Kapanlagi.com - William Shakespeare boleh saja menganggap nama tidak berarti, seperti ungkapannya sangat terkenal "Apalah arti sebuah nama." Namun bagi sebagian orang nama memiliki fungsi penting tersendiri, bahkan bisa menjadi penentu kelangsungan hidupnya atau peruntungannya.

Bagi sebagian kepercayaan, pemilihan nama seringkali dianggap sebagai doa. Oleh sebab itu, sebagian orang memilih untuk memberi nama yang baik-baik saja atau bisa juga mengambil nama dari tokoh terkenal. Seperti yang dilakukan oleh kakek seorang pria asal India ini. Sayangnya bukan keberuntungan yang didapatnya melainkan kesialan.

Pria berusia 25 tahun asal Jamshedpur ini memiliki nama persis dengan diktator Irak, Saddam Hussain. Sebetulnya arti nama pria ini sangatlah bagus, yakni pemimpin yang tampan. Apadaya catatan kejahatan yang dilakukan oleh diktator Irak membuat namanya tak lagi mengandung arti indah.

Dua tahun pasca menyelesaikan kuliah di Universitas Islam Noorul Tamil Nadu jurusan teknik kelautan, Saddam masih mencari pekerjaan hingga saat ini. Padahal dirinya termasuk salah satu lulusan terbaik di kampusnya pada tahun 2014 silam. Sementara rekan-rekannya yang lain telah diterima untuk bekerja di perusahaan besar.

Setelah enam bulan menjadi job seeker namun tak kunjung diterima di perusahaan, Saddam mulai mempertanyakan alasan perusahaan menolaknya. "Aku meminta penjelasan departemen HR dari salah satu perusahaan. Dan mereka mengatakan masalahnya adalah nama saya. Semua orang takut merekrut saya." ujarnya dikutip dari The Hindustan
Times.

Menurut beberapa perusahaan, nama Saddam Hussein dapat menyulitkan pria tersebut untuk melakukan perjalanan dinas antar perbatasan dan luar negeri. Hal ini akan menyebabkan risiko yang tidak perlu bagi perusahaan.

Karena tahu bahwa masalahnya berasal dari nama yang diberikan oleh sang kakek ini, Saddam kini berusaha mengubah namanya secara legal menjadi Sajid. Sayangnya meski semua dokumen kependudukan telah berganti nama, tetap saja nama Saddam Hussein tertulis di ijazah sekolah pria malang ini. Hampir putus asa, Saddam akhirnya mengajukan gugatan ke Central Board of Secondary Education (CBSE).

"Aku adalah korban tidak berdosa akibat tindakan kriminal orang lain." ungkap Saddam. Mungkin lebih baik Saddam mulai berwirausaha saja daripada repot-repot mengurusi pergantian nama demi mendapatkan pekerjaan ya KLovers?