Resmi Mundur, Apa yang Menyebabkan Justin Trudeau Tinggalkan Kursi Perdana Menteri Kanada?

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Resmi Mundur, Apa yang Menyebabkan Justin Trudeau Tinggalkan Kursi Perdana Menteri Kanada?
Justin Trudeau (Credit: Instagram/justinpjtrudeau)

Kapanlagi.com - Perdana Menteri Kanada ke-23, Justin Trudeau, mengejutkan banyak pihak dengan pengumuman pengunduran dirinya setelah hampir satu dekade memimpin Partai Liberal. Dalam konferensi pers yang digelar di Rideau Cottage, Ottawa, pada Senin (6/1), Trudeau mengungkapkan keputusan ini di tengah gelombang ketidakpuasan yang melanda partainya dan merosotnya dukungan publik terhadap dirinya.

Trudeau menjelaskan bahwa kebuntuan yang terjadi di parlemen Kanada selama beberapa bulan terakhir, yang merupakan sidang terpanjang dalam sejarah pemerintahan minoritas, menjadi salah satu alasan di balik langkah beraninya ini.

"Negara ini berhak mendapatkan pilihan yang nyata dalam pemilihan umum mendatang. Jika saya terjebak dalam pertikaian internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik untuk pemilihan tersebut," kata Trudeau, dalam konferensi pers, Senin, mengutip BBC.

1. Alasan di Balik Pengunduran Diri Trudeau

Justin Trudeau mengumumkan langkah mengejutkan untuk mundur dari jabatannya, menyadari bahwa Partai Liberal memerlukan pemimpin baru menjelang pemilu federal 2025. Ketidakpuasan di kalangan anggota partai semakin mengemuka sejak akhir 2024, dengan kritik terbuka terhadap kebijakan-kebijakannya.

Popularitasnya pun merosot di mata publik Kanada, di mana banyak yang merasa kecewa dengan kinerja pemerintahannya, terutama dalam mengatasi isu-isu ekonomi dan hubungan internasional. Tekanan dari oposisi Konservatif yang semakin menguat menambah tantangan bagi Partai Liberal untuk mempertahankan dukungan di parlemen.

Dalam pernyataannya, Trudeau menegaskan, "Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin berikutnya melalui proses persaingan nasional yang ketat," menandai babak baru dalam perjalanan politiknya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Masih Jadi Perdana Menteri Sampai Dapat Pemimpin Baru

Meskipun langkahnya mundur sebagai pemimpin partai, Justin Trudeau memastikan akan tetap memimpin sebagai Perdana Menteri Kanada hingga partainya menemukan penggantinya. Partai Liberal kini bersiap menggelar pemilihan internal untuk menentukan sosok baru yang akan meneruskan estafet kepemimpinan.

Beberapa nama mencuat sebagai kandidat potensial, seperti Menteri Luar Negeri Mélanie Joly, Menteri Inovasi François-Philippe Champagne, dan mantan bankir sentral Mark Carney, sementara Menteri Keuangan Dominic LeBlanc juga dianggap sebagai calon kuat.

Sachit Mehra, Presiden Partai Liberal, menegaskan komitmen partai untuk memilih pemimpin yang dapat melanjutkan visi progresif yang telah ditanamkan Trudeau.

"Seluruh kaum Liberal di negeri ini mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Justin Trudeau atas lebih dari satu dekade kepemimpinannya yang menginspirasi," ungkapnya.

3. Bawa Perubahan Besar di Kanada

Justin Trudeau, sosok pemimpin progresif yang mengubah wajah politik Kanada, telah mencatatkan sejarah gemilang dengan meraih kemenangan Partai Liberal dalam tiga pemilu berturut-turut pada 2015, 2019, dan 2021, meskipun dua di antaranya berakhir dengan pemerintahan minoritas.

Di bawah kepemimpinannya, berbagai program ambisius seperti Tunjangan Anak Kanada diperkenalkan untuk menurunkan angka kemiskinan anak, sementara kebijakan lingkungan yang inovatif mendorong peralihan menuju energi bersih.

Tak hanya itu, Trudeau juga menunjukkan komitmennya terhadap kesetaraan gender dengan membentuk kabinet yang seimbang antara pria dan wanita.

Namun, perjalanan kepemimpinannya tidak selalu mulus; sejumlah kontroversi, termasuk kebijakan ekonomi yang dipandang kurang efektif dan skandal politik, menjadi senjata bagi oposisi untuk menggoyahkan pemerintahannya.

4. Dampak Mundurnya Trudeau terhadap Politik Kanada

Pengunduran diri Justin Trudeau membuka lembaran baru bagi politik Kanada, memberi angin segar bagi oposisi yang dipimpin oleh Pierre Poilievre untuk menguatkan posisi menjelang pemilu 2025. Poilievre tak segan melontarkan kritik pedas terhadap Trudeau dan Partai Liberal, menilai penggantian pemimpin sebagai langkah cerdik untuk menghindari tanggung jawab.

Sementara itu, Partai Liberal kini dihadapkan pada tantangan berat untuk merajut kembali persatuan di antara anggotanya yang terpecah akibat ketidakpuasan internal. Proses pemilihan pemimpin baru akan menjadi momen krusial yang menentukan arah masa depan partai.

Di balik pengunduran diri ini, tersimpan akhir dari era dominasi Trudeau yang telah mewarnai panggung politik Kanada selama hampir satu dekade, menjadikannya salah satu perdana menteri paling berpengaruh dalam sejarah modern negeri tersebut, meski diwarnai berbagai tantangan.

5. Tantangan dan Harapan bagi Partai Liberal

Partai Liberal kini dihadapkan pada misi penting untuk mengembalikan kepercayaan publik yang mulai pudar. Dengan pemilihan pemimpin baru yang diharapkan mampu menyuntikkan semangat dan strategi yang lebih relevan, partai ini berambisi untuk merebut hati pemilih menjelang pemilu mendatang.

Fokus utama mereka adalah isu-isu krusial seperti ekonomi, perubahan iklim, dan hubungan internasional—tiga tema yang sangat diperhatikan oleh masyarakat Kanada. Para kandidat diharapkan tidak hanya menjawab tantangan ini, tetapi juga melakukannya dengan cara yang inovatif dan segar.

Dengan pemilu yang dijadwalkan pada Oktober 2025, setiap detik menjadi sangat berharga bagi Partai Liberal untuk memperkuat posisinya di tengah persaingan politik yang semakin ketat.

6. Mengapa Justin Trudeau mundur sebagai Perdana Menteri Kanada?

Trudeau mundur karena ketidakpuasan internal partai, tekanan oposisi, dan popularitasnya yang menurun di mata publik.

7. Siapa pengganti potensial Justin Trudeau?

Beberapa nama yang mencuat sebagai calon kuat dalam bursa ini adalah Mlanie Joly, François-Philippe Champagne, Mark Carney, dan Dominic LeBlanc, yang masing-masing membawa potensi dan pengalaman unik untuk memimpin ke arah yang lebih baik.

8. Apa dampak pengunduran diri Trudeau bagi Partai Liberal?

Partai Liberal kini berada di persimpangan penting, di mana mereka harus segera memilih sosok pemimpin baru yang mampu mengarahkan langkah mereka menuju pemilu 2025.

9. Kapan pemilu berikutnya di Kanada?

Pemilu federal Kanada yang sangat dinantikan akan digelar pada bulan Oktober 2025, menandai momen penting dalam perjalanan politik negara ini.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending