Ciri-Ciri Asam Urat di Betis yang Sering Dikira Pegal karena Kelelahan

Penulis: Shani Ramadhan Rasyid

Diperbarui: Diterbitkan:

Ciri-Ciri Asam Urat di Betis yang Sering Dikira Pegal karena Kelelahan
Ilustrasi asam urat

Kapanlagi.com - Pernah merasakan pegal di betis setelah berolahraga atau duduk dalam posisi yang kurang nyaman? Mungkin Anda berpikir itu hanya efek dari aktivitas fisik yang berlebihan. Namun, hati-hati! Rasa nyeri yang tak kunjung reda bisa jadi pertanda awal asam urat.

Asam urat sering kali dikenal sebagai musuh utama sendi, terutama di jempol kaki. Tapi tahukah Anda? Kondisi ini juga bisa menyerang betis! Asam urat terjadi ketika kristal asam urat menumpuk dalam sendi, menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang tak tertahankan. Meski jarang terjadi, serangan asam urat di betis bisa meniru gejala kram atau cedera otot.

Maka dari itu, penting untuk mengenali tanda-tanda asam urat di betis agar Anda dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang benar, serangan ini dapat mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari Anda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasi asam urat di betis. Dengan begitu, Anda bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan tubuh Anda!

1. Penyebab Asam Urat Bisa Menyerang Betis

Asam urat, sebuah kondisi yang bisa mengganggu kenyamanan Anda, terjadi ketika kadar asam urat dalam darah melambung tinggi, memicu pembentukan kristal yang menyakitkan di sendi. Meskipun biasanya bersarang di persendian kaki, serangan ini bisa merambat hingga betis, terutama akibat kristal yang terakumulasi di sendi tibiofibular. Tak hanya itu, nyeri di lutut atau pergelangan kaki juga dapat menjalar hingga ke betis, menambah rasa tidak nyaman.

Berbagai faktor seperti pola makan kaya purin dari jeroan, seafood, dan daging merah, ditambah dengan konsumsi alkohol, obesitas, serta faktor genetik, dapat meningkatkan risiko terjadinya asam urat. Kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal, juga bisa memperburuk penumpukan asam urat dalam tubuh, menjadikan perhatian terhadap gaya hidup sangat penting untuk mencegah masalah ini.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Gejala Asam Urat di Betis yang Perlu Diwaspadai

Gejala asam urat di betis sering kali disalahartikan sebagai kram otot atau kelelahan biasa. Berikut beberapa ciri khas yang perlu diperhatikan:

  • Nyeri intens di betis, terutama saat malam hari atau setelah bangun tidur.
  • Pegal-pegal yang tidak kunjung membaik, meski sudah beristirahat.
  • Pembengkakan dan peradangan di area betis, sering kali disertai dengan kemerahan.
  • Sensasi panas atau hangat di bagian betis yang terasa sakit.
  • Kesulitan berjalan atau menggerakkan betis, terutama ketika serangan sedang terjadi.

Serangan asam urat biasanya berlangsung beberapa jam hingga 10 hari. Jika mengalami gejala-gejala ini secara berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

3. Cara Membedakan Pegal Biasa dengan Asam Urat

Tidak semua pegal di betis disebabkan oleh asam urat. Beberapa kondisi lain yang dapat memicu rasa sakit serupa meliputi:

  • Kram otot, biasanya terjadi mendadak dan berlangsung beberapa detik hingga menit.
  • Cedera otot, akibat aktivitas fisik berlebihan atau postur tubuh yang salah.
  • Peradangan tendon Achilles, yang menyebabkan nyeri di bagian tumit hingga betis.
  • Gangguan saraf skiatik, yang bisa menyebabkan kram dan nyeri menjalar ke betis.

Perbedaan utama adalah bahwa nyeri akibat asam urat sering kali terjadi secara tiba-tiba, memburuk dalam beberapa jam, dan dapat bertahan selama beberapa hari. Sementara itu, pegal biasa cenderung membaik dengan peregangan atau istirahat.

4. Cara Mengatasi Asam Urat di Betis Secara Alami dan Medis

Jika Anda mengalami gejala asam urat di betis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakannya, baik secara alami maupun dengan bantuan obat:

  • Kompres dingin pada betis yang sakit untuk mengurangi peradangan.
  • Posisikan kaki lebih tinggi dari badan saat beristirahat.
  • Hindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan seafood.
  • Konsumsi makanan kaya vitamin C, seperti lemon dan jeruk, untuk membantu menurunkan kadar asam urat.
  • Perbanyak minum air putih untuk membantu proses pembuangan asam urat melalui urin.
  • Minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau colchicine, sesuai anjuran dokter.

Jika serangan asam urat terus berulang, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kadar asam urat dalam darah untuk mencegah kambuhnya gejala.

5. Kapan Harus ke Dokter?

Jika nyeri di betis berlangsung lama atau terjadi berulang kali, sebaiknya segera periksa ke dokter. Beberapa tanda yang mengindikasikan perlunya konsultasi medis meliputi:

  • Nyeri yang tidak membaik setelah beberapa hari.
  • Pembengkakan parah hingga mengganggu aktivitas.
  • Kesulitan berjalan atau menggerakkan betis.
  • Demam atau tanda-tanda infeksi lainnya.

Pemeriksaan medis seperti tes darah dan pencitraan sendi bisa membantu memastikan apakah nyeri betis memang disebabkan oleh asam urat atau kondisi lain.

6. Pertanyaan & Jawaban

1. Apakah asam urat di betis bisa sembuh total?

Asam urat tidak bisa benar-benar sembuh, tetapi gejalanya bisa dikendalikan dengan pola hidup sehat dan pengobatan yang tepat.

2. Bagaimana cara mencegah asam urat di betis?

Menghindari makanan tinggi purin, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan banyak minum air putih bisa membantu mencegah serangan asam urat.

3. Apakah asam urat di betis bisa kambuh?

Ya, serangan asam urat bisa kambuh jika kadar asam urat dalam tubuh tidak dikendalikan dengan baik.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending