1. Melejit di Persik Kediri dan Raih Gelar Top Skor

Pada tahun 2017, Septian melangkah ke panggung besar sepak bola dengan bergabung bersama Persik Kediri, yang menjadi batu loncatan bagi kariernya yang cemerlang. Dengan semangat juang yang tak terbendung, ia mencetak 28 gol dan meraih gelar top skor Liga 3 2018, memimpin Persik Kediri meraih gelar juara dan promosi ke Liga 2.

Tak puas hanya sampai di situ, di musim berikutnya, ia kembali menunjukkan ketajamannya dan membawa klub yang dijuluki Macan Putih itu menjuarai Liga 2 2019, mengantarkan mereka kembali ke Liga 1 pada musim 2020. Namun, setelah lima tahun penuh prestasi dan kenangan indah, perjalanan Septian bersama Persik harus berakhir pada tahun 2022.

2. Hijrah ke RANS Nusantara dan Dewa United

Pada Mei 2022, Septian resmi menjadi bagian dari RANS Nusantara FC, klub yang dipimpin oleh selebriti Raffi Ahmad. Debutnya di Piala Presiden 2022 sungguh mengesankan, dengan dua gol yang ia lesakkan dari tiga pertandingan di turnamen pramusim tersebut, semakin menegaskan posisinya sebagai striker lokal yang layak diperhitungkan.

Namun, pada tahun 2023, Septian memutuskan untuk melangkah ke babak baru dalam kariernya dengan bergabung bersama Dewa United. Di klub barunya, meski sering tampil sebagai pemain pengganti, ketajamannya di lini depan tetap bersinar. Dengan tinggi badan 183 cm dan keahlian dalam duel udara, ia menjadi senjata andalan Dewa United dalam mencetak gol-gol krusial.

3. Menjadi Striker Lokal Tertajam di Liga 1 2024-2025

Musim 2024-2025 menjadi panggung gemilang bagi Septian Bagaskara, yang kini mencetak namanya sebagai striker lokal paling tajam di Liga 1 dengan tujuh gol! Angka ini mengungguli nama-nama besar seperti Ramadhan Sananta dari Persis Solo yang baru mengoleksi empat gol, serta Hokky Caraka dan Dimas Drajad yang masing-masing baru mencetak tiga gol.

Yang lebih mengesankan, semua pencapaian ini diraihnya meski tak selalu menjadi pilihan utama di lini depan Dewa United, sering kali berperan sebagai supersub menggantikan striker asing asal Brasil, Alex Martins. Ketajamannya di depan gawang dan kemampuannya sebagai target man membuatnya menjadi sorotan banyak pihak, menjanjikan masa depan cerah dalam dunia sepak bola.

4. Dikabarkan Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia

Nama Septian Bagaskara kini menjadi sorotan tajam di dunia sepak bola Indonesia setelah pengamat ternama, Haris Pardede, mengungkapkan bahwa mantan bintang dunia, Patrick Kluivert, telah memanggilnya untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dengan laga melawan Australia dan Bahrain yang akan berlangsung pada 20 dan 25 Maret 2025, harapan untuk melihat Septian beraksi semakin membara.

"Last but not least, saat mendengar namanya, saya terkejut, Septian Bagaskara! Ia diminta untuk stand by. Namun, perlu dicatat, ini masih bisa berubah hingga menit terakhir jika ada cedera atau hal lainnya," ungkap Bung Harpa dalam video di channel YouTube-nya.

Dengan performa yang konsisten dan ketajaman yang terus berkembang, kesempatan Septian untuk mengenakan jersey Garuda semakin dekat, membuat para penggemar sepak bola di Tanah Air tak sabar menanti penampilannya di pentas internasional.

5. Biodata Septian Bagaskara

Kenalkan, Septian Satria Bagaskara, seorang penyerang berbakat yang lahir di Kediri, Indonesia, pada 26 September 1997, kini berusia 27 tahun. Dengan tinggi badan 1,83 meter, ia siap menggebrak lapangan hijau dan mencetak gol-gol spektakuler untuk timnya.

Kewarganegaraan Indonesia yang melekat padanya semakin menambah semangat juang dan kebanggaannya saat mempersembahkan permainan terbaiknya di setiap pertandingan.

6. Kesimpulan

Septian Bagaskara, striker berbakat yang tengah mencuri perhatian, pernah menimba ilmu di Manchester United Soccer School pada tahun 2015, meski hingga kini belum merasakan atmosfer bermain di klub asing secara profesional. Nama Septian semakin bersinar setelah tampil gemilang di Liga 1 2024-2025, di mana ia mencetak tujuh gol, menjadikannya pilihan utama bagi pelatih Patrick Kluivert untuk memperkuat Timnas Indonesia. Karirnya di dunia sepak bola dimulai dengan membela klub-klub seperti Persedikab, Persik Kediri, dan Persekat (dalam status pinjaman), sebelum akhirnya kini berseragam Dewa United.