5 Tahun Pasca Pandemi Covid-19, China Kembali Diserang Wabah Virus HMPV
Diperbarui: Diterbitkan:

Ilustrasi Wanita Memakai Masker (credit: pixabay/coyot)
Kapanlagi.com - Lima tahun setelah dunia berjuang melawan pandemi Covid-19, China kembali menghadapi tantangan serius dengan lonjakan kasus virus pernapasan yang memicu kekhawatiran di seluruh dunia. Virus yang dikenal sebagai Human Metapneumovirus (HMPV) kini telah menyerang berbagai wilayah di negara tersebut, membanjiri rumah sakit dengan pasien.
Laporan dari media sosial dan berita terkini menunjukkan bahwa rumah sakit, terutama yang khusus merawat anak-anak, berada dalam kondisi kewalahan akibat meningkatnya kasus pneumonia. Tak hanya HMPV, virus lain seperti Influenza A dan Mycoplasma pneumoniae juga ikut menyebar dengan cepat, semakin memperburuk situasi di tengah melonjaknya jumlah pasien.
Menanggapi kondisi yang mengkhawatirkan ini, otoritas kesehatan di China segera mengambil langkah tegas dengan memperkuat sistem pemantauan dan pengendalian penyakit. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan mempersiapkan langkah-langkah penanganan yang lebih efektif di masa mendatang. Simak informasi selengkapnya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Jumat (3/1).
Advertisement
1. Apa Itu Human Metapneumovirus (HMPV)? Penyakit yang Menyerang Pernapasan
Menurut laporan dari timesnownews.com, Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA dari keluarga Pneumoviridae yang mengincar saluran pernapasan dan pertama kali terdeteksi di Belanda pada tahun 2001.
Meskipun sering menampilkan gejala mirip flu biasa, virus ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi infeksi pernapasan yang lebih serius, seperti pneumonia, terutama pada kelompok yang rentan.
HMPV umumnya menyerang anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah, terutama saat musim dingin hingga awal musim semi. Dengan penyebarannya yang cepat dan kemampuannya meniru gejala Covid-19, virus ini kini menjadi sorotan utama di tengah upaya pemulihan pasca-pandemi.
Sejak penemuan pertamanya, HMPV telah menyebar ke seluruh dunia dan menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang memerlukan perawatan di rumah sakit, khususnya bagi mereka yang memiliki gangguan paru-paru atau kondisi kesehatan kronis.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
2. Gejala Infeksi Virus HMPV, dari Batuk sampai Timbulkan Ruam di Kulit Tubuh
Melansir dari laman ANTARA, infeksi HMPV menimbulkan gejala yang beragam, mulai dari ringan hingga berat, bergantung pada kondisi kesehatan individu yang terinfeksi. Gejala umum meliputi:
- Batuk kering atau berdahak yang terus-menerus dan menyebabkan iritasi saluran pernapasan.
- Demam ringan hingga tinggi yang sering disertai dengan keringat berlebihan dan kelelahan.
- Hidung tersumbat atau berair, disertai sakit tenggorokan yang menimbulkan ketidaknyamanan saat menelan.
- Mengi atau suara napas yang berbunyi seperti siulan, terutama saat menghembuskan napas.
- Sesak napas yang dapat memburuk dan memerlukan perawatan medis intensif.
- Ruam ringan di kulit pada beberapa kasus, menandakan reaksi sistem imun terhadap virus.
Pada kasus yang lebih parah, HMPV dapat menyebabkan komplikasi serius seperti bronkitis, pneumonia, atau kambuhnya asma, sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit untuk menghindari risiko fatal.
3. Menyebar Melalui Percikan Air Liur
Virus HMPV, yang menular melalui percikan air liur saat batuk dan bersin, serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, menjadi ancaman serius terutama di tempat-tempat umum dan fasilitas kesehatan. Menariknya, virus ini dapat bertahan hidup di permukaan selama beberapa jam, memperbesar kemungkinan penularan.
Anak-anak di bawah 14 tahun, lansia, dan mereka yang memiliki gangguan pernapasan kronis adalah kelompok yang paling rentan, dengan anak-anak sering kali memerlukan perawatan medis karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya matang.
Lonjakan kasus di China menjadi pengingat betapa cepatnya virus ini menyebar di tengah populasi padat, terutama saat musim dingin tiba, ketika risiko infeksi pernapasan meningkat.
4. Langkah Pencegahan dan Penanganan HMPV
Hingga kini, vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV masih menjadi misteri, sehingga langkah-langkah pencegahan menjadi kunci utama dalam menghadapi virus ini. Mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker di tempat umum, dan menghindari kontak dengan orang yang menunjukkan gejala pernapasan adalah langkah-langkah penting yang harus diambil.
Untuk meredakan gejala, obat pereda demam, ekspektoran untuk batuk berdahak, dan terapi oksigen menjadi solusi bagi pasien yang lebih parah. Bagi mereka yang mengalami gejala berat atau komplikasi seperti pneumonia, perawatan di rumah sakit menjadi sangat diperlukan untuk pemantauan intensif.
Di sisi lain, otoritas kesehatan di China sedang memperkuat sistem pemantauan untuk mendeteksi kasus baru secara dini dan mencegah penyebaran yang lebih luas, sambil meningkatkan kapasitas laboratorium agar dapat memproses sampel pasien dengan lebih cepat.
5. Dampak dan Respons Global terhadap Wabah HMPV
Lonjakan kasus HMPV di China telah memicu gelombang kekhawatiran di seluruh dunia mengenai kesiapan sistem kesehatan dalam menghadapi ancaman penyakit baru. Negara-negara lain pun mulai waspada, memperketat pengawasan epidemiologis demi mengantisipasi potensi penyebaran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan mendesak untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di kawasan padat penduduk dengan akses kesehatan yang terbatas.
Di Indonesia, meski Kementerian Kesehatan mengonfirmasi belum ada laporan kasus HMPV, langkah-langkah pemantauan terus dilakukan untuk mencegah virus ini merambah ke tanah air.
6. Apa itu virus HMPV?
HMPV, singkatan dari Human Metapneumovirus, adalah virus pernapasan yang dapat menimbulkan gejala mirip flu dan berpotensi memicu pneumonia.
7. Apakah HMPV berbahaya?
Tentu saja, kelompok yang paling rentan seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem imun lemah harus lebih waspada, karena mereka berisiko tinggi mengalami komplikasi serius yang dapat mengganggu pernapasan.
8. Bagaimana cara mencegah infeksi HMPV?
Untuk melindungi diri dan orang-orang terkasih dari penyebaran penyakit, penting bagi kita untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sederhana namun efektif. Mulailah dengan mencuci tangan secara rutin, mengenakan masker saat berinteraksi dengan orang lain, dan selalu menjaga jarak aman dari mereka yang terinfeksi.
9. Apakah HMPV sudah ditemukan di Indonesia?
Saat ini, Indonesia masih bersih dari laporan kasus HMPV, namun pihak berwenang tetap waspada dan terus melakukan pemantauan untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
(Kena spill Ruben Onsu, Ayu Ting Ting ternyata sudah punya pacar baru?)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement