Speech Delay atau Autisme, Kenali Perbedaannya Sejak Dini
Speech Delay pada Anak. Image by Lee Murry from Pixabay
Kapanlagi.com - Keterlambatan berbicara, atau yang lebih dikenal dengan istilah speech delay, adalah kondisi di mana kemampuan berbicara seorang anak tidak sejalan dengan usianya. Hal ini sering kali menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti kesulitan dalam berkomunikasi atau minimnya interaksi sosial.
Meskipun sering kali dihubungkan dengan autisme, penting untuk dicatat bahwa speech delay juga dapat terjadi pada anak-anak yang tidak mengalami autisme. Anak-anak dengan autisme biasanya menunjukkan keterlambatan berbicara bersamaan dengan tantangan komunikasi lainnya. Di sisi lain, anak-anak yang tidak terdiagnosis autisme dan mengalami speech delay cenderung lebih mudah belajar berbicara melalui interaksi sosial dan meniru orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu, pemahaman yang tepat mengenai perbedaan ini sangat penting bagi orang tua, agar mereka dapat memberikan intervensi yang sesuai.
Dilansir pada Jumat (13/12), berikut ini adalah tanda-tanda speech delay, penjelasan mengenai kaitannya dengan autisme, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk membantu anak mengatasi tantangan ini. Mari kita telusuri lebih dalam agar kita bisa memberikan dukungan terbaik bagi si kecil!
Advertisement
1. Apa Itu Speech Delay dan Mengapa Terjadi?
Speech delay adalah fenomena menarik di mana seorang anak belum bisa berbicara sesuai dengan usia mereka, dan ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari masalah pendengaran hingga kurangnya stimulasi dari lingkungan sekitar. Pada anak-anak yang tidak mengalami autisme, keterlambatan ini sering disebabkan oleh minimnya paparan bahasa atau masalah medis, seperti infeksi telinga, meskipun mereka tetap berusaha berkomunikasi melalui isyarat seperti menunjuk atau mengoceh.
Namun, bagi anak-anak dengan autisme, tantangan berbicara ini sering kali disertai dengan kesulitan lain, seperti kurangnya kontak mata atau ketertarikan yang berlebihan pada objek tertentu, sehingga mereka memerlukan pendekatan yang lebih spesifik untuk mendukung perkembangan kemampuan komunikasi mereka.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
2. Tanda-Tanda Speech Delay pada Anak Non-Autisme
Anak-anak non-autisme yang mengalami keterlambatan bicara tetap memiliki cara unik untuk berkomunikasi, meski tanpa kata-kata. Mereka sering kali menggunakan bahasa tubuh, seperti menunjuk atau menarik tangan orang tua, untuk menyampaikan apa yang mereka butuhkan. Dengan motivasi sosial yang tinggi, mereka belajar berbicara dengan meniru orang-orang di sekitar mereka, terinspirasi oleh senyuman hangat atau pelukan kasih dari orang tua.
Namun, jika keterlambatan ini berlanjut tanpa tanda-tanda perbaikan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi guna mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan dukungan yang tepat agar mereka dapat mengejar ketertinggalan dalam perkembangan bicara.
3. Tantangan Komunikasi pada Anak Autisme
Anak-anak dengan autisme yang mengalami keterlambatan bicara sering kali terjebak dalam labirin tantangan komunikasi yang rumit. Dengan kecenderungan untuk lebih mendalami minat pribadi daripada menjalin interaksi sosial, perkembangan bahasa mereka pun terhambat.
Misalnya, mereka jarang meniru tindakan orang lain—metode belajar berbicara yang umum—dan lebih tertarik pada benda-benda di sekitar mereka ketimbang berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya, pengalaman berinteraksi yang krusial untuk belajar bahasa menjadi terbatas, sehingga mereka memerlukan dukungan ekstra melalui terapi atau intervensi khusus agar bisa meraih potensi komunikasi mereka.
4. Perbedaan Speech Delay pada Anak Autisme dan Non-Autisme
Perbedaan mencolok antara keterlambatan bicara pada anak autisme dan non-autisme terletak pada cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Anak-anak non-autisme yang mengalami keterlambatan bicara cenderung tetap menunjukkan ketertarikan pada orang lain dan memiliki kemampuan dasar untuk berkomunikasi meski secara non-verbal.
Sebaliknya, anak-anak dengan autisme sering kali terlihat lebih terasing, dengan minimnya kontak mata, jarang berbicara, atau mengulang-ulang kata tanpa tujuan yang jelas. Mereka biasanya lebih nyaman dan puas dengan rutinitas serta minat pribadi mereka, menciptakan dunia yang berbeda di dalam diri mereka.
5. Tanda-Tanda Autisme Lain Selain Speech Delay
Anak-anak dengan autisme sering kali menunjukkan tanda-tanda yang bisa dikenali sejak dini, jauh sebelum mereka mengalami keterlambatan berbicara. Pada usia 6 hingga 12 bulan, misalnya, mereka mungkin jarang melakukan kontak mata atau tampak tidak merespons saat dipanggil.
Seiring berjalannya waktu, gejala seperti kurangnya minat untuk berbagi pengalaman atau kesulitan dalam menggunakan gestur untuk berkomunikasi semakin terlihat jelas. Jika Anda mulai menyadari beberapa ciri-ciri ini pada si kecil, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan diagnosis dan intervensi yang tepat.
6. Kapan Harus Menghubungi Dokter Terkait Speech Delay?
Segera hubungi dokter jika anak Anda tidak menunjukkan kemajuan bicara sesuai usianya atau menunjukkan tanda-tanda autisme lainnya.
7. Apakah Speech Delay Selalu Berarti Autisme?
Tidak selalu. Speech delay juga dapat terjadi tanpa autisme, meskipun memerlukan diagnosis yang tepat untuk mengetahui penyebabnya.
8. Apa Langkah Awal Mengatasi Speech Delay?
Langkah awal meliputi konsultasi dengan dokter atau ahli terapi, serta memberikan stimulasi lingkungan yang kaya bahasa untuk anak.
(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)
(kpl/wis)
Wisa Irena Br Sitepu
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
