Rahasia Cerdas, Bagaimana Buang Air Besar Dapat Tingkatkan Kecerdasan Anda!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Rahasia Cerdas, Bagaimana Buang Air Besar Dapat Tingkatkan Kecerdasan Anda!
Ilustrasi WC. (hak cipta/Canva).

Kapanlagi.com - Setiap manusia memiliki fungsi organ yang unik, dan salah satu aktivitas paling mendasar yang kita lakukan setiap hari adalah buang air besar. Namun, tahukah Anda bahwa ritual harian ini menyimpan manfaat yang luar biasa? Penelitian terbaru dari Universitas Taipei mengungkapkan bahwa buang air besar tidak hanya sekadar kebutuhan fisiologis, tetapi juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan performa fisik kita.

Dalam studi yang melibatkan atlet triatlon, para peneliti menemukan fakta mengejutkan: aktivitas sederhana ini memiliki dampak signifikan terhadap kinerja otak. Ketika kita buang air besar, tubuh dapat mengalokasikan energi dengan lebih efisien, yang pada gilirannya meningkatkan fokus dan performa fisik secara drastis.

Temuan ini membuka wawasan baru mengenai hubungan antara usus dan otak, menunjukkan bahwa kesehatan pencernaan kita berperan penting dalam meningkatkan kinerja mental dan fisik. Mari kita simak lebih lanjut fakta-fakta menarik tentang manfaat buang air besar yang dirangkum oleh Kapanlai.com, berdasarkan informasi dari Odde, Senin (6/1/2024).

1. BAB Tingkatkan Fokus Mental

Sebuah penelitian menarik yang dipublikasikan dalam jurnal Sports Medicine and Health Science mengungkapkan bahwa buang air besar memiliki manfaat yang jauh lebih besar bagi tubuh daripada sekadar membantu pencernaan.

Aktivitas alami ini juga berperan penting dalam meningkatkan fokus mental kita. Di sisi lain, sembelit dapat menjadi musuh besar yang mengganggu fungsi kognitif.

Ternyata, hubungan antara otak dan usus jauh lebih rumit daripada yang kita bayangkan usus yang sehat memungkinkan tubuh untuk mengelola energi dengan lebih baik, yang secara langsung meningkatkan ketajaman berpikir dan performa fisik.

"Ada hubungan erat antara kondisi usus dan kemampuan otak dalam bekerja optimal," ungkap Chen-Chan Wei, peneliti utama dari Universitas Taipei, menegaskan betapa pentingnya menjaga kesehatan usus demi kinerja mental yang maksimal.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Sembelit Menghambat Alokasi Energi

Sebuah penelitian menarik melibatkan 13 atlet triatlon yang diuji dalam tiga kondisi berbeda: sebelum dan setelah buang air besar, serta setelah mengonsumsi obat pencahar. Hasilnya menunjukkan peningkatan performa yang signifikan setelah mereka buang air besar.

Dalam tes kognitif Stroop, atlet yang telah melakukannya menunjukkan fokus dan ketepatan jawaban yang lebih baik, membuktikan bahwa buang air besar memiliki dampak positif yang nyata bagi fungsi otak.

Lebih dari dua pertiga peserta mencatat hasil yang lebih baik, dan Chia-Hua Kuo dari Universitas Taipei menegaskan bahwa sembelit dapat menghambat alokasi energi optimal dalam tubuh, yang pada gilirannya memengaruhi kinerja otak dan otot.

3. Hubungan Kompleks antara Otak dan Usus

Penelitian terbaru mengungkapkan hubungan mengejutkan antara otak dan usus yang sering terabaikan.

Ternyata, proses pencernaan memerlukan energi yang tidak sedikit, sehingga saat usus terisi, tubuh cenderung mengutamakan energi untuk mencerna makanan.

Namun, ketika usus kosong, energi tersebut dapat dialihkan untuk meningkatkan kinerja otak dan otot. Inilah yang menjelaskan mengapa buang air besar bisa jadi kunci untuk meningkatkan konsentrasi dan kekuatan fisik.

Temuan ini membuka babak baru dalam dunia kesehatan, di mana Kuo menegaskan, "Ketika tubuh tidak lagi terfokus pada pencernaan, energi bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan performa mental dan fisik."

4. Implikasi bagi Dunia Medis dan Olahraga

Penemuan yang mengejutkan ini menjanjikan terobosan luar biasa di berbagai bidang, mulai dari olahraga hingga pengobatan penyakit degeneratif.

Atlet kini memiliki kesempatan untuk menggali potensi maksimal mereka, sementara dunia medis bersiap untuk merintis terapi inovatif bagi penyakit seperti Parkinson.

Namun, para peneliti mengingatkan agar kita tidak terjebak dalam ketergantungan pada obat pencahar, karena penggunaan yang sembarangan dapat berisiko bagi kesehatan.

Solusi terbaik tetaplah menjaga ritme alami dan sehat dalam buang air besar. "Jiwa kita tidak hanya terkurung dalam tengkorak, tetapi juga mengalir di bagian lain. Rektum, pada kenyataannya, adalah bagian dari otak," ungkap Kuo dengan refleksi mendalam yang menggugah pikiran.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending