Mengapa Janur Kental Digunakan dalam Upacara Adat Pernikahan Jawa? Begini Penjelasannya
Ilustrasi janur (credit: serenity/wikipedia)
Kapanlagi.com - Ketika kita melangkah ke sebuah pernikahan adat Jawa, sering kali mata kita tertuju pada janur kuning yang megah berdiri di depan pintu masuk. Meski tampak sederhana, hiasan ini menyimpan makna yang jauh lebih mendalam daripada sekadar ornamen. Daun kelapa muda yang berwarna kuning keputihan ini telah menjadi bagian integral dari prosesi sakral pernikahan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jawa.
Janur kuning bukanlah sekadar aksesori biasa. Di balik bentuknya yang unik dan penggunaannya yang meluas, tersimpan nilai-nilai filosofis yang penuh dengan doa dan harapan. Masyarakat Jawa meyakini bahwa kehadiran janur dalam resepsi pernikahan melambangkan keagungan, perlindungan, dan petunjuk jalan hidup bagi kedua mempelai.
Dari asal-usul namanya, bahan pembuatnya, hingga cara pemasangan dan perannya dalam berbagai prosesi adat, janur kuning adalah simbol kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai filosofi dan fungsi janur kuning dalam tradisi pernikahan adat Jawa yang kaya akan makna ini.
Advertisement
1. Asal-Usul dan Makna Filosofis Janur Kuning
Janur kuning, yang terbuat dari daun kelapa muda berwarna kuning keputihan, bukan sekadar hiasan, melainkan simbol spiritual yang sarat makna bagi pasangan pengantin yang memulai babak baru dalam hidup mereka. Dalam bahasa Jawa, "janur" diyakini berasal dari frasa "sejatining nur", yang berarti cahaya sejati atau cahaya Ilahi, melambangkan harapan akan kehidupan yang bercahaya, bersih, dan tulus.
Dikutip dari Jurnal Shautuna, filosofi janur berkaitan erat dengan cita-cita mulia menuju kehidupan yang bercahaya, bersih, dan penuh ketulusan. Janur yang dipasang bermakna sebagai simbol doa agar pengantin diberi penerangan dan petunjuk dalam rumah tangganya.
Makna warna kuning juga mendalam. Dalam tradisi Jawa, kuning berarti "sabda dadi" atau harapan agar semua niat baik bisa terkabul. Warna keputihan melambangkan kesucian cinta dan doa agar kasih antara pengantin tetap muda seperti janur.
(Di luar nurul, Inara Rusli dilaporkan atas dugaan perselingkuhan dan Perzinaan!)
2. Fungsi Janur Kuning dalam Upacara Pernikahan
Janur kuning bukan sekadar simbol spiritual, melainkan juga penanda visual yang mengumumkan kehadiran sebuah pernikahan atau "nganten" kepada masyarakat sekitar. Dengan menempatkan janur di depan rumah atau gedung, tradisi ini tetap hidup dan relevan hingga kini.
Lebih dari itu, janur kuning menjadi elemen dekorasi utama dalam pernikahan, seperti kembar mayang—sepasang janur yang dirangkai menyerupai menara dan diletakkan di pelaminan, melambangkan keseimbangan dan penyatuan dua jiwa.
Selain itu, janur juga berfungsi sebagai penolak bala secara simbolis, dipercaya mampu mengusir energi negatif dan menjadi lambang doa agar prosesi pernikahan berjalan lancar tanpa hambatan.
3. Ragam Bentuk dan Dekorasi Janur dalam Resepsi
Dalam setiap perayaan, janur kuning menjadi bintang utama yang dirangkai dengan keanggunan artistik yang memukau. Gapura janur, yang megah menghiasi pintu masuk, melambangkan gerbang menuju kehidupan baru yang penuh harapan.
Tak kalah menarik, umbul-umbul berfungsi sebagai penunjuk arah dan penanda lokasi resepsi, sedangkan bleketepe, anyaman janur berbentuk persegi panjang, berperan sebagai pelindung bagi mempelai dan para tamu yang hadir. Kombinasi hiasan ini tidak hanya menciptakan suasana sakral, tetapi juga mempercantik pesta adat dengan nuansa yang kental.
Tak hanya terbatas di Jawa, keindahan janur juga menyebar hingga Bali, di mana penjor yang tinggi dan megah menambah kemewahan, serta Sunda, yang menawarkan desain sederhana namun sarat makna adat yang mendalam.
4. Proses Pembuatan dan Tradisi di Baliknya
Pembuatan janur kuning adalah sebuah tradisi yang kaya akan makna dan aturan tersendiri. Dalam prosesnya, daun tidak boleh sembarangan dipotong; ia harus disuwir sebagai simbol harapan agar pasangan mampu menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan berumah tangga. Daun yang dipilih pun harus yang masih muda dan segar, menambah kesan ceria dalam ritual ini.
Biasanya, kegiatan ini dilakukan sehari sebelum resepsi, melibatkan gotong royong dari keluarga dan tetangga yang tidak hanya memperkuat ikatan persaudaraan, tetapi juga melestarikan budaya lokal. Sebelum pemasangan janur, ada pula ritual doa yang dilakukan untuk memohon restu dari sesepuh atau leluhur.
Dengan demikian, janur kuning bukan sekadar hiasan, melainkan juga sarana spiritual yang menyambut kehidupan rumah tangga yang penuh berkah.
5. Mitos, Fakta, dan Perkembangan Modern
Seiring berjalannya waktu, beragam mitos tentang janur pun bermunculan. Salah satunya, jika janur layu sebelum acara usai, dipercaya pernikahan akan berakhir tragis. Ada pula anggapan bahwa merusak janur dapat mendatangkan sial. Namun, para pakar budaya menegaskan bahwa semua ini lebih berkaitan dengan penghormatan terhadap simbol, bukan sekadar takhayul.
Sebenarnya, layunya janur dipengaruhi oleh cuaca dan kualitas daun, sementara nilai sejatinya terletak pada simbol doa dan keindahan, bukan pada unsur magis. Di era modern ini, janur masih tetap dipakai, bahkan dalam bentuk sintetis atau dipadukan dengan dekorasi modern seperti lampu dan bunga.
Meski demikian, banyak pengantin yang tetap memilih janur asli untuk mempertahankan makna tradisi dan memberikan nuansa sakral yang tak tergantikan oleh elemen modern.
6. FAQ
Apa arti janur kuning dalam pernikahan Jawa?
Janur kuning melambangkan doa, kesucian, dan cahaya Ilahi bagi pasangan pengantin.
Mengapa janur kuning ditempatkan di depan rumah saat pernikahan?
Sebagai penanda adanya acara pernikahan dan simbol penyambutan tamu.
Apa fungsi kembar mayang dalam resepsi Jawa?
Kembar mayang melambangkan penyatuan dua jiwa dan perlambang keberkahan.
Apakah janur kuning wajib dalam pernikahan Jawa?
Secara adat, banyak masyarakat Jawa menganggapnya wajib untuk kelengkapan prosesi.
Bagaimana cara membuat janur kuning?
Janur dipilih dari daun muda, disuwir, lalu dirangkai secara tradisional dengan bentuk simbolis.
(Di tengah kondisi kesehatan yang jadi sorotan, Fahmi Bo resmi nikah lagi dengan mantan istrinya.)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
