5 Risiko Tersembunyi dari Kelebihan Cokelat, Apa yang Perlu Anda Waspadai?

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

5 Risiko Tersembunyi dari Kelebihan Cokelat, Apa yang Perlu Anda Waspadai?
Ilustrasi Roti Coklat

Kapanlagi.com - Cokelat, si manis yang selalu berhasil mencuri perhatian, bukan hanya sekadar camilan favorit banyak orang, tetapi juga sering dianggap sebagai sumber kebahagiaan. Namun, di balik kenikmatannya, ada pepatah bijak yang mengingatkan kita: "segala sesuatu yang berlebihan tidak baik."

Meskipun cokelat kaya akan manfaat, terutama untuk kesehatan jantung dan suasana hati, konsumsi berlebihan bisa membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi tubuh kita. Ketika kita terlalu banyak mengonsumsi cokelat, efek negatifnya bisa mengintai, terutama pada sistem saraf, kardiovaskular, dan bahkan dapat menyebabkan masalah pencernaan serta gangguan tidur.

Yuk, simak beberapa dampak buruk dari kebiasaan mengonsumsi cokelat berlebihan, seperti yang dilansir Kapanlagi.com dari Live Strong dan Oureverydaylife, Senin (10/2/2025).

1. Penambahan Berat Badan

Cokelat, meski menggoda dengan rasa manisnya, ternyata menyimpan rahasia yang kurang menyenangkan!

Mengandung kalori kosong, cokelat memberikan banyak energi tanpa menyuplai nutrisi yang berarti.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Obesity pada Maret 2015 mengungkapkan bahwa konsumsi cokelat yang berlebihan dapat memicu kenaikan berat badan, terutama pada wanita pascamenopause.

Ditambah lagi, tingginya kadar gula dalam cokelat dapat memicu penumpukan lemak tubuh, yang berisiko mengarah pada obesitas.

Jadi, meskipun cokelat adalah camilan yang lezat, bijaklah dalam menikmatinya!

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Sakit Kepala dan Migrain

Bagi sebagian orang, kelezatan cokelat ternyata bisa menjadi biang keladi sakit kepala atau migrain, terutama bagi mereka yang sudah memiliki kecenderungan terhadap masalah ini.

Jika Anda sering merasakan nyeri kepala setelah menikmati cokelat, mungkin saatnya untuk mengurangi porsi nikmat tersebut dan perhatikan apakah gejala yang mengganggu itu berkurang.

Kandungan dalam cokelat dapat menyebabkan pembuluh darah melebar, yang menjadi pemicu migrain bagi sebagian individu.

3. Nyeri Ulu Hati

Tahukah Anda bahwa cokelat, makanan manis yang kita cintai, bisa menjadi biang keladi timbulnya nyeri ulu hati?

Menurut American Society for Gastrointestinal Endoscopy, cokelat dapat menyebabkan sfingter esofagus otot yang memisahkan esofagus dari lambung mengendur, sehingga memungkinkan asam lambung naik dan menimbulkan sensasi terbakar yang tidak nyaman.

Beberapa penelitian bahkan merekomendasikan untuk menjauhi cokelat agar terhindar dari gejala penyakit asam lambung.

Jadi, jika Anda ingin menjaga kenyamanan perut, mungkin saatnya memikirkan kembali kebiasaan ngemil cokelat!

4. Meningkatkan Risiko Kanker

Walaupun cokelat mengandung flavonoid, antioksidan yang bisa membantu melawan kanker, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam BMC Cancer pada Juli 2016 justru menemukan hubungan antara konsumsi cokelat berlebihan dan peningkatan risiko kanker, terutama kanker prostat.

Para peneliti mencatat bahwa tingginya kandungan karbohidrat dalam banyak produk cokelat bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Jadi, pertimbangkan untuk memilih cokelat bebas gula sebagai alternatif yang lebih sehat, agar kita bisa menikmati manfaat kakao tanpa meningkatkan risiko obesitas dan kanker.

5. Risiko Diabetes

Cokelat, terutama yang kaya akan gula, dapat meningkatkan asupan kalori dan gula dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Penyakit ini sering kali menyerang individu yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Sebuah studi dari Universitas California yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE pada tahun 2013 menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan, yang umum terdapat dalam cokelat, dapat meningkatkan potensi terkena diabetes.

Jadi, nikmati cokelat dengan bijak! Sebuah kepingan kecil bisa membawa kebahagiaan, tetapi ingatlah untuk tidak berlebihan demi kesehatan tubuh kita.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending