Kapanlagi.com - Akhir-akhir ini ramai perdebatan mengenai isu yang menyebutkan jika Lucinta Luna adalah transgender. Ia diduga melakukan sejumlah operasi di bagian tubuhnya supaya mirip dengan tubuh seorang wanita.

Meski banyak dugaan yang menyebutkan jika Lucinta dulunya adalah seorang lelaki namun ia sampai detik ini tak membuat pengakuan tentang hal itu. Terlepas dari isu Lucinta, sebuah chanel berita Pakistan membuat gebrakan yang menghadirkan pembaca berita atau news anchor transgender untuk pertama kalinya.

Dilansir dari telegraph.co.uk, Marvia Malik membawakan acara berita untuk pertama kalinya di The Kohenoor Network Pakistan. Debutnya dalam dunia pertelevisian membuanya viral baik di twitter maupun facebook.

Tak mendapatkan respon negatif, justru perekrutan Marvia menuai pujian oleh sejumlah pengguna media sosial. Para netizen beranggapan Pakistan yang merupakan negara konservatif mengalami perkembangan positif dengan perekrutan Marvia.

Marvia pun mengatakan ia sempat meneteskan air mata ketika mendapatkan pekerjaan sebagai pembaca berita. Dan ia berharap hal ini bisa meningkatkan kehidupan orang-orang transgender yang ada di Pakistan.

"Kita harus diberi hak yang sama dan dianggap warga biasa pada umumnya, bukan warga third-gender," tuturnya kepada BBC. Banyak transgender yang mengalami diskriminasi di Pakistan, terkucilkan dan diejek oleh masyarakat.

Marvia sendiri mengatakan, ia sudah dikucilkan oleh keluarganya sejak berusia 15 tahun. Para transgender di Pakistan berjuang untuk mencari pekerjaan. Namun sayangnya mereka seringkali berakhir dengan pekerjaan sebagai pengemis, menari bahkan sampai prostitusi.

Awal bulan ini, Senat Pakistan memberikan suara untuk mendukung RUU yang akan melindungi hak-hak para transgender. Di mana hal tersebut memungkinkan mereka untuk menentukan identitas gender mereka sendiri. Hal ini juga untuk mencegah para majikan mendiskriminasikan mereka.

The Kohenoor Network mengatakan bahwa penerimaan Marvia sebagai pembaca berita karena prestasinya. Sang pemilik saluran berita, Junaid Ansara, mengatakan kepada VOA News American, "(bahwa orang-orang transgender) harus diperlakukan secara bermartabat dan rasa respek yang pantas mereka terima,"

"Saya murni membuat keputusan (mempekerjakan Marvia) atas dasar memperlakukan semua manusia secara setara. Saya tidak berpikir untuk menantang norma-norma sosial atau melanggar hal yang tabu," lanjutnya.

Sebelum bekerja sebagai seorang jurnalis, Marvia sendiri bekerja sebagai seorang model di Pakistan. Ia juga merupakan transgender pertama yang turun ke catwalk di Pakistan Annual Fashion Design Council di awal bulan ini. Bagaimana menurut kamu tentang hal ini? Apakah kamu setuju dengan Junaid Ansara atau punya pendapat lain?