Satpolairud Polres Malang Evakuasi ABK Sulsel Meninggal Dunia di Samudera Hindia

Satpolairud Polres Malang Evakuasi ABK Sulsel Meninggal Dunia di Samudera Hindia
Credit:KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Kapanlagi.com - Amir (24), Anak Buah Kapal (ABK) asal Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia saat melaut mencari ikan di Perairan Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Jenazah warga Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan itu dievakuasi Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Malang.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menyampaikan, petugas piket Satpolairud awalnya mendapatkan laporan dari Rijal Wiranto (23), nakhoda perahu KMN Farhan Ramadhan 02. Saat itu disampaikan bahwa salah satu ABK di kapalnya meninggal dunia dalam perjalanan di perairan Samudera Hindia.

"Personel Satpolairud yang berjaga mendapat informasi ada seorang ABK yang meninggal dunia saat dalam perjalanan melaut di Samudera Hindia,” kata Taufik di Mapolres Malang, Kamis (4/5).

1. Kronologi Kejadian

KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Mereka sedang dalam perjalanan mencari ikan melintasi Samudera Hindia dengan titik koordinat berada di Kabupaten Malang. Almarhum meninggal dunia sehari sebelumnya atau Selasa (2/5) sekitar pukul 17.00 WIB.

Namun karena terkendala sinyal komunikasi baru dapat terhubung dengan Satpolairud pada Rabu (3/5) pukul 20.30 WIB. Mereka meminta bantuan evakuasi.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Sempat Muntah

Laporan tersebut, ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Keamanan Laut Terpadu (Kamladu) TNI AL, Dinas Kelautan dan Perikanan, SAR dan Tim Kesehatan. Jenazah selanjutnya dievakuasi dari perairan Sendangbiru dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk proses autopsi.

Keterangan saksi AKB lain, Ambo Rappe (27) sebelum meninggal dunia almarhum sempat muntah darah dan tidak sadarkan diri. ABK yang lain sempat berupaya memberikan pertolongan, namun tidak membuahkan hasil.

“Kami koordinasi dengan Pihak RSSA Kota Malang untuk proses pemeriksaan jenazah untuk mengetahui penyebab kematian, selain itu juga menghubungi pihak keluarga di Sulawesi Selatan,” terang Taufik.

3. Tidak Ada Kekerasan Fisik

Sementara hasil pemeriksaan dokter jaga instalasi forensik RSSA menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Korban meninggal dunia diduga karena sakit yang diderita selama ini. Saat ini, jenasah masih disimpan di kamar mayat RSSA menunggu kedatangan keluarga untuk dimakamkan di tempat asalnya Sulawesi Selatan.

“Tidak ditemukan adanya tindak kekerasan dalam insiden tersebut, salah satu keluarga yang berhasil dihubungi mengatakan bahwa ABK Amir mempunyai riwayat sakit sesak nafas,” terang Taufik.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(kpl/dar/dyn)

Rekomendasi
Trending