Pemain yang Dulu Jadi Andalan Shin Tae-Yong, Kini Tersingkir di Era Patrick Kluivert
Diperbarui: Diterbitkan:

Asnawi Mangkualam Bahar (Credit: Instagram @asnawi_bhr)
Kapanlagi.com - Timnas Indonesia tengah mengalami transformasi signifikan di bawah arahan pelatih anyar, Patrick Kluivert. Dalam pemanggilan 27 pemain untuk menghadapi Australia dan Bahrain di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, terlihat beberapa nama yang sebelumnya menjadi andalan pelatih Shin Tae-Yong kini harus rela tersisih. Pertanyaannya pun muncul: apakah strategi Kluivert berbeda jauh dari pendahulunya?
Beberapa pemain yang rutin tampil di era Shin Tae-Yong kini terpaksa menyingkir, meski mereka memiliki segudang pengalaman dan kontribusi yang tak bisa dipandang sebelah mata bagi Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pergantian pelatih memang sering kali membawa perubahan dalam susunan tim, namun keputusan ini tetap memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air.
Siapa sajakah pemain yang terpaksa keluar dari daftar Timnas Indonesia di era Kluivert? Mari kita simak ulasan lengkapnya berdasarkan data terbaru dari PSSI dan penampilan mereka di klub masing-masing.
Advertisement
1. Asnawi Mangkualam: Kapten Era Shin Tae-Yong yang Kini Tersisih
Asnawi Mangkualam, sosok yang tak asing lagi di lini belakang Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Shin Tae-Yong, kini menghadapi tantangan baru di era pelatih Patrick Kluivert. Mantan kapten Garuda ini dikenal dengan semangat juang dan kepemimpinannya di lapangan, namun namanya tidak masuk dalam daftar 27 pemain yang dipanggil kali ini.
Meski memperkuat Port FC di Liga Thailand dan mencatatkan statistik mengesankan dengan satu gol dan empat assist dari 29 pertandingan, Kluivert tampaknya lebih memilih Kevin Diks dan Sandy Walsh untuk mengisi posisi fullback kanan.
Sebelumnya, Asnawi juga terlewat saat timnas bertanding melawan Arab Saudi dan Jepang pada November 2024. Apakah ini menjadi tanda bahwa perjalanan Asnawi bersama Timnas Indonesia akan segera berakhir?
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Yakob Sayuri: Performa Apik yang Belum Cukup Meyakinkan
Yakob Sayuri telah mencuri perhatian di Liga 1 musim 2024/2025 dengan penampilannya yang mengesankan bersama Malut United, di mana ia berhasil mencetak enam gol dan memberikan enam assist dari 21 pertandingan, sebuah pencapaian yang luar biasa untuk seorang pemain yang juga sering beroperasi sebagai fullback kanan.
Meskipun begitu, nasib Yakob tampaknya belum berpihak padanya, karena ia tidak masuk dalam rencana pelatih Kluivert. Di usianya yang ke-27, Yakob harus bersaing ketat dengan bintang-bintang seperti Eliano Reijnders, Egy Maulana Vikri, dan Ole Romeny untuk posisi winger kanan, sementara di posisi fullback kanan, Kevin Diks dan Sandy Walsh menjadi pilihan utama.
Keputusan Kluivert ini mencerminkan kecenderungannya untuk memilih pemain berpengalaman yang telah berkiprah di level kompetisi yang lebih tinggi, seperti Eropa.
Advertisement
3. Witan Sulaeman: Sulit Bersinar di Liga, Sulit Masuk Timnas
Witan Sulaeman, bintang lapangan yang selalu menjadi andalan Shin Tae-Yong dalam beberapa tahun terakhir, kini menghadapi tantangan besar. Situasi di klubnya, Persija Jakarta, sepertinya memengaruhi peluangnya untuk tampil di Timnas Indonesia.
Musim ini, Witan belum menunjukkan taji yang diharapkan; dari 22 pertandingan di Liga 1 2024/2025, ia belum mencetak gol dan hanya mampu memberikan empat assist. Yang lebih mengejutkan, ia lebih sering menghuni bangku cadangan, dengan hanya dua kali tampil sebagai starter dalam enam laga terakhir.
Dengan performa yang belum optimal, pelatih Patrick Kluivert tampaknya lebih memilih pemain lain yang menunjukkan konsistensi di level klub.
4. Yance Sayuri: Cedera dan Persaingan Ketat Menjadi Penghalang
Saudara kembar Yakob dan Yance Sayuri harus menelan pil pahit setelah nama mereka tidak tercantum dalam skuad Timnas Indonesia. Meski keduanya menunjukkan performa gemilang di liga domestik, mereka harus mengakui keunggulan pemain lain yang lebih konsisten.
Ditambah lagi, cedera yang sempat mengganggu Yance tampaknya turut menjadi penghalang bagi peluangnya. Pelatih Patrick Kluivert memilih untuk mengutamakan pemain dengan kondisi fisik yang lebih bugar menjelang laga krusial melawan Australia dan Bahrain.
Keputusan ini mencerminkan preferensi Kluivert yang berbeda dalam menyusun tim, meninggalkan jejak yang mengejutkan bagi para penggemar sepak bola tanah air.
5. FAQ
1. Mengapa Asnawi Mangkualam tidak dipanggil Timnas Indonesia?
Asnawi Mangkualam tidak dipanggil karena Patrick Kluivert lebih memilih Kevin Diks dan Sandy Walsh untuk posisi fullback kanan. Selain itu, performanya di Port FC dianggap belum cukup untuk menjamin tempat di skuad.
2. Apakah Witan Sulaeman masih memiliki peluang kembali ke Timnas?
Ya, peluang Witan Sulaeman untuk kembali ke Timnas Indonesia masih terbuka. Jika ia mampu memperbaiki performanya di klub dan mendapatkan menit bermain yang lebih banyak, bukan tidak mungkin ia akan dipanggil lagi.
3. Apakah pencoretan ini menunjukkan bahwa Patrick Kluivert ingin mengubah gaya bermain Timnas Indonesia?
Ya, pencoretan beberapa pemain ini menunjukkan bahwa Kluivert memiliki pendekatan yang berbeda dalam membangun Timnas Indonesia, dengan lebih mengutamakan pemain yang bermain di level kompetisi yang lebih tinggi dan memiliki performa stabil.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement