Baru Dijajal Sebentar, Motor Garang ini Remuk Dikendarai Anak SMP
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Di Indonesia, masih terdapat banyak pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran ini tak hanya dilakukan orang dewasa saja namun juga anak-anak di bawah umur yang diizinkan untuk membawa kendaraan meski belum memiliki SIM. Bahkan potret ini semakin mengerikan bila dilihat secara statistik. Pada tahun 2012 di kawasan DKI Jakarta saja terjadi peningkatan angka kecelakaan sebesar 57% karena disebabkan oleh pengendara di bawah umur.
Angka kecelakaan di bawah umur ini diduga berasal dari kurangnya kematangan mental anak-anak di bawah usia 17 tahun. Menurut Ketua Umum Road Safety Association, Edo Rusyanto, berkendara butuh kematangan mental sehingga tidak mudah terprovokasi oleh situasi sekitar. Maka dari itu persyaratan mutlak bagi penerima Surat Izin Mengemudi adalah berusia minimal 17 tahun.
Lantas siapa yang patut bertanggung jawab atas fenomena kecelakaan ini? Tentu saja orang tua terlebih dulu. Salah satu contohnya adalah kecelakaan yang menimpa seorang anak SMP yang tinggal di Tangerang, Banten ini. Diketahui bahwa seorang bocah SMP mengalami kecelakaan cukup parah dengan menabrak lampu jalanan akibat mengendarai motor CBR ugal-ugalan.
Advertisement
Kejadian ini ditulis oleh seorang pengguna Facebook Mikael Haryanto di sebuah grup komunitas. Dalam tulisan yang disertai dengan foto motor CBR250RR yang remuk tersebut, dijelaskan bahwa si anak SMP mengalami kecelakaan setelah menggeber motornya dalam kecepatan tinggi lalu menabrak tiang lampu. Walhasil pengendara yang masih di bawah umur ini terluka cukup parah.
Korban lalu segera dilarikan ke Rumah Sakit Ciputra di daerah Citra Garden City. Dengan kondisi motor yang luluh lantak tersebut, tak dapat dibayangkan luka yang dialami oleh si anak yang mendapatkan hadiah motor baru yang bahkan belum berplat nomor tersebut. Pasti mengerikan bukan?
Oleh sebab itu, tak salah apabila beban tanggung jawab untuk mengurangi angka kecelakaan anak-anak di bawah umur merupakan tanggung jawab orang tua. Kelalaian pengawasan orang tua atau terlalu memanjakan anak seperti ini bisa jadi akan semakin meningkatkan angka kecelakaan kelompok di bawah 16 tahun yang kini telah menyentuh angka 104 kasus dalam satu tahun. Miris banget ya KLovers?
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(oto/agt)
Agista Rully
Advertisement