Jelajahi Dunia Vertigo: Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, dan Solusi Ampuh untuk Mengatasinya!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Jelajahi Dunia Vertigo: Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, dan Solusi Ampuh untuk Mengatasinya!
Ilustrasi Pusing. (hak cipta/Canva).

Kapanlagi.com - Vertigo, sebuah kondisi yang mungkin pernah Anda dengar, adalah pengalaman yang bisa sangat membingungkan. Bayangkan saja, Anda sedang duduk diam, tetapi tiba-tiba merasa seolah-olah dunia di sekitar Anda berputar. Sensasi ini bukan hanya sekadar pusing, melainkan sebuah gejala dari berbagai masalah kesehatan yang mendasarinya.

Vertigo bisa datang secara tiba-tiba, berlangsung dari beberapa detik hingga berjam-jam. Dalam kasus yang lebih parah, gejala ini dapat bertahan hingga beberapa hari, mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Meskipun dapat menyerang siapa saja, orang-orang berusia di atas 65 tahun lebih rentan terhadap kondisi ini.

Penting untuk dicatat bahwa vertigo berbeda dengan pusing biasa. Jika pusing memberikan sensasi melayang atau ketidakseimbangan, vertigo menawarkan pengalaman berputar yang jauh lebih intens. Mengetahui perbedaan ini sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik, akan bisa mengatasi vertigo dan kembali menjalani aktivitas dengan nyaman, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa(17/12).

1. Jenis-Jenis Vertigo

Vertigo adalah kondisi di mana dunia seolah berputar, terbagi menjadi dua jenis utama:

Vertigo Perifer dan Vertigo Sentral. Vertigo Perifer, yang paling umum, disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular di telinga bagian dalam, dengan penyebab seperti Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), labirinitis, neuritis vestibular, dan penyakit Meniere.

Sementara itu, Vertigo Sentral lebih jarang dan serius, disebabkan oleh gangguan di otak atau sistem saraf pusat, sering disertai gejala neurologis lain, dan dapat disebabkan oleh stroke, tumor otak, multiple sclerosis, migrain vestibular, atau cedera kepala.

Memahami jenis vertigo penting untuk penanganan yang tepat, sehingga diagnosis oleh profesional medis sangat diperlukan.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Ciri-Ciri Vertigo

Mengenali ciri-ciri vertigo sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Ciri utama vertigo adalah sensasi berputar, di mana penderita merasa seolah-olah dirinya atau lingkungannya bergerak.

Gejala lain yang sering muncul termasuk gangguan keseimbangan, kesulitan berdiri atau berjalan, rasa mual dan muntah, serta sakit kepala, terutama yang berkaitan dengan migrain.

Penderita juga dapat mengalami nistagmus, yaitu gerakan mata yang tidak normal, keringat dingin, dan dalam beberapa kasus, telinga berdenging dan gangguan pendengaran. Intensitas dan jenis gejala dapat bervariasi antara individu.

3. Penyebab Vertigo

Vertigo adalah sensasi berputar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari telinga maupun otak. Penyebab umum termasuk Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), di mana kristal kalsium di telinga dalam berpindah dan mengirim sinyal keliru ke otak.

Selain itu, labirinitis (peradangan pada labirin telinga), neuritis vestibular, dan penyakit Meniere juga dapat memicu vertigo. Migrain vestibular, stroke, tumor otak, cedera kepala, multiple sclerosis, dan efek samping obat juga berkontribusi.

Memahami penyebab vertigo penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat melalui pemeriksaan medis.

4. Faktor Risiko Vertigo

Vertigo dapat menyerang siapa saja dan memiliki beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan. Risiko vertigo, terutama BPPV, meningkat seiring bertambahnya usia, terutama bagi mereka di atas 50 tahun, dan wanita lebih rentan dibandingkan pria, terutama terkait migrain vestibular.

Faktor genetik, cedera kepala atau leher, infeksi telinga, serta kondisi medis seperti migrain dan diabetes juga berkontribusi. Gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan, stres kronis, dan penggunaan obat tertentu, serta perubahan hormonal saat kehamilan atau menopause, dapat meningkatkan risiko.

Meskipun memiliki faktor risiko tidak menjamin seseorang akan mengalami vertigo, mengenali faktor-faktor ini penting untuk pencegahan dan penanganan dini.

5. Diagnosis Vertigo

Mendiagnosis vertigo melibatkan beberapa langkah penting untuk mengidentifikasi penyebab dan jenis vertigo. Proses ini dimulai dengan wawancara mengenai gejala, frekuensi serangan, dan faktor pemicu.

Selanjutnya, pemeriksaan fisik dilakukan untuk menilai keseimbangan dan fungsi pendengaran. Tes khusus, seperti Dix-Hallpike untuk BPPV dan elektronistagmografi, mungkin diperlukan, serta pencitraan otak seperti CT scan atau MRI jika diperlukan.

Tes laboratorium dan konsultasi dengan spesialis juga dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Meskipun proses ini memakan waktu dan mungkin memerlukan beberapa kunjungan, akurasi informasi sangat penting untuk kesehatan.

6. Pengobatan Vertigo

Pengobatan vertigo bertujuan tidak hanya meredakan gejala, tetapi juga mengatasi penyebabnya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Metode pengobatan bervariasi tergantung jenis vertigo.

Untuk Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), manuver Epley dan Semont digunakan untuk mengembalikan kristal kalsium, sedangkan latihan Brandt-Daroff dapat dilakukan di rumah.

Obat-obatan seperti antihistamin dan diuretik sering diresepkan untuk mengatasi pusing dan tekanan telinga. Terapi vestibular membantu otak beradaptasi dengan perubahan keseimbangan, dan perubahan gaya hidup serta manajemen stres juga berkontribusi positif.

Dalam beberapa kasus, psikoterapi dan akupunktur dapat menjadi solusi. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk menemukan pengobatan yang sesuai.

7. Pencegahan Vertigo

Untuk mengurangi risiko dan frekuensi vertigo, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:

kelola stres melalui meditasi, yoga, atau olahraga rutin, pastikan terhidrasi dengan cukup air dan batasi alkohol serta kafein, konsumsi makanan sehat dengan mengurangi garam dan memperbanyak vitamin B12 serta magnesium, tidur cukup 7-9 jam per malam, kenali dan hindari pemicu vertigo, seperti gerakan kepala tiba-tiba, lakukan latihan keseimbangan, jaga kesehatan telinga, kontrol kondisi medis dan pertimbangkan untuk berhenti merokok.

Jika perlu, konsultasikan dengan dokter mengenai latihan vestibular yang bisa dilakukan di rumah. Langkah-langkah ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi serangan vertigo.

8. Kapan Harus ke Dokter

Vertigo mungkin tidak selalu mengancam jiwa, tetapi ada situasi tertentu yang memerlukan perhatian medis segera. Segera cari bantuan jika vertigo terjadi untuk pertama kalinya, gejalanya memburuk, atau bertahan lebih dari beberapa jam, terutama jika disertai tanda neurologis seperti sakit kepala hebat atau kesulitan berbicara.

Kehilangan kesadaran, perubahan pendengaran mendadak, atau vertigo setelah cedera kepala juga merupakan sinyal darurat. Jika disertai demam tinggi, mual, dan muntah parah, segera dapatkan perawatan untuk mencegah dehidrasi.

Jika vertigo mengganggu aktivitas sehari-hari atau sering kambuh, konsultasikan dengan dokter, terutama jika ada riwayat medis tertentu atau penggunaan obat baru. Ibu hamil dan anak-anak yang mengalami gejala vertigo juga harus segera dibawa ke dokter.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis karena vertigo bisa menjadi indikasi masalah yang lebih serius.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending