Kapanlagi.com - Sejak meningkatnya teknologi informasi, kemudahan transportasi pun berada dalam genggaman. Di atas tahun 2010, transportasi online mulai menjamur dan mencapai puncak dua tahun belakangan. Maraknya penggunaan transportasi online ini memicu pertikaian dengan pengemudi transportasi konvensional.

Beberapa waktu lalu, timbul gerakan protes di sejumlah daerah soal penggunaan angkutan online. Ada yang berhasil diselesaikan dengan damai, ada pula yang tegas menentang keberadaan angkutan online. Namun tindakan pemerintah Kota Bekasi akan masalah ini jadi solusi nyata.

Sejak dua bulan lalu Kementerian Perhubungan menambah jumlah angkutan kota ber-AC di Kota Bekasi. Uniknya, cara ini terbukti berhasil untuk menarik penumpang kembali menggunakan angkutan konvensional lho!

"Seminggu pertama, pendapatan mencapai Rp 600 ribu karena banyak penumpang membayar lebih dari tarif yang ditetapkan," kata Havi Rosi, pemilik angkutan ber-AC dikutip dari merdeka.com.

Alasan penumpang membayar lebih tersebut adalah karena rasa nyaman yang disediakan saat menaiki angkutan yang biasanya mengandalkan 'AC' alami ini. Terlebih lagi, para penumpang menginginkan agar semua angkot di Bekasi dipasangi AC.

"Banyak penumpang yang bilang, kenapa nggak dari dulu pakai AC?" ujar Rosi. Terjadi peningkatan pendapatan yang signifikan bagi pengemudi angkot, semula untuk mendapatkan Rp 350 ribu per hari saja susah namun kini hanya dalam 5 kali PP, supir angkot bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 600 ribu. Asyik kan?