Rahasia Kebahagiaan Sederhana ala Gus Baha, Temukan Kunci Keceriaan Hidup!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Rahasia Kebahagiaan Sederhana ala Gus Baha, Temukan Kunci Keceriaan Hidup!
Foto Gus Baha

Kapanlagi.com - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha, memiliki komitmen kuat untuk menjaga umat dari perbuatan maksiat melalui pengajaran di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA di Rembang, Jawa Tengah. Dalam ceramahnya, Gus Baha menekankan bahwa cita-citanya adalah menciptakan kebahagiaan di kalangan mukmin, yang diyakininya sebagai benteng dari maksiat.

Ia percaya bahwa dengan kebahagiaan yang sejati, individu tidak akan mencari kebahagiaan dengan cara yang salah. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya menjaga aktivitas mubah, seperti tidur, bermain catur, dan berkumpul dengan teman, sebagai strategi untuk menjauhi maksiat.

Gus Baha mengajak umat untuk mengembangkan kebiasaan baik yang mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari godaan maksiat. Dalam pandangannya, aktivitas mubah memiliki makna mendalam sebagai upaya untuk menghindari dosa, yang dikenal sebagai Tarkul ma'ashi.

Ia menekankan bahwa menemukan kebahagiaan sejati adalah kunci untuk tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang dilarang, dengan harapan bahwa kebahagiaan yang benar akan menghalangi pencarian kebahagiaan dengan cara yang salah.

Dengan demikian, Gus Baha berupaya membangun kehidupan yang lebih baik bagi umat melalui kebahagiaan yang hakiki, dilansir Kapanlagi.com, Senin(20/1/2025).

1. Ajakan Melihat dengan Prespektif Sederhana

Ceramah Gus Baha bukan sekadar pengingat bagi umat Islam, melainkan juga ajakan untuk merenungkan hidup dengan cara yang lebih sederhana dan bermakna.

Dalam kesibukan dunia modern yang seringkali membuat kita terjebak dalam rutinitas dan pencarian kebahagiaan instan, Gus Baha mengingatkan bahwa momen-momen seperti tidur, bercanda, atau berkumpul bersama sahabat adalah sumber kebahagiaan yang halal.

Ia menekankan pentingnya menjaga niat dalam setiap aktivitas, karena dalam ajaran Islam, setiap perbuatan dinilai berdasarkan niatnya. "Niat yang baik dapat mengubah aktivitas yang tampak sepele menjadi ibadah," ujarnya, memberikan motivasi bagi umat untuk menjaga hati dan pikiran agar tetap lurus.

Pesan ini sejalan dengan tradisi pesantren yang mengajarkan kesederhanaan dan rasa cukup, tanpa terpengaruh godaan duniawi. Gus Baha menegaskan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada ketenangan hati dan kedekatan dengan Allah, bukan pada harta atau kemewahan.

2. Jangan Remehkan Sesuatu yang Kelihatannya Mubah

Pesan sederhana namun mendalam dari Gus Baha mengajak kita untuk merenungkan arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Di pesantrennya, santri diajarkan untuk mensyukuri setiap nikmat, sekecil apapun, agar hidup terasa lebih ringan.

Dalam ceramahnya, Gus Baha menekankan bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal-hal besar aktivitas kecil yang dilakukan dengan niat baik bisa menjadi jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

"Jangan pernah meremehkan hal mubah. Itu adalah cara terbaik untuk menjaga diri dari maksiat," tegasnya, mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi godaan dunia, ada cara yang lebih sederhana dan damai untuk menjaga diri.

Filosofi ini bukan hanya relevan, tetapi juga menjadi pegangan bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, di mana kebahagiaan sejati terletak pada kedekatan dengan Sang Pencipta.

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending