Kapanlagi.com - Universitas Negeri Malang (UM) kembali mempersiapkan gelaran International Camp (UM iCamp) 2025 yang direncanakan berlangsung Agustus mendatang. Sebagai program unggulan Kantor Urusan Internasional (KUI), kegiatan ini bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus memperkuat hubungan global UM dengan mahasiswa dari berbagai negara.

Direktur UPT KUI UM, Evi Eliyanah, S.S., M.A., Ph.D., menjelaskan bahwa persiapan UM iCamp telah mencapai 70 persen. "Kegiatan ini membutuhkan logistik kompleks karena melibatkan mobilitas 80 mahasiswa dari berbagai negara selama satu minggu penuh. Perencanaan matang menjadi prioritas kami," ujar Evi pada Rabu (25/6) kepada Tim Humas UM.

Tahun ini, UM iCamp menargetkan partisipasi dari lebih dari 20 negara untuk menjaga keberagaman budaya. Peserta akan dikelompokkan dalam tim kecil beranggotakan 8-10 orang, masing-masing didampingi satu pendamping atau LO. "Sistem ini kami terapkan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif sekaligus mendukung komunikasi lintas budaya," jelas Evi.

Rangkaian kegiatan meliputi kelas membatik, gamelan, pembelajaran Bahasa Indonesia, dan kunjungan ke Desa Peniwen, ikon harmoni antaragama di Indonesia. "Peniwen menjadi laboratorium nyata toleransi yang sangat inspiratif," tambahnya. Semua agenda dirancang untuk memberi pengalaman mendalam, memperkaya wawasan, dan membentuk perspektif baru peserta tentang Indonesia.

Selain menjadi ajang pertukaran budaya, UM iCamp juga berdampak besar pada branding global UM. Kerja sama dengan institusi luar negeri, seperti di Malaysia, Jepang, Cina, dan Skotlandia, terus berkembang. "Banyak peserta yang mempromosikan UM secara sukarela setelah kembali ke negara asalnya," ungkap Evi.

Program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4: mendukung pendidikan berkualitas yang membentuk kompetensi global generasi muda. UM iCamp juga menjadi peluang mahasiswa UM untuk belajar mengelola acara internasional, menangani logistik, dan memahami dinamika antarbudaya.