Bacaan yang Benar untuk Membayar Zakat Fitrah dan Tata Caranya

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Bacaan yang Benar untuk Membayar Zakat Fitrah dan Tata Caranya
Ilustrasi zakat fitrah (Image by Freepik)

Kapanlagi.com - Zakat fitrah adalah sebuah kewajiban yang tak boleh dilewatkan oleh setiap Muslim yang mampu, sebagai bentuk penyucian diri setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah ibadah yang sangat penting yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti kurma, gandum, atau beras, dengan takaran setara satu sha'. Penting untuk diingat, zakat ini harus diserahkan sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW, zakat fitrah diwajibkan bagi setiap Muslim, baik yang merdeka maupun hamba sahaya. Lebih dari sekadar kewajiban pribadi, zakat fitrah juga mencerminkan rasa solidaritas sosial kita, membantu mereka yang kurang beruntung. Sebagai umat Islam, memahami tata cara menunaikan zakat fitrah dengan benar adalah kunci agar ibadah ini diterima dan mendatangkan pahala yang berlimpah.

Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan rinci tentang waktu yang tepat, besaran zakat, niat yang harus dibaca, serta siapa saja yang wajib menunaikan zakat fitrah. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menunaikan kewajiban ini dengan benar.

1. Waktu yang Tepat untuk Menunaikan Zakat Fitrah

Zakat fitrah, kewajiban mulia dalam syariat Islam, memiliki waktu yang ditentukan untuk ditunaikan. Dianjurkan untuk membayar zakat ini pada akhir bulan Ramadhan, tepat sebelum sholat Idul Fitri dimulai. Namun, umat Muslim dapat melaksanakan zakat fitrah sejak awal Ramadhan hingga menjelang sholat Id.

Sebagian besar ulama sepakat bahwa zakat fitrah lebih utama diberikan setelah waktu subuh pada tanggal 1 Syawal, tepat sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang menyebutkan, "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari gandum atas setiap Muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar, dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang berangkat shalat Id." (HR. Bukhari Muslim). Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk menunaikan zakat fitrah pada waktu tersebut agar sesuai dengan sunnah.

Namun, bila seseorang tidak sempat menunaikan zakat fitrah pada waktu yang dianjurkan, mereka tetap diperbolehkan untuk melaksanakan zakat fitrah lebih awal asalkan sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan. Sebagai catatan, membayar zakat fitrah setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri tidak dianggap sah.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Menghitung Besaran Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha' yang setara dengan 2,5 kilogram beras, gandum, atau bahan makanan lainnya yang menjadi konsumsi sehari-hari. Beberapa ulama juga menyarankan agar zakat fitrah ini diberikan dalam bentuk uang yang setara dengan harga bahan makanan yang ditetapkan, sesuai dengan nilai yang berlaku di daerah setempat.

Dalam prakteknya, zakat fitrah dapat diberikan dalam bentuk beras yang dihitung berdasarkan takaran satu sha', yaitu sekitar 2,5 kg per orang. Namun, jika lebih mudah atau sesuai dengan kebijakan daerah, zakat fitrah juga bisa diberikan dalam bentuk uang tunai yang nilainya setara dengan harga bahan makanan tersebut.

Sebagai umat Islam, kita harus memastikan bahwa zakat yang diberikan tidak kurang dari besaran yang ditetapkan. Meskipun memberikan lebih dari yang ditentukan diperbolehkan, penting untuk menjaga agar zakat yang dikeluarkan sesuai dengan syariat.

3. Bacaan Zakat Fitrah yang Benar

Setiap amal ibadah dalam Islam memerlukan bacaan niat yang ikhlas dan tulus. Begitu pula dengan zakat fitrah. Niat zakat fitrah harus dibaca saat akan memberikan zakat dan bisa dilafalkan atau cukup di dalam hati. Niat ini berbeda-beda tergantung pada siapa yang akan dibayarkan zakatnya, apakah untuk diri sendiri, istri, anak, atau orang yang diwakilkan.

Berikut adalah beberapa contoh niat zakat fitrah yang umum dibaca:

  • Untuk diri sendiri: "Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsî fardhan lillaahi ta'alaa" (Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala).
  • Untuk istri: "Nawaitu an ukhrija zakatal fitri 'an zaujati fardhan lillahi ta'ala" (Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta'ala).
  • Untuk diri sendiri dan keluarga: "Nawaitu an ukhrija zakatal fitri 'anni wa 'an jami'i ma talzamuni nafawatuhum fardhan lillahi ta'ala" (Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah utnuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardhu karena Allah Ta'ala).

Niat ini sangat penting karena menunjukkan kesungguhan dan niat yang tulus dalam menunaikan kewajiban zakat fitrah sesuai dengan syariat Islam.

4. Siapa yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Zakat fitrah wajib dibayarkan oleh setiap Muslim yang memenuhi beberapa syarat, antara lain masih hidup sebelum matahari terbenam pada malam Idul Fitri dan memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokoknya pada malam tersebut. Oleh karena itu, setiap Muslim yang memiliki makanan atau harta lebih dari kebutuhan sehari-hari, baik itu untuk dirinya sendiri maupun keluarga, wajib membayar zakat fitrah.

Kewajiban zakat fitrah juga mencakup kepala keluarga yang bertanggung jawab untuk menunaikan zakat fitrah atas nama dirinya dan anggota keluarganya, seperti istri, anak-anak, serta orang tua yang tidak mampu. Jika seorang Muslim menanggung nafkah orang lain yang tidak mampu, seperti anak yatim atau kerabat yang tidak memiliki penghasilan, maka ia juga wajib membayar zakat fitrah untuk mereka.

Namun, orang yang tidak memiliki kelebihan harta pada malam Idul Fitri, atau yang benar-benar berada dalam kondisi fakir, tidak diwajibkan membayar zakat fitrah. Selain itu, non-Muslim tidak memiliki kewajiban membayar zakat fitrah karena zakat ini hanya diwajibkan bagi umat Islam.

5. Prosedur Pembayaran Zakat Fitrah

Proses pembayaran zakat fitrah kini semakin mudah dan praktis! Anda bisa langsung menyerahkannya kepada mereka yang berhak, seperti fakir miskin, atau melalui lembaga zakat terpercaya. Zakat fitrah dapat disalurkan dalam bentuk makanan pokok atau uang tunai, sesuai dengan ketentuan di daerah Anda.

Pastikan untuk menunaikannya tepat waktu, sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh yang membutuhkan. Jika memilih lembaga zakat, jangan lupa untuk memeriksa izin dan kredibilitasnya. Banyak lembaga juga menawarkan layanan pembayaran zakat fitrah secara online, sehingga Anda dapat memenuhi kewajiban ini dengan lebih mudah dan cepat.

6. FAQ

Q: Apakah zakat fitrah wajib bagi semua umat Islam?

A: Ya, zakat fitrah diwajibkan bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat, seperti memiliki kelebihan harta dan masih hidup sebelum matahari terbenam pada malam Idul Fitri.

Q: Apa yang menjadi dasar hukum zakat fitrah?

A: Zakat fitrah diwajibkan berdasarkan hadits Rasulullah SAW, yang mengatakan bahwa zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri (HR. Bukhari & Muslim).

Q: Bolehkah saya membayar zakat fitrah lebih dari yang ditentukan?

A: Ya, Anda diperbolehkan untuk membayar lebih dari ketentuan zakat fitrah, namun tidak boleh kurang dari yang sudah ditetapkan.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending