hari ini. Bahkan disebutkan bahwa sahabat seperti Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar dan bertakbir, lalu orang-orang pun ikut mengikutinya. Ini menunjukkan takbir adalah bagian dari syiar kolektif umat Islam.
4. Pandangan Ulama Madzhab Syafi'i tentang Takbir
Madzhab Syafi'i dengan penuh kejelasan memberikan petunjuk tentang waktu dan tata cara takbir, yang merupakan salah satu syiar penting dalam Islam. Takbir ini disunnahkan untuk disuarakan dengan lantang, agar dapat mengajak orang lain untuk ikut serta merayakannya. Bahkan, meskipun ada hadits yang lemah mengenai penghidupan malam Id, Imam Nawawi tetap mendorong umat untuk melaksanakan amalan tersebut.
Dalam karyanya, Al-Majmu', Imam Syafi'i menekankan betapa istimewanya malam Idul Adha, yang seharusnya diisi dengan berbagai ibadah. Selain takbir, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan salat malam, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir, menjadikan malam tersebut penuh berkah dan makna.
5. FAQ
Kapan mulai bertakbir untuk Idul Adha?
Takbir dimulai sejak malam Idul Adha (malam 10 Dzulhijjah) dan berlangsung hingga akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).
Apa perbedaan takbir muthlaq dan muqayyad?
Takbir muthlaq tidak terikat waktu, sedangkan takbir muqayyad dibaca setelah salat berjamaah dari Subuh hari Arafah sampai Ashar hari tasyrik.
Apakah takbir boleh dikeraskan suaranya?
Ya, disunnahkan mengeraskan suara agar menjadi syiar dan mengajak orang lain bertakbir.
Apa saja lafaz takbiran Idul Adha yang benar?
Lafaznya adalah: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Apa keutamaan membaca takbir saat Idul Adha?
Takbir adalah bentuk dzikir yang sangat dianjurkan dan termasuk amalan utama di 10 hari pertama Dzulhijjah.
Apakah boleh bertakbir di rumah?
Boleh. Takbir muthlaq bisa dibaca di rumah, pasar, atau tempat umum selama tidak melanggar adab.
(Di tengah kondisi kesehatan yang jadi sorotan, Fahmi Bo resmi nikah lagi dengan mantan istrinya.)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
