Tim Universitas Negeri Malang Optimalkan Pemahaman Mahasiswa Pada Karya Sastra Melalui 'Fielding Literature'
Diperbarui: Diterbitkan:
Strategi Pembelajaran Alternatif 'Fielding Literature' Universitas Negeri Malang
Kapanlagi.com - Pembelajaran sastra, terutama sastra Inggris di Indonesia, masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi dengan pendekatan yang inovatif dan berakar pada kearifan lokal. Dalam semangat mencari terobosan baru, tim riset dari Universitas Negeri Malang (UM) telah mengembangkan strategi pembelajaran yang menarik, yaitu "fielding literature". Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kritis dan pemahaman mahasiswa Indonesia dalam belajar bahasa dan sastra Inggris, dengan tetap mempertimbangkan konteks keindonesiaan mereka.
Seperti namanya, "fielding literature" dirancang untuk mengedepankan pengalaman lokal. Strategi ini melibatkan partisipasi langsung dari pelaku dan sumber budaya lokal, sehingga mahasiswa dapat membandingkan nilai-nilai budaya serta pengalaman yang terdapat dalam teks-teks berbahasa Inggris. Penamaan strategi ini terinspirasi oleh teori lapangan dari Bourdieu dan teori sosiokultural Vygotsky, yang menekankan pentingnya melibatkan aktor dan nilai budaya lokal dalam proses pembelajaran.
"Lebih dari dua dekade pengalaman kami mengajar, setidaknya ada satu hal yang selalu muncul dalam kelas yang kami ampu - mahasiswa mencoba memaknai teks berdasarkan bahasa, baik terjemahan maupun sintaksis, seolah dengan harapan kalau mereka tahu bahasanya, otomatis akan paham kandungan makna dari karya tersebut," ujar Prof. Yazid Basthomi saat menjelaskan landasan pelaksanaan penelitian.
Advertisement
1. Fielding Literature Membuat Bahasa Lebih Relevan
"Pada kenyataannya," lanjut Prof. Yazid dalam kesempatan yang sama, "bahasa hanya wadah, bukan isi atau makna yang ingin disampaikan. Ini membuat kesenjangan (discrepancy) budaya antara mahasiswa dan teks yang dipelajari. Contoh, ketika teks jaman Shakespeare bilang "I’m going to the market", sekedar tahu arti kalimat "saya pergi ke pasar" belum memunculkan kedalaman makna yang diharapkan. Ini mengingat jaman Shakespeare kan belum ada gojek dan sepeda motor – jadi, bagaimana mereka berangkat ke pasar? Seperti apa pasar jaman itu? Apa saja yang tersedia dan tidak tersedia saat itu? Melalui fielding literature, nilai-nilai budaya yang tersirat dalam teks diharapkan bisa dialami oleh mahasiswa ketika melakukan kegiatan lapangan yang relevan dengan teks yang mereka pelajari," papar guru besar Applied Linguistics dari Universitas Negeri Malang tersebut.
Bertindak selaku ketua peneliti, Prof. Dr. Yazid Basthomi didampingi dua dosen Departemen Sastra Inggris, FS-UM, Prof. Dr. M Misbahul Amri, M.A. dan Dr. Mirjam Anugerahwati, M.A. sebagai anggota tim, satu anggota mahasiswa program doktor Pendidikan Bahasa Inggris UM, Mochamad Nasrul Chotib, serta satu anggota peneliti luar negeri, Dr. Mohd Nazri Latiff Azmi dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia.
Seluruh kegiatan penelitian "fielding literature" sepenuhnya didanai Universitas Negeri Malang melalui skema bantuan hibah disertasi yang dilaksanakan dalam rentang tahun 2025. Informasi tambahan dan lanjutan terkait hasil riset serta produk lainnya bisa dipantau dengan mengunjungi situs resmi Universitas Negeri Malang dan atau Departemen Sastra Inggris, FS-UM.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/jje)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
