Tulis Status Kontroversial, 5 Netizen Ini Kena Batunya Sendiri
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Segala hal pasti punya sisi positif dan negatif termasuk kemunculan sosial media. Di satu sisi, sosial media sangat memudahkan penyebaran informasi. DI sisi lain, penggunaan yang kurang bertanggung jawab justru membuat si pemakai terjerat sanksi sosial atau bahkan sanksi pidana. Tak sedikit lho netizen yang terjerat UU ITE karena menulis status yang dianggap menyinggung pihak tertentu.
Keberadaan UU ITE sendiri memang cukup membatasi penggunaan sosial media. Berdasarkan revisi terbaru UU ITE, bukti tangkapan layar (screenshot) dapat diperkarakan di jalur hukum. Tak hanya pembuat konten, penyebar konten negatif pun kini dapat dijerat hukum lho. Namun tak semua netizen menyadari pentingnya etika ber-sosial media hingga menulis sejumlah status kontroversial.
Memang sih tak semua status tersebut jadi viral dalam makna yang negatif tapi seringkali tulisan yang mereka buat tersebut jadi bumerang bagi diri mereka sendiri. Contohnya 5 netizen di bawah ini!
Advertisement
1. Ejek Warga Yogyakarta
Masih ingat dengan Florence Sihombing? Pada tahun 2014 lalu, mahasiswi Universitas Gajah Mada ini dirisak warganet habis-habisan karena mengejek Provinsi yang dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono X tersebut. Dalam sebuah tulisan di Path, Florence mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan kota diskriminatif karena dirinya diminta mengantri di barisan motor saat hendak mengisi bahan bakar untuk motor yang dikendarainya.
Hujatan Flo terhadap Yogyakarta ini lantas jadi viral dan netizen berbondong-bondong menggunakan tagar Shame On You, Flo untuk memberi efek jera padanya. Well, setelah mendapatkan hujatan balik dari para netizen hingga dipanggil oleh pejabat kampus, Florence akhirnya mengakui kesalahan dan minta maaf.
2. Keluhkan Ibu Hamil Sebagai Penumpang Prioritas KRL
Dua tahun berikutnya yakni 2016 lalu, seorang pengguna Path lagi-lagi dirisak oleh netizen. Pasalnya user bernama Dinda ini memprotes Ibu hamil yang berhak atas kursi prioritas KRL. Rupanya status kontroversial ini tak ditulis oleh Dinda saja. Seolah mengulangi kesalahan, pengguna Facebook bernama Shafira Nabila Cahyaningtyas juga memprotes keberadaan ibu hamil dalam KRL karena keberatan memberikan kursi.
Bulan Juni 2017 lalu, Shafira yang notabene masih menyandang status seorang mahasiswa dirisak habis-habisan seperti Dinda karena sama-sama meremehkan Ibu hamil. Dua netizen ini dianggap tidak mau berempati pada kondisi ibu hamil yang berhak atas kursi prioritas.
Lagi-lagi setelah status kontroversial mereka jadi viral dan dibully habis-habisan oleh warganet lain, barulah Dinda dan Shafira meminta maaf.
3. Afi Nihaya si Penulis Status Warisan
Sebetulnya status yang ditulis Afi Nihaya cukup menarik bahkan terkesan berbobot untuk ditulis seorang anak berusia 18 tahun. Gadis bernama asli Asa Firda Inayah ini menulis status berjudul 'Warisan' yang jadi viral di internet. Dalam status tersebut, Afi menjelaskan bahwa keyakinan yang dimiliki orang-orang merupakan warisan yang tidak perlu dibela habis-habisan. Pro-kontra timbul di kalangan netizen yang menyikapi status Afi yang bermaksud untuk mengkritisi kondisi negeri ini.
Sebagian setuju dengan pemikiran siswa SMA sementara yang lain tidak setuju karena bertentangan dengan ilmu dari keyakinan masing-masing. Bahkan berkat status 'Warisan' ini, akun Facebook Afi Nihaya sempat ter-suspend. Namun lambat laun, Afi tersandung kasus plagiarisme atas status-status yang ditulisnya.
Salah satu status yang diduga plagiasi adalah tulisan berjudul 'Belas Kasih Dalam Agama Kita' yang mirip dengan tulisan Mita Handayani yang berjudul 'Agama Kasih'. Bahkan Mita pun mengakui bahwa Afi memang meniru tulisannya tersebut. Berawal dari seorang siswa yang dielu-elukan karena tulisan 'mematikan', kini Afi dibully netizen dan dicap plagiat.
4. Martabak Telor
Ada lagi status kontroversial yang baru-baru ini jadi viral yakni Martabak Telor. Seorang pengguna Facebook asal Sulawesi Barat sebenarnya menuliskan status yang bersifat jokes alias bercanda. Tulisan tersebut diberi judul Martabak Telor.
"Info dari Polres Mamuju, untuk masyarakat Mamuju dan sekitarnya diharapkan waspada bila berjalan di malam hari. Tadi malam pukul 00.30 WITA di daerah pasar lama telah ditemukan korban mutilasi bernama Martha. Ditemukan dalam kondisi fisik terpotong-potong menjadi 12 bagian. Korban ditemukan dalam kondisi terbungkus, kabarnya sebelum dimutilasi korban dimasukkan dalam minyak panas. Menurut warga setempat nama lengkap korban adalah Marthabak Telor. Hanya hiburan," begitu tulis Ancha Evuz.
Namun justru karena status ini sang pemuda malah dijerat UU ITE karena dianggap meresahkan warga. Well, berawal dari iseng pemuda ini justru ditangkap oleh polisi karena status Facebook lho KLovers. Miris tidak?
5. Uus
Uus memang terbilang bukan netizen biasa. Dirinya bahkan cukup populer sebagai seorang komika dan pembawa acara di sejumlah televisi swasta. Namun predikat sebagai publik figur tak lantas membuat Uus bebas dari hujatan warganet soal status yang ditulisnya di situs microblogging Twitter.
Seolah masih segar di ingatan, pada tahun 2016 lalu Uus menuliskan, "Mending liat cewek pakai baju seksi di tempat dugem sambil mabuk-mabuk daripada liat cewek hijab di konser Korea sambil nangis-nangis. Pffft." Kontan kicauan ini jadi viral dan mendapatkan reaksi panas dari fans K-Pop. Ditambah lagi, Uus juga mengejek sejumlah boy group Korea Selatan yang dikenal memiliki fans super loyal.
Namun bukan Uus namanya kalau tidak kontroversial, Maret 2017 lalu komika satu ini menulis kicauan kontroversial yang dianggap menghina ulama. Bahkan karena kicauan kontroversialnya tersebut, Uus mundur dari sejumlah acara televisi yang dia bawakan. Setelah mendapatkan banyak hujatan dari netizen, Uus akhirnya mengalah dengan meminta maaf.
Well, dari 5 kasus di atas ada banyak hal yang kita pelajari dalam menggunakan sosial media. Yang pertama tentu saja menjaga agar tidak menuliskan status yang menyinggung orang lain atau golongan tertentu dan menjaga tata bahasa yang digunakan alias tidak julid. Sejatinya sosial media diciptakan untuk bersilaturahmi bukan untuk sindir sana-sini dan julid setiap hari. Jadi, sudah siapkah kalian bertransformasi jadi netizen budiman di bulan #JuliNoJulid ini?
Kamu Perlu Baca Ini Biar Nggak Julid
Hadapi Isu dan Gosip, Begini Cara Selebriti Tepis Kabar Tak Benar
Fenomena Julid Merambah Media Sosial, Apa Sebenarnya Julid Itu?
Seberapa Kuat Pengaruh Akun Gosip di Dunia Seleb Indonesia?
Hasil Kepo, Skandal-Skandal Seleb Ini Terkuak Oleh Netizen
Tampar Balik Haters, Kim Kardashian 'Sulap' Hujatan Jadi Berkah
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(kpl/agt)
Agista Rully
Advertisement