Tinggalkan Hal yang Bikin Stuck, Kahf Sadarkan Pentingnya Melawan Diri Sendiri di Bulan Ramadan Lewat Campaign 'Kamu yang Harus Kamu Kalahkan'

Penulis: Ganesha Anugrah Ratri

Diterbitkan:

Tinggalkan Hal yang Bikin Stuck, Kahf Sadarkan Pentingnya Melawan Diri Sendiri di Bulan Ramadan Lewat Campaign 'Kamu yang Harus Kamu Kalahkan'
Kahf gelar Ramadan Gathering

Kapanlagi.com - Pada bulan yang suci dan penuh berkah ini, para umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba meraih rida-Nya. Bulan Ramadan merupakan bulan yang menyiapkan begitu banyak jalan untuk beramal agar mendapat pahala yang berlipat ganda.

Tidak hanya melalui puasa, rahmat dari Allah SWT. juga dapat diperoleh melalui memperbanyak kebaikan, memperkuat keimanan, dan berbagi dengan sesama. Di tengah berbagai rintangan selama bulan Ramadan, para umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak kebaikan, memperkuat keimanan, dan berbagi dengan sesama. Namun, perjuangan mereka dalam mendapatkan keridaan yang melimpah dari Allah SWT. berarti harus bersedia melewati tantangan melawan diri sendiri setiap harinya.

Kahf, salah satu brand produk perawatan diri laki-laki keluaran ParagonCorp yang terinspirasi dari nilai-nilai universal Islam, tergerak mengingatkan sesama umat Muslim untuk menaklukkan diri sendiri, melampaui keterbatasan, dan mengembangkan diri menjadi versi terbaik. Semangat yang dimiliki mereka mengantarkan pada penyelenggaraan rangkaian kegiatan "Pejuang BerKahf" pada tahun 2025. Salah satu campaign yang diangkat oleh Kahf di bulan Ramadan ini adalah "Kamu yang Harus Kamu Kalahkan".

Kegiatan "Pejuang BerKahf: Ramadan Gathering - Kamu yang Harus Kamu Kalahkan" dilaksanakan pada 6 Maret 2025. Acara tersebut diramaikan oleh para pelaku di balik ParagonCorp maupun Kahf, sejumlah brand ambassador dari Kahf itu sendiri, hingga ustaz-ustaz ternama. Selain itu, para hadirin juga disuguhkan penampilan spesial berupa monolog dari Jakarta Art Theatre dan kolaborasi antara Kunto Aji dengan Armand Maulana.

1. Ramadan Kalibrasi Rasa

Menurut Harman Subakat, Group CEO of ParagonCorp, Ramadan menjadi tempat untuk rasa dikalibrasikan. Rasa adalah hal yang membantu manusia dalam mengenal apa itu keimanan, siapakah Tuhan semesta alam, dan menjelaskan makna dari kehidupan.

Setidaknya, ada tiga rasa yang harus diresapi sebagai manusia: (1) rasa bersyukur dan berterima kasih, (2) rasa untuk selalu memberi manfaat bagi sekitar, serta (3) rasa untuk menjaga perasaan bersama. Bersama dengan ketiga rasa tersebut, proses refleksi terhadap segala sesuatu yang dialami di dunia ini akan terjalin karena teringat bahwa semuanya peristiwa terjadi atas kehendak Yang Mahakuasa.

"InsyaAllah dengan sama-sama kita saling mengingatkan, saling mendukung, saling sharing kekuatan, saling sharing semangat, cerita-cerita kebaikan, dan jalan kebaikan, jalan yang dipilih bisa kita lewati dengan baik. Oleh karena itu, apa yang ada hari ini, ekosistem yang telah kita ciptakan hari ini harus terus berkembang dan dilanjutkan dari generasi ke generasi. Meskipun tantangan akan selalu ada, kita harus tetap bersatu untuk terus maju di jalan kebaikan sebagai saudara seperjuangan." Ungkap sang CEO.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. You VS You

Dewasa ini, semakin banyak stigma yang berkembang dalam lingkungan masyarakat. Stigma-stigma tersebut tidak hanya sekadar menjadi ucapan yang "masuk kuping kiri, keluar kuping kanan", melainkan dapat membuat seseorang terhambat untuk bertindak. Salah satu stigma yang sedang marak dibicarakan di media sosial belakangan ini adalah stigma mengenai laki-laki dilarang untuk menceritakan hal yang sedang dihadapi.

Pihak di balik Brand Building Kahf, Billy Dharmawan, mengungkapkan bahwa stigma di atas dapat dipatahkan dengan 'membuka telinga' satu sama lain. "Dengan saling mendengarkan dan mendukung, kita dapat mengatasi rintangan terbesar: melawan diri kita sendiri, untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik. Kita (Kahf dan para KahfBro) berusaha untuk terus berjuang melawan diri sendiri demi mencapai keberkahan-Nya." Ungkapnya.

3. Musuh Terbesar Kehidupan Bersemayam dalam Diri Sendiri

Acara "Pejuang BerKahf: Ramadan Gathering - Kamu yang Harus Kamu Kalahkan" ditutup dengan kultum sebelum waktu berbuka puasa. Kultum tersebut disampaikan oleh Ustaz Abdurrahman Zahier. Menurutnya, musuh yang harus dihadapi oleh manusia adalah hawa nafsunya sendiri. Sementara itu, amarah menjadi sebuah pertempuran terbesar yang perlu diantisipasi keberadaannya sejak detik pertama kemunculannya.

"Pemenang sejati pada akhirnya bukanlah dia yang menaklukan dunia. Bukan mereka yang menguasai perekonomian. Bukan mereka yang mengkapitalisasi pasar. Melainkan (pemenang sejati adalah) yang berhasil menaklukkan dirinya sendiri sebelum orang lain." Ungkap Ustaz Abdurrahman Zahier dalam kultumnya.

Contoh pergulatan nurani dapat dilihat pada kisah bagaimana Sayyidina Ali yang harus menghadapi pertarungan jiwanya dengan hawa nafsu saat Perang Khandaq. Sayyidina Ali sempat ragu-ragu untuk membunuh musuhnya karena khawatir niat yang dimilikinya bukan berlandaskan atas Allah SWT., melainkan karena hawa nafsunya.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending