HMPM UI dan TV Tempo Gelar Screening Dokumenter, Beri Perspektif Baru Terhadap Profesi Unik di Indonesia
Diterbitkan:

Screening dokumenter HMPM UI x TV Tempo. (credit: KapanLagi.com/Ratri)
Kapanlagi.com - Himpunan Mahasiswa Penyiaran Multimedia (HMPM) Universitas Indonesia baru saja sukses menggelar acara screening dokumenter bersama TV Tempo pada hari Kamis (05/06/2025) yang bertempat di Auditorium Vokasi UI, Depok, Jawa Barat. Acara ini diselenggarakan dengan menayangkan sepuluh video-video dokumenter hasil garapan para mahasiswa Penyiaran Multimedia angkatan 2023 untuk ujian akhir semester sekaligus film NGOMI O OBI karya Arfan Sabran dan TV Tempo.
Pada hari pelaksanaannya, tim KapanLagi.com berkesempatan menghadiri kegiatan screening tersebut sejak sekitar pukul 08.30 WIB untuk menikmati sederet tayangan yang disajikan. Walaupun acara dimulai di waktu yang cukup pagi, wajah-wajah para mahasiswa dan tamu undangan lainnya tampak berseri-seri. Ruangan auditorium yang letaknya tidak terlalu jauh dari Taman Vokasi juga sudah dipenuhi oleh puluhan orang tidak sabar mau menonton semua video milik mahasiswa Penyiaran Multimedia UI 2023 maupun NGOMI O OBI.
Selain penayangan dokumenter, ada pula sesi talkshow bersama pihak TV Tempo juga pengumuman tiga karya terbaik yang akan menerima hadiah spesial sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam menyelesaikan tugas UAS. Acara HMPM UI x TV Tempo sendiri baru dimulai kurang lebih pada pukul 09.20 WIB setelah kursi-kursi auditorium terisi hampir setengahnya.
Advertisement
1. Sambutan Ketua Program Studi Penyiaran Multimedia
Screening dokumenter HMPM UI x TV Tempo. (credit: KapanLagi.com/Ratri)
Peny Meliaty Hutabarat, S.Sos. selaku Ketua Program Studi Penyiaran Multimedia turut hadir dalam acara penayangan dokumenter yang berlangsung pada tanggal 5 Juni 2025 kemarin. Sebagai pengisi sesi sambutan, ia menyampaikan apresiasi terlebih dahulu kepada seluruh mahasiswanya yang telah berjuang selama satu semester penuh demi memenuhi kewajiban sampai akhirnya karya-karya mereka dapat disaksikan langsung oleh banyak orang di Auditorium Vokasi UI.
Sang Kaprodi menyampaikan rasa kepercayaannya kepada mahasiswa-mahasiswa Penyiaran Multimedia 2023 bahwa hasil pekerjaan mereka sudah mereka ciptakan sepenuh hati akan menemukan jalannya. Sepuluh video dokumenter itu sendiri diketahui lahir dari para mahasiswa proses pembelajaran dan eksplorasi tentang keberagaman juga profesi-profesi unik di Indonesia.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. 10 Dokumenter Mahasiswa Penyiaran Multimedia Angkatan 2023
Screening dokumenter HMPM UI x TV Tempo. (credit: KapanLagi.com/Ratri)
Untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Dokumenter, mahasiswa jurusan Penyiaran Multimedia UI angkatan 2023 perlu membuat video dokumenter. Mereka pun dipecah ke dalam sepuluh kelompok sehingga total tayangan yang dihasilkan juga berjumlah sama. Masing-masing anggota akan dibagi peran sendiri meliputi sutradara, penulis naskah, hingga penata audio.
Masing-masing dokumenter rata-rata memiliki durasi berkisar 10--15 menit. Adapun kisah-kisah yang diangkat oleh para mahasiswa meliputi tentang perjuangan peniti profesi ojek laut di kawasan Cilincing, fotografer kedukaan, tenaga pendidik yang juga merupakan seorang pendeta, guru SLBN Depok, instruktur selam, penjaga toilet Pasar Jatinegara, hingga penjual-penjual yang berdagang di TPU.
Ada pula cerita mengenai jatuh-bangun pendiri kafe mungil di Depok, studio seni kecil-kecilan Kongsi8, serta eksistensi Masjid Lautze yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Tionghoa di Indonesia mengenai agama Islam. Sesi penayangan sepuluh video ini pun berakhir sekitar 12.40 WIB dengan pemberian jeda satu jam untuk istirahat.
Advertisement
3. Screening Dokumenter NGOMI O OBI
Screening dokumenter HMPM UI x TV Tempo. (credit: KapanLagi.com/Ratri)
Setelah sesi ISHOMA (istirahat, sholat, dan makan) berakhir, para panitia kembali membuka acara screening dokumenter HMPM UI x TV Tempo pada sekitar pukul 13.30 WIB. Nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh hadirin pun menggema di Auditorium Vokasi UI sambil menunggu kegiatan inti dimulai. Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D. datang menyampaikan kata-kata sambutan hangat sekaligus memberikan cendera mata kepada pihak TV Tempo sebelum video NGOMI O OBI diputarkan.
NGOMI O OBI (KAMI YANG DI OBI) sendiri merupakan sebuah film dokumenter hasil produksi kolaborasi antara Arfan Sabran bersama TV Tempo. Tayangan ini berdurasi kurang lebih satu jam penuh dan menampilkan bagaimana kondisi alam seiring dengan kehadiran perusahaan-perusahaan nikel di Pulau Obi, Halmahera, Maluku Utara juga tentang para penduduk aslinya sendiri, terutama Desa Kawasi.
Tak hanya itu, peran-peran yang dilakukan oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk untuk meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan sekaligus tahapan-tahapan pembuatan sedimentasi di lahan terbuka. Kehadiran mereka yang bekerja di bidang tersebut pun turut memberikan peluang bagi masyarakat setempat dalam berbisnis, entah membuat warung makan ataupun minimarket. Tayangan ini sukses meraih tepuk tangan meriah dari para penonton.
4. Sesi Talkshow Soal NGOMI O OBI yang Penuh 'Daging'
Screening dokumenter HMPM UI x TV Tempo. (credit: KapanLagi.com/Ratri)
Talkshow digelar usai film dokumenter NGOMI O OBI selesai ditayangkan, tepatnya sekitar pukul 14.40 WIB. Pada sesi ini, Anton Aprianto selaku Direktur TV Tempo, Arfan Sabran, sekaligus salah satu nelayan dari Pulau Obi bernama Ibrahim ditunjuk untuk membagikan perspektif masing-masing terkait tayangan tersebut juga melakukan sesi tanya-jawab bersama para audiens di auditorium.
Anto sendiri mengungkapkan bahwa TV Tempo ingin melihat bahwa perusahaan-perusahaan nikel memiliki kontribusi positif terhadap masyarakat melalui dokumenter kreatif dari sisi jurnalistik. Menurutnya, selalu ada hal positif dari sebuah entitas perusahaan, terutama tambang, yang memang memberikan dampak luar biasa terhadap komunitas serta masyarakat sosial. Pandangan ini juga turut didukung oleh visi Arfan Sabran sehingga membuatnya ingin bekerja sama dengan TV Tempo.
Usai berbincang-bincang dengan para narasumber, moderator pun memberikan waktu untuk para audiens bertanya langsung kepada mereka terkait film dokumenter NGOMI O OBI sekaligus pemaparan informasi yang disampaikan melalui talkshow tersebut. Panitia pelaksana juga menggelar sesi games sebelum akhirnya pemberian penghargaan kepada tiga kelompok dengan karya terbaik dilakukan di penghujung acara.
Cek Yang Lain Juga, Yuk!
Teaser Perdana 'JALAN PULANG' Dirilis, Suguhkan Ketegangan Mistik Dengan Drama Keluarga yang Kuat
Debut Jadi Voice Actor di 'PANJI TENGKORAK', Denny Sumargo Main Pedang-Pedangan di Studio
Mawar de Jongh Multitasking Jadi Pemain dan Penyanyi OST 'TINGGAL MENINGGAL' - Film Debut Sutradara Kristo Immanuel
Lutesha Debut Peran Antagonis di 'SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL' - Langsung Jadi Bos Mafia!
Korea Tak Seindah di Drama, Jerome Kurnia Pusing Cari Kerja dan Cinta dalam 'SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL'
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
Advertisement