Perempuan asal Malang Meninggal Dunia di Australia, Keluarga Bingung Pulangkan Jenazah
Credit:KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
Kapanlagi.com - Perempuan asal Kota Malang, Armitha Seha Safitri (30) meninggal dunia di Australia setelah sebelumnya koma dan menjalani perawatan di rumah sakit. Almarhumah terlibat kecelakaan hebat, setelah mobil yang ditumpanginya ditabrak kendaraan lain di Highway Wynarka, Australia Selatan.
Nahasnya, jenazah almarhumah tidak bisa pulang ke kampung halaman dalam waktu dekat. Pasalnya biaya pemulangan jenazah dari negeri Kanguru itu cukup besar yang sulit dipenuhi oleh keluarga.
"Kami cuma bisa pasrah. Kayak nggak tahu lagi harus ngapain," tegas Robi Yahya Bahtiar, adik kandung almarhumah, Kamis (13/7).
Advertisement
1. Terlibat Kecelakaan
Mitha, demikian almarhumah akrab dipanggil, terlibat kecelakaan parah pada Jumat (7/7) di Highway Wynarka, Australia Selatan. Kepolisian setempat menyatakan, kendaraan Mitha ditabrak dari belakang oleh mobil lain yang dikemudikan pria berusia lanjut.
Mitha mengalami luka serius akibat insiden itu dan dilarikan ke Flinders Medical Center. Pihak medis sudah pesimistis jika nyawanya sudah tidak mungkin bisa diselamatkan.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
2. Ginjal Masih Berfungsi
Hampir 90 persen organnya dinyatakan mati, sisa organ ginjal yang masih berfungsi. Sementara detak jantungnya juga sempat beberapa kali terhenti sehingga dokter hanya bisa memberikan terapi jantung, meski upaya itu sia-sia. Mitha mengalami koma selama 4 hari dan dinyatakan meninggal pada Selasa (11/7).
Mitha sendiri adalah pemegang visa Working Holiday Visa (WHV) yang bekerja paruh waktu di Autralia sejak September 2022. Mitha mengejar impian yany dicita-citakan sejak kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (UB) Malang untuk bekerja dan tinggal di luar negeri.
3. Perjalanan Menuju Sydney
Saat kejadian, Mitha tengah dalam perjalanan menuju Sydney. Dia baru saja mendapat pekerjaan baru di sana usai resign dari industri perkebunan Adelaide, Australia Selatan. Namun, nasib buruk menimpanya dalam perjalanan tersebut.
"Padahal, kakak saya baru dapat perpanjangan visa selama 3 tahun. Dia juga janji ke keluarga untuk pulang dulu tahun ini," ujar Robi.
4. Jenazah Sulit Dipulangkan
Robi sebenarnya juga berencana menyusul sang kakak untuk bekerja di Australia. Namun, kejadian itu membuatnya urung berangkat. Robi merasa gamang jika nasibnya seperti dialami sang kakak, yang kini jenazahnya kesulitan untuk dipulangkan. Dalam perjalanan mengejar mimpinya itu, Armitha sudah berulang kali berupaya, namun baru kesampaian pada 10 bulan lalu.
"Pernah dia dulu ikut pertukaran pelajar ke Jepang, tapi nggak ada biaya. Sempat juga les bahasa Korea. Cita-citanya baru kesampaian baru September 2022 lalu, tapi sekarang sudah kayak gini,'' kenangnya.
5. Ada Rekomendasi
Sebenarnya pihak keluarga sempat direkomendasikan untuk berangkat ke Australia oleh dokter yang merawat almarhum. Karena saat itu Mitha diprediksi hanya memiliki peluang hidup selama 48 jam.
Namun, pihak KJRI di Australia hanya bisa membantu untuk pembuatan visa, sementara keluarga tidak memiliki cukup biaya untuk berangkat ke sana. Karena kondisi keluarga tidak dapat mendampingi almarhumah saat berpulang.
6. Berharap Uluran Tangan dari KJRI
Keluarga almarhumah di Kota Malang saat ini sedang menunggu kedatangan jenazah dari negeri Kanguru tersebut. Namun keluarga masih bingung kebutuhan biaya yang begitu besar dalam waktu segera.
Robi menuturkan jika pihak keluarga merasa tidak berdaya atas kabar tersebut. Bagaimanapun, biaya seluruhnya itu tak mungkin didapatkan dalam waktu singkat.
Kini, keluarga hanya bisa berharap uluran tangan dari pemerintah dan KJRI untuk bisa memulangkan jenazah Armitha.
7. Imigran di Australia Galang Dana
Teman-teman imigran Mitha di Australia telah mengambil inisiatif dengan menggalang donasi dana untuk memulangkan jenazahnya ke Indonesia. Informasi dari rumah sakit, biaya untuk memulangkan jenazah ke Indonesia sebesar Rp 110 juta atau U$100 Ribu.
Dua komunitas imigran Indonesia di Australia membuka donasi untuk Mitha. Mereka adalah Indo Peduli Adelaide dan Masyarakat Islam Indonesia Australia Selatan (MIIAS). Informasinya terakhir sudah terkumpul AUS$7500
Keluarga memohon maaf dan berterima kasih banyak kepada para teman-teman imigran dan donatur yang rela berkorban membantu korban.
(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)
(kpl/DAR/dyn)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
