Mengetahui Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Pneumonia, Penyakit yang Merenggut Nyawa Barbie Hsu

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Mengetahui Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Pneumonia, Penyakit yang Merenggut Nyawa Barbie Hsu
Barbie Hsu (Sumber: Instagram/hsushiyuan)

Kapanlagi.com - Dunia hiburan Taiwan tengah diliputi kesedihan mendalam setelah kabar duka yang mengejutkan datang dari aktris terkenal, Barbie Hsu. Bintang ikonik dari serial "Meteor Garden" ini telah berpulang di usia 48 tahun akibat pneumonia yang disebabkan oleh infeksi influenza. Kabar tragis ini dikonfirmasi oleh saudara perempuannya, Dee Hsu, yang menyatakan bahwa Barbie jatuh sakit setelah merayakan liburan Tahun Baru Imlek bersama keluarga di Jepang.

Dalam pernyataan resmi yang dilansir oleh Focus Taiwan, Dee Hsu mengungkapkan bahwa pneumonia yang diderita Barbie adalah akibat dari infeksi influenza yang serius. Kepergian Barbie Hsu meninggalkan luka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi para penggemar yang mengenang sosoknya sebagai aktris berbakat dan inspiratif.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang betapa seriusnya pneumonia. Penyakit yang sering dianggap sepele ini, atau biasa disebut "paru-paru basah", ternyata bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera. Lalu, apa sebenarnya pneumonia itu? Apa saja gejalanya, dan bagaimana cara mencegahnya? Mari kita simak ulasan lengkapnya untuk lebih memahami penyakit yang satu ini.

1. Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia, sebuah kondisi peradangan akut yang mengintai paru-paru, disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur yang mengisi kantung udara (alveoli) dengan cairan atau nanah, sehingga menghambat pertukaran oksigen dan memicu kesulitan bernapas.

Sering kali, pneumonia disalahartikan sebagai flu biasa karena gejalanya yang mirip, seperti batuk, demam, dan kelelahan, padahal penyakit ini bisa berbahaya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Penelitian dalam The American Journal of Medicine mengungkapkan bahwa lansia di atas 65 tahun, penderita penyakit jantung, serta individu dengan gangguan paru-paru memiliki risiko tinggi mengalami pneumonia yang bisa berakibat fatal.

Oleh karena itu, mengenali penyebab dan faktor risikonya adalah langkah penting untuk mencegah penyakit ini yang bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh berbagai organisme patogen, yang diklasifikasikan berdasarkan sumber infeksinya. Berikut adalah beberapa penyebab utama pneumonia:

1. Pneumonia yang Didapat di Masyarakat (Community-Acquired Pneumonia)

Jenis pneumonia ini menular di lingkungan umum dan sering disebabkan oleh:

  • Bakteri, terutama Streptococcus pneumoniae.
  • Virus, seperti virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), atau coronavirus.
  • Jamur, yang biasanya menyerang individu dengan sistem kekebalan lemah.

2. Pneumonia yang Didapat di Rumah Sakit (Hospital-Acquired Pneumonia)

Infeksi ini terjadi saat pasien dirawat di rumah sakit karena penyakit lain. Pneumonia jenis ini lebih sulit diobati karena disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap antibiotik.

3. Pneumonia Aspirasi

Jenis pneumonia ini terjadi ketika seseorang menghirup makanan, cairan, atau zat beracun ke dalam paru-paru, yang menyebabkan infeksi dan peradangan.

Faktor risiko pneumonia meliputi usia lanjut, kebiasaan merokok, polusi udara, kondisi medis tertentu (seperti diabetes dan penyakit jantung), serta paparan udara dingin yang berlebihan.

3. Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Pneumonia memiliki berbagai gejala yang dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba dalam 24–48 jam. Berikut beberapa gejala umum yang sering muncul:

  • Batuk berdahak kental berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
  • Demam tinggi disertai menggigil.
  • Sesak napas dan napas cepat.
  • Kelelahan ekstrem dan lemas.
  • Mual, muntah, atau hilang nafsu makan.

Pada lansia, pneumonia dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh hingga <37°C dan kebingungan mental. Sementara itu, pada bayi dan anak-anak, pneumonia dapat menyebabkan napas cepat, rewel, dan bibir membiru akibat kekurangan oksigen.

4. Cara Mencegah Pneumonia

Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  • Vaksinasi – Vaksin pneumonia dan influenza sangat disarankan untuk kelompok rentan, termasuk lansia dan anak-anak.
  • Menjaga kebersihan diri – Cuci tangan secara rutin untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri.
  • Hindari asap rokok dan polusi udara – Perokok lebih rentan terkena pneumonia karena paru-parunya lebih mudah terinfeksi.
  • Terapkan gaya hidup sehat – Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan rutin berolahraga untuk menjaga daya tahan tubuh.
  • Gunakan masker saat sakit – Hal ini membantu mengurangi penyebaran infeksi ke orang lain.

5. Apakah pneumonia menular?

Ya, pneumonia akibat virus dan bakteri dapat menular melalui tetesan udara dari batuk atau bersin.

6. Siapa saja yang paling berisiko terkena pneumonia?

Bayi, lansia, perokok, penderita penyakit kronis, serta individu dengan sistem imun lemah.

7. Apakah pneumonia bisa sembuh total?

Ya, dengan penanganan yang tepat, pneumonia bisa sembuh total, tetapi proses pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu.

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending