Hapus Mitos Seputar Penyakit TBC, Begini Fakta dan Cara Penanganan Yang Tepat
Diperbarui: Diterbitkan:

Mitos soal penyakit TBC © Shutterstock
Kapanlagi.com - Penyakit TBC seolah menjadi 'momok' tersendiri. Bukan tanpa sebab, faktanya TBC memang menjadi salah satu dari 10 penyakit yang menyebabkan kematian di Indonesia.
Dilansir dari data WHO Global Report tahun 2020, angka kematian yang disebabkan oleh TBC menyentuh angka 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam. Hal inilah yang membuat TBC layak mendapatkan perhatian serius.
Namun, sayang sekali karena para TB Warrior (Pejuang TBC) kerap mendapat sentimen negatif. Padahal, deteksi dini dan berobat bisa melindungi keluarga serta orang terdekat dari bakteri mematikan ini. Seperti apa caranya?
Advertisement
1. Mitos Soal Penyakit TBC
Tak sedikit mitos yang beredar soal penyakit TBC di antara masyarakat. Seperti, penyakit keturunan, tidak bisa disembuhkan hingga akhirnya para TB Warrior kerap dikucilkan oleh lingkungan sekitar.
Berbagai stigma ini yang kemudian menghambat penderita TBC untuk sembuh. Karena takut dikucilkan, banyak penderita TBC yang enggan untuk melakukan deteksi dini padahal memiliki gejala umum TBC. Sebagai generasi muda, saatnya mengubah stigma tersebut, yuk!
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mengendalikan penularan TBC. Di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, rutin mencuci tangan, dan jaga jarak. Bakterinya pun bersifat inaktif jika penderita sudah mengonsumsi obat secara rutin selama 2 bulan.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Lakukan Pola Hidup Sehat
© Shutterstock
Selain mengendalikan penularan, cara paling ampuh lainnya adalah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan. Menjaga pola hidup sehat menjadi salah satu kunci utamanya.
Dimulai dari menerapkan etika batuk yang benar, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, dan memastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik.
Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan rutin berolahraga untuk meningkatkan kesehatan sistem pernapasan seperti jogging, bersepeda, atau berenang. Jangan lupa pastikan untuk beristirahat yang cukup pada malam hari, ya!
Advertisement
3. Ikuti Gerakan #TBWarriors #UnitedAgainstTB
© Shutterstock
Setelah melakukan dua cara di atas, para TB Warrior juga bisa mengikuti gerakan #TBWarriors #United AgainstTB dengan memakai filter game yang ada di akun Instagram @warriors.tb. Dengan cara ini, kamu bisa melakukan edukasi kepada followers lainnya agar lebih peduli dan mengenal penyakit yang satu ini.
Jangan lupa ajak teman, keluarga, dan followers lainnya buat mengikuti gerakan ini demi mewujudkan Indonesia Bebas TBC pada tahun 2030 mendatang. Lakukan TOSS (Temukan, Obati Sampai Sembuh) TBC dan jadilah TB Warrior demi melindungi keluarga dan orang-orang tercinta lainnya.
Yuk Baca Juga!
Agar Rahimnya Tak Diangkat, Aida Saskia Berharap Sembuh Total dari Kanker Payudara Setelah 8 Kali Lakukan Kemoterapi
Maia Estianty Sakit Batu Empedu, Irwan Mussry Ungkap Kondisi Sang Istri Pasca Operasi
Valerie Thomas, Christian Sugiono, dan Titi Kamal Sambut Baik Hadirnya Tes DNA Dengan Harga Terjangkau Untuk Masyarakat Indonesia
Bersiap Luncurkan Album Baru, Vicky Shu Fokus Turunkan Berat Badan
Curiga Badannya Makin Kurus, Hotman Paris Sempat Jalani Tes HIV
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
Berita Foto
(kpl/tmd)
Advertisement