Wasapada! Tidur Setelah Sahur Bisa Picu Gangguan Pencernaan dan Risiko Diabetes
Diterbitkan:

Ilustrasi tidur di malam hari. (c)
Kapanlagi.com - Bulan Ramadhan selalu membawa nuansa istimewa, penuh dengan rutinitas ibadah dan kebiasaan khas, salah satunya adalah sahur sebelum menunaikan puasa. Bagi banyak orang, tidur setelah sahur menjadi pilihan yang sulit dihindari, terutama saat rasa kantuk masih menggelayut di pagi hari.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa membawa risiko kesehatan yang serius? Tidur setelah sahur sering dianggap sebagai cara jitu untuk menghemat energi dan memperpanjang waktu istirahat sebelum beraktivitas di siang hari. Namun, dari perspektif kesehatan, kebiasaan ini dapat mengganggu sistem pencernaan dan metabolisme tubuh kita.
Saat terlelap, fungsi pencernaan kita melambat secara drastis, sementara makanan yang baru saja kita konsumsi saat sahur memerlukan proses pencernaan yang optimal. Para ahli kesehatan sangat menyarankan agar kita memberikan jeda waktu antara makan sahur dan tidur. Idealnya, kita perlu menunggu setidaknya 2-3 jam setelah sahur sebelum terlelap.
Sayangnya, banyak di antara kita yang langsung terjun ke dalam mimpi tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya bagi kesehatan. Kapanlagi.com telah mengupas tuntas bahaya tidur setelah sahur dan memberikan solusi praktis yang bisa Anda terapkan selama bulan Ramadhan ini.
Mari bersama jaga kesehatan sambil menjalani ibadah puasa dengan lebih bijak, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa(4/3/2025).
Advertisement
1. Mengapa Tidur Setelah Sahur Berbahaya Bagi Kesehatan?
Tidur setelah makan sahur ternyata bisa mengganggu sistem pencernaan kita, lho!
Ketika kita menikmati makanan sahur, tubuh secara otomatis akan meningkatkan aliran darah ke organ pencernaan untuk memecah makanan tersebut menjadi sari-sari yang siap diserap sebagai energi.
Proses ini idealnya memerlukan waktu minimal dua jam, tetapi jika kita langsung tidur, sistem pencernaan kita tidak bisa bekerja secara optimal.
Saat tidur, tubuh kita beralih ke mode hemat energi, sehingga aliran darah yang dibutuhkan untuk pencernaan menjadi terbatas.
Akibatnya, makanan yang seharusnya dicerna dengan baik justru terjebak di dalam lambung, berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Menurut Mayo Clinic, hanya organ vital seperti jantung, otak, dan paru-paru yang berfungsi normal saat kita tidur, sementara sistem pencernaan mengalami perlambatan yang signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk memberi waktu bagi tubuh kita untuk mencerna makanan sebelum terlelap kembali!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Risiko Kesehatan Akibat Tidur Setelah Sahur
Tidur setelah sahur mungkin terdengar menggoda, tetapi tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan?
Saat kita langsung terlelap setelah makan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori yang telah dikonsumsi, sehingga lemak pun menumpuk dan berisiko memicu obesitas.
Selain itu, masalah pencernaan seperti sembelit dan gangguan asam lambung dapat muncul, bahkan meningkatkan risiko penyakit serius seperti GERD dan stroke.
Tak hanya itu, tidur setelah sahur juga dapat membuat tubuh terasa lemas dan lesu saat berpuasa, karena proses pencernaan yang terganggu menguras energi.
Untuk itu, penting untuk memberi jeda antara makan dan tidur, serta memilih makanan sahur yang tepat agar tetap bugar dan sehat sepanjang hari.
Advertisement
3. Apa Kata Islam Tentang Tidur Setelah Sahur?
Dalam pandangan Islam, tidur setelah sahur bukanlah hal yang dilarang secara tegas.
Isfah Abidal Aziz, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, menegaskan bahwa meskipun tidur setelah sahur diperbolehkan, kita harus tetap waspada agar tidak terlelap hingga melewatkan waktu salat Subuh.
"Tidur tidak dilarang, tetapi sebaiknya tidak terlalu lama," ujarnya, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga produktivitas ibadah.
Begitu pula, tidur setelah salat Subuh di bulan Ramadhan tidak dilarang, asalkan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan kesempatan beribadah tambahan, seperti membaca Al-Quran dan berdzikir.
Dalam Islam, keseimbangan adalah kunci, dan menjaga pola makan serta istirahat yang baik sejalan dengan prinsip kesehatan modern, sekaligus mencerminkan semangat spiritual yang diajarkan oleh agama.
4. Solusi Praktis, Bagaimana Mengatasi Rasa Kantuk Setelah Sahur
Mengatasi rasa kantuk setelah sahur di bulan Ramadhan bisa menjadi tantangan. Untuk tetap segar, ubah menu sahur dengan menghindari makanan tinggi karbohidrat sederhana dan lemak.
Pilih porsi yang tepat dan ganti nasi putih dengan nasi merah atau roti gandum, serta tambahkan protein dan sayuran kaya serat. Setelah sahur, lakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki untuk membantu pencernaan.
Jika masih mengantuk, istirahatlah dengan posisi setengah duduk. Atur jadwal tidur dengan baik, tidur lebih awal setelah salat Tarawih, dan ambil tidur siang singkat.
Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa menjalani bulan Ramadhan dengan lebih bertenaga!
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rao)
M Rizal Ahba Ohorella
Advertisement