Miss Tionghoa Indonesia 2025 Siap Digelar di Jakarta, Rayakan Akulturasi Budaya
Miss Tionghoa Indonesia 2025 Siap Digelar di Jakarta, Rayakan Akulturasi Budaya
Kapanlagi.com - Miss Tionghoa Indonesia tahun ini kembali digelar dengan membawa misi memperkuat akulturasi budaya melalui panggung kecantikan. Setelah sukses besar di Surabaya pada edisi perdana, kali ini grand final akan berlangsung di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, pada 5 Oktober mendatang.
Ajang ini tak hanya menonjolkan penampilan dan bakat, tetapi juga menjadi ruang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Tionghoa yang berpadu dengan kearifan lokal. Dengan konsep tersebut, Miss Tionghoa Indonesia tampil sebagai kontes kecantikan yang punya nilai budaya sekaligus edukasi.
Advertisement
1. Ajang Kecantikan dengan Sentuhan Akulturasi
Co-founder Miss Tionghoa Indonesia, Nita Kartika, menyebut ajang ini bukan sekadar kompetisi kecantikan biasa. "Jadi Miss Tionghoa Indonesia itu wadah untuk mewadahi para perempuan Tionghoa supaya dia bisa mengeksplor dirinya, tetap mencintai tradisi dan budayanya, dan mau untuk berakulturasi dengan budaya setempat," ujarnya.
Peserta yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia akan membawa keunikan masing-masing daerah. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, semuanya siap menunjukkan bahwa kecantikan bisa menjadi jembatan budaya.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Tiga Kategori Usia Jadi Daya Tarik
Hal lain yang membuat Miss Tionghoa Indonesia berbeda adalah pembagian kategori usia. Terdapat tiga tingkatan, yaitu cilik (7�12 tahun), remaja (13�16 tahun), dan dewasa (17�27 tahun), sehingga nilai budaya bisa ditanamkan sejak dini. "Kategori usia karena kita melihat yang lain itu biasanya dewasa saja atau anak-anak saja. Nah, kita memang satukan itu supaya kita mempelajari, mereka mempelajari tradisi dan budaya itu dari kecil. Karena peminatnya terus terang saja yang paling banyak itu di teenager, di usia 10-15 itu memang yang paling berminat," jelas Nita.
Konsep ini membuat ajang tersebut lebih inklusif karena setiap kategori memiliki kesempatan yang sama untuk tampil. Selain itu, keberagaman usia juga membuat acara ini lebih dinamis dan sarat makna budaya.
3. Persiapan Intensif Regional Jakarta-Banten
Mendekati grand final, berbagai daerah sudah menyiapkan wakil terbaiknya, termasuk Jakarta-Banten. Ketua Panitia Regional, Sofia Dewi, menyebut pihaknya telah melakukan final audition dan menemukan kandidat yang siap bersaing di tiap kategori. "Jadi intinya mereka ini mampu menunjukkan bakat dan mengenalkan budaya Tionghoa, khususnya di daerah Banten dan juga Jakarta," tuturnya.
Tak hanya audisi, Sofia menjelaskan pihaknya juga memberikan pelatihan public speaking hingga teknik berjalan dengan gaun untuk mematangkan persiapan peserta. Langkah ini memastikan Miss Tionghoa Indonesia 2025 tampil dengan standar profesional sekaligus membawa misi budaya yang kuat.
Simak Juga Berita Lain yang Nggak Kalah Hot!!!
Lama Vakum, Hartono Gan Kembali Pamerkan 59 Koleksi Busananya di JF3 Fashion Festival
EMTEK Raih Penghargaan Tata Kelola Perusahaan dan Keberlanjutan Bisnis di SPEx2 Awards
51 Tahun Meracik Rasa Nusantara, dari Tradisi ke Tren Masa Kini
JF3 Fashion Festival 2024 Hadirkan Kekayaan Ragam Tentun dalam Tema Jalinan Lungsi Pakan
Day 1 Emtek Education & Career Festival 2024 Angkat Tema Creative Journey: From Ideas to Industry, Seru dan Meriah!
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
Berita Foto
(kpl/rsp)
Advertisement
