Kapanlagi.com - Perayaan budaya tahunan Erau Pelas Benua Guntung kembali digelar di Rumah Adat Guntung, Selasa (18/11/2025). Suasana pembukaan berlangsung semarak dengan penampilan berbagai tari tradisional yang menyambut kedatangan tamu undangan. Rangkaian pembuka ini sekaligus menjadi penanda bahwa ritual adat akan berlangsung hingga Minggu, 23 November 2025.

Salah satu momen utama dalam acara ini adalah prosesi penyalaan obor brong oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, bersama Sultan Kutai Kartanegara ke-21, Aji Muhammad Arifin. Prosesi tersebut menjadi simbol dimulainya agenda inti Erau tahun ini, sebuah tradisi yang selalu menjadi ciri khas pembukaan sebelum ditutup dengan prosesi berlimbur di akhir rangkaian.

Dari pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Pangeran Notonegoro mengungkapkan apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Kota Bontang yang terus menjaga ritual budaya yang telah lama hidup di tengah masyarakat Guntung.

"Pemerintah Kota Bontang mau menghargai simbol adat dan budaya kesultanan yang berada di tanah Bontang. Semoga terus dikembangkan dan dilaksanakan," ujarnya.

Wali Kota Neni menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga menjadi bagian dari strategi memperkuat identitas dan daya tarik wisata Bontang. Ia mendorong agar Erau Pelas Benua Guntung dapat diusulkan sebagai event nasional.

"Momen ini tentunya menjadi satu kebanggaan buat kita semua dan saya minta kepada Dispopar, DPRD, untuk mendukung Erau Pelas Benua Guntung ini kita ajukan ke pemerintah pusat sebagai event nasional," tegasnya.

Neni menjelaskan, masuknya Erau ke kalender nasional akan memperkuat posisi Bontang sebagai kota pariwisata. Upaya ini sejalan dengan pengembangan berbagai destinasi, mulai dari budaya di Kampung Adat Guntung, wisata bahari di pesisir, hingga wisata gastronomi.

"Branding ini perlu dilakukan agar banyak yang tertarik berkunjung ke Kota Bontang. Tentu ini bisa mengangkat Kota Bontang menjadi kota pariwisata, tidak tingkat lokal saja, tetapi menjadi nasional," tutupnya.