Rahasia Mengelola Anak Hiperaktif, Temukan Penyebab dan Solusinya!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Rahasia Mengelola Anak Hiperaktif, Temukan Penyebab dan Solusinya!
Drakor tentang Anak Kecil (credit: hancinema.net)

Anak hiperaktif sering kali menjadi tantangan bagi orangtua dan guru, ditandai dengan kesulitan dalam memperhatikan, mengendalikan impuls, dan tingkat energi yang tinggi, yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk prestasi di sekolah dan interaksi sosial.

Menghadapi anak hiperaktif bisa melelahkan, namun dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat belajar mengelola gejala dan meraih kesuksesan. Penting bagi orangtua dan guru untuk memahami ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasi kondisi ini agar anak-anak dapat berkembang secara optimal.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi strategi yang dapat diterapkan di rumah dan sekolah untuk membantu anak hiperaktif, serta membahas kapan waktu yang tepat untuk mencari bantuan profesional.

Setiap anak itu unik, sehingga strategi yang efektif bergantung pada kepribadian, tingkat keparahan kondisi, dan lingkungan mereka. Komunikasi yang baik antara orangtua, guru, dan profesional kesehatan mental sangat penting untuk merancang rencana perawatan yang komprehensif.

Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak hiperaktif agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Jum'at (28/2/2025).

1. Ciri-Ciri Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif memiliki ciri-ciri yang khas, antara lain: selalu gelisah dan bergerak, sulit fokus dan mudah teralihkan perhatian, serta sering kehilangan barang.

Mereka juga impulsif, bertindak tanpa memikirkan konsekuensi, dan mengalami perubahan suasana hati yang cepat.

Kesulitan dalam mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas dapat mempengaruhi prestasi akademik mereka.

Hal ini sering membuat mereka merasa terasing dan sulit membangun hubungan sosial yang sehat, sehingga mengurangi rasa percaya diri.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Penyebab Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif, atau ADHD, dipicu oleh berbagai faktor. Pertama, faktor genetik berperan penting, dengan anak dari keluarga yang memiliki riwayat ADHD berisiko lebih tinggi.

Selain itu, faktor lingkungan seperti paparan racun, stres, dan trauma juga meningkatkan risiko. Ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, kerusakan akibat cedera, serta faktor prenatal seperti paparan alkohol dan tembakau selama kehamilan, turut berkontribusi.

Faktor psikososial, seperti stres dalam keluarga dan kurangnya dukungan sosial, dapat memperburuk kondisi ini. Nutrisi juga berperan kekurangan zat gizi tertentu, seperti zat besi dan omega-3, dapat memengaruhi fungsi otak.

Oleh karena itu, dukungan keluarga dan asupan gizi yang seimbang sangat penting.

3. Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Orang tua yang memiliki anak dengan kepribadian aktif perlu menerapkan pendekatan yang cerdas dan penuh kasih. Pertama, ciptakan lingkungan yang terstruktur dan konsisten dengan rutinitas harian yang jelas untuk memberikan rasa aman.

Minimalkan gangguan dengan ruang belajar yang tenang, gunakan bahasa sederhana saat memberi instruksi, dan berikan pujian untuk perilaku positif. Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau yoga untuk membantu pengelolaan emosi.

Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup dan nutrisi seimbang, serta libatkan mereka dalam aktivitas fisik terstruktur untuk membakar energi berlebih. Dengan langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak menjalani hari-hari dengan lebih baik dan bahagia.

4. Tanda Anak Hiperaktif Membutuhkan Penanganan Profesional

Mengenali tanda-tanda anak hiperaktif yang memerlukan penanganan profesional sangat penting bagi orangtua. Jika anak menunjukkan gejala ADHD seperti kesulitan belajar, perilaku bermasalah, atau kesulitan bersosialisasi, segera konsultasikan dengan ahli untuk mencegah dampak negatif pada perkembangan mereka.

Jika strategi di rumah dan sekolah tidak efektif, bantuan profesional kesehatan mental dianjurkan untuk evaluasi dan perawatan. Dukungan dari psikolog atau psikiater juga penting jika anak mengalami masalah emosional serius.

Dalam kasus perilaku berbahaya, tindakan cepat untuk mendapatkan bantuan profesional sangat diperlukan. Kesulitan belajar yang signifikan juga harus ditangani oleh ahli untuk merancang strategi pembelajaran yang tepat.

Jika orangtua merasa kewalahan, mencari dukungan profesional dapat membantu. Dukungan keluarga dan komunitas sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending