Hadits Idul Adha Bahasa Latin dan Terjemahannya, Lengkap dengan Panduan Berkurban Sesuai Sunah
Diperbarui: Diterbitkan:

Ilustrasi Idul Adha (Credit; Freepik.com)
Kapanlagi.com - Hari Raya Idul Adha tiba, membawa serta nuansa penuh makna bagi umat Islam. Momen ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi saat yang sangat istimewa untuk melaksanakan ibadah kurban. Setiap tahun, umat Muslim yang mampu diwajibkan untuk berkurban, sebuah ritual yang memiliki kedudukan tinggi dalam agama. Keutamaan dan perintah berkurban ini telah dijelaskan secara mendalam dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW, menjadi landasan bagi setiap Muslim untuk menjalani tradisi suci ini.
Ibadah kurban lebih dari sekadar tradisi; ia merupakan jembatan yang menghubungkan seorang Muslim dengan Allah SWT. Dalam berbagai hadits yang diriwayatkan, berkurban di Hari Raya Idul Adha dipenuhi dengan keutamaan, mulai dari keberkahan di dunia hingga pahala yang berlipat ganda di akhirat. Selain itu, berkurban juga menjadi ungkapan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan, serta simbol pengorbanan dan kepatuhan terhadap ajaran-Nya.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang hadits-hadits yang menjelaskan perintah, hukum, dan keutamaan berkurban. Bagi umat Muslim yang memiliki kemampuan, berkurban adalah amalan yang sangat dianjurkan, bahkan di kalangan ulama, ada yang menilai kurban sebagai kewajiban. Dengan memahami keutamaan yang dijanjikan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, kita semakin menyadari betapa pentingnya ibadah ini. Melalui pembahasan ini, diharapkan setiap Muslim dapat meresapi esensi dan makna mendalam dari ibadah kurban di Hari Raya Idul Adha. Selamat merayakan dengan penuh rasa syukur dan semangat berkurban!
Advertisement
1. Perintah Berkurban dalam Hadits dan Al-Quran
- Perintah Berkurban dalam Al-Qur’an
Surah Al-Kautsar Ayat 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Faṣalli lirabbika wanḥar
Artinya: "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar: 2)
Ayat ini menunjukkan perintah langsung dari Allah SWT untuk mendirikan shalat dan berkurban sebagai bentuk ibadah.
- Hadis: Peringatan Bagi yang Mampu Tapi Tidak Berkurban
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ، وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
Man kāna lahu sa‘ah, wa lam yuḍaḥḥi, fa lā yaqrabanna muṣallānā
Artinya: Barangsiapa yang memiliki kemampuan, tetapi tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami." HR. Ahmad dan Ibnu Majah
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya kurban bagi yang mampu secara finansial. Bukan sekadar sunah biasa, tapi bentuk kesungguhan dalam ibadah.
- Anjuran Tahunan untuk Tiap Keluarga Muslim
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ عَلَى كُلِّ أَهْلِ بَيْتٍ فِي كُلِّ عَامٍ أُضْحِيَّةً
Yā ayyuhan-nās, inna ‘alā kulli ahli baytin fī kulli ‘āmin uḍḥiyyah
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berkurban." HR. Abu Dawud dari Imam Ahmad
Penekanan bahwa kurban adalah ibadah tahunan yang sangat dianjurkan untuk setiap rumah tangga Muslim, sebagai bentuk rasa syukur dan ketaatan.
- Kurban sebagai Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Artinya : Dari Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (HR Tirmidzi dan Ibn Majah)
Penyembelihan hewan kurban adalah amalan paling dicintai Allah di Hari Raya Idul Adha, karena keikhlasan dan pengorbanan itu langsung diterima oleh-Nya bahkan sebelum darahnya menyentuh tanah.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Hukum Berkurban: Sunnah Muakkadah atau Wajib?
Hukum melaksanakan kurban dalam Islam menjadi perbincangan di kalangan ulama. Sebagian besar ulama, termasuk Imam Syafi'i, Imam Ahmad, dan Imam Malik, berpendapat bahwa kurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi mereka yang mampu. Namun, ada juga sebagian ulama, seperti Abu Hanifah, yang menghukumi kurban sebagai kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial.
Sebagai contoh, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk berkurban, tetapi ia tidak melakukannya, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan bahwa bagi yang mampu, tidak berkurban bisa dianggap sebagai kelalaian yang berat dalam menjalankan perintah agama.
Sementara itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum berkurban adalah sunnah muakkadah. Meski demikian, meskipun tidak diwajibkan, banyak ulama menekankan pentingnya berkurban sebagai bentuk pengorbanan dan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah, yang mendatangkan banyak pahala dan keberkahan.
Advertisement
3. Keutamaan Berkurban dalam Hadits
Keutamaan berkurban sangatlah mengagumkan, seperti yang diungkapkan dalam berbagai hadits yang memancarkan cahaya spiritual. Salah satu yang paling terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah:
"Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya"." (HR. al-Tirmidzi dan Ibn Majah, hasan).
Hadits ini menggambarkan betapa besar ganjaran yang akan diterima oleh orang yang melaksanakan kurban dengan niat tulus.
Berkurban juga membawa pahala yang luar biasa, yang akan mendatangi pemiliknya pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Darah hewan kurban itu diterima oleh Allah sebelum jatuh ke tanah, yang menunjukkan bahwa pengorbanan itu memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi.
Selain itu, dalam hadits lain disebutkan bahwa setiap bagian dari hewan kurban akan mendatangkan pahala. Bahkan, setiap helai bulu dari hewan kurban itu akan dicatat sebagai amal baik bagi pemiliknya. Dengan kata lain, ibadah kurban tidak hanya memberikan manfaat di dunia, tetapi juga menjadi bekal pahala yang berharga di akhirat.
4. Tata Cara Berkurban yang Sesuai Sunnah Rasulullah
Ada beberapa tata cara yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ibadah kurban, yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pertama, sebelum menyembelih hewan, pastikan pisau yang digunakan tajam agar hewan kurban tidak merasakan sakit terlalu lama. Kedua, posisi hewan harus tepat, yakni dibaringkan di atas lambung kiri dan dihadapkan ke arah kiblat.
Selanjutnya, dalam melakukan penyembelihan, sangat dianjurkan untuk membaca basmalah, takbir, dan doa yang khusus untuk kurban. Doa yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW adalah, "Dengan nama Allah, ya Allah terimalah dari kami." Doa ini mencerminkan bahwa ibadah kurban dilakukan dengan penuh ketulusan dan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah SAW juga memberikan contoh cara menyembelih hewan dengan sangat hati-hati dan penuh rasa hormat terhadap makhluk hidup. Bahkan, beliau sendiri menyembelih kambing kurbannya dengan tangan beliau sendiri sebagai contoh yang patut diikuti. Berikut rinciannya:
Langkah-langkah Berkurban sesuai Sunnah:
- Pisau tajam – untuk meminimalkan rasa sakit hewan.
- Posisi hewan – dibaringkan di sisi kiri, menghadap kiblat.
- Bacaan saat menyembelih – “Bismillāhi, Allāhumma taqabbal minnā” (Dengan nama Allah, ya Allah terimalah dari kami).
- Sembelih sendiri jika mampu – mengikuti teladan Rasulullah SAW.
- Perlakuan lembut – jangan kasar atau menyakiti hewan sebelum disembelih.
- Niat ikhlas – kurban adalah ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan ajang pamer.
5. Pertanyaan Seputar Kurban: Hukum dan Pelaksanaannya
Apakah kurban itu wajib bagi semua umat Islam?
Kurban bagi umat Islam yang mampu adalah sunnah muakkadah menurut mayoritas ulama, meskipun ada pendapat yang menganggapnya wajib. Namun, yang pasti, bagi yang mampu secara finansial, berkurban sangat dianjurkan.
Apa keutamaan berkurban di Hari Raya Idul Adha?
Keutamaan berkurban di Idul Adha sangat besar, karena merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah, membawa pahala besar, dan menjadi bukti ketakwaan seorang Muslim. Setiap bagian dari hewan kurban mendatangkan ganjaran bagi pemiliknya.
Bagaimana cara menyembelih hewan kurban yang benar?
Dalam menyembelih hewan kurban, pastikan untuk menggunakan pisau yang tajam, posisi hewan yang benar, dan membaca doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW seperti basmalah, takbir, dan doa penerimaan kurban.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/mni)
Miranti
Advertisement