Tidur di Bulan Puasa, Ibadah atau Sekadar Malas? Simak Penjelasan Menarik dari Ustadz!
Diterbitkan:
Ilustrasi tidur di malam hari. (c)
Kapanlagi.com - Tidur saat berpuasa menjadi topik yang sering memicu perdebatan menarik. Di satu sisi, ada yang beranggapan bahwa tidur saat berpuasa adalah sebuah ibadah, sementara di sisi lain, ada yang meyakini bahwa tidur berlebihan justru bisa mengurangi nilai ibadah puasa itu sendiri.
Ustadz Ikram Mausuli, Lc., seorang peneliti di Pusat Studi Islam dan Sukarno, memberikan pencerahan mengenai hal ini. Menurutnya, tidur bagi orang yang berpuasa memang memiliki nilai ibadah, asalkan tidur tersebut membantu seseorang untuk lebih kuat dalam menjalankan ibadah lainnya.
Simak ulasan lengkapnya seperti yang dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Rabu (5/3/2025).
Advertisement
1. Tetap Produktif selama Ramadhan
Di bulan suci Ramadhan, menjaga produktivitas adalah kunci, dan istirahat pun tak kalah pentingnya.
Seperti yang diajarkan dalam Islam, Allah SWT menciptakan malam untuk beristirahat dan siang untuk berjuang mencari rezeki, mengajak kita untuk menemukan keseimbangan yang tepat tidak berlebihan dalam tidur, namun juga tidak memaksakan diri hingga kelelahan.
"Malam untuk istirahat, siang untuk mencari penghidupan, dan tidur itu penting agar kita tetap bugar," kata seorang kader di Mesir.
Ustadz Ikram menekankan bahwa puasa seharusnya menjadi momen untuk meraih pahala berlipat ganda, bukan alasan untuk mengurangi produktivitas.
"Berpuasa justru membuat kita menjadi insan yang lebih baik, semakin produktif baik dalam ibadah maupun kehidupan sehari-hari," tutupnya dengan semangat.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Tidur saat Puasa
“Tidurnya orang berpuasa itu ibadah. Bahkan, tidur pun bisa dianggap sebagai ibadah karena mulianya orang yang berpuasa. Namun, tidur itu haruslah mendukung kita dalam beribadah,” jelas Ustadz Ikram dalam podcast Inspirasi Ramadhan di Channel YouTube BKN PDI Perjuangan pada Selasa (4/3/2025).
Dalam penjelasannya, Ustadz Ikram merujuk pada pendapat Imam Nawawi Al-Bantani, yang menyatakan bahwa tidur yang mendukung ibadah diperbolehkan. Namun, dia juga mengingatkan bahwa tidur yang berlebihan dan terus-menerus sangat bertentangan dengan hikmah Ramadhan.
“Yang berpahala itu puasanya, bukan tidurnya. Tidur bisa menjadi ibadah jika diniatkan untuk mendukung ibadah lainnya. Misalnya, tidur selama 10–20 menit agar kita lebih kuat menjalankan salat tarawih di malam hari,” tambahnya.
Dengan demikian, tidur saat berpuasa bukan sekadar aktivitas biasa ia bisa menjadi bagian dari perjalanan spiritual kita, asalkan dilakukan dengan niat yang benar. Jadi, mari kita tidur dengan bijak demi meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan suci ini!
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/rao)
M Rizal Ahba Ohorella
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
