Mengungkap Misteri Kota Terlarang, Kenapa Dinamakan Begitu?
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Kota Terlarang, atau dalam bahasa Mandarin disebut 'Zijincheng', adalah sebuah kompleks istana megah yang terletak di jantung Beijing. Tempat ini dikenal sebagai Kota Terlarang karena aksesnya yang sangat terbatas dan dilarang bagi masyarakat umum selama berabad-abad. Hanya kaisar, keluarga terdekatnya, dan sejumlah pejabat istana terpilih yang diberi izin untuk memasuki kawasan ini. Sejak dibangun pada tahun 1420, kompleks ini telah menjadi simbol kekuasaan kekaisaran Tiongkok.
Selama lebih dari 500 tahun, Kota Terlarang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal kaisar. Pembatasan akses ini bukan hanya sekedar aturan, tetapi juga merupakan pernyataan kekuasaan yang tegas. Rakyat jelata yang berani mencoba memasuki area ini tanpa izin bisa menghadapi hukuman yang sangat berat, termasuk hukuman mati. Hal ini menciptakan aura misterius di sekitar kompleks ini, menjadikannya sebuah tempat yang terpisah dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sejarah Kota Terlarang dimulai pada masa Dinasti Ming, ketika Kaisar Yongle memerintahkan pembangunan istana ini. Dengan lebih dari 980 bangunan dan area seluas 180 hektar, kompleks ini menjadi rumah bagi 24 kaisar dari Dinasti Ming dan Qing. Keanggunan arsitektur dan desain yang megah mencerminkan kekayaan serta status sosial yang sangat tinggi. Namun, di balik kemewahan ini, terdapat larangan ketat yang membuatnya menjadi 'kota terlarang' bagi banyak orang.
Advertisement
Sejarah Singkat Kota Terlarang
Pembangunan Kota Terlarang dimulai pada tahun 1406 dan selesai pada tahun 1420. Selama lebih dari 500 tahun, kompleks ini menjadi simbol kekuasaan dan kemewahan. Dengan arsitektur yang megah, Kota Terlarang mencerminkan keindahan dan kekuatan Dinasti Ming dan Qing.
Larangan Akses yang Ketat
Selama era kekaisaran, akses ke Kota Terlarang sangat dibatasi. Hanya orang-orang tertentu yang diizinkan masuk, seperti kaisar, anggota keluarga, dan pejabat tinggi. Rakyat biasa yang mencoba memasuki area tersebut tanpa izin akan menghadapi konsekuensi berat.
Simbol Kekuasaan dan Status
Istilah 'Kota Terlarang' menegaskan status dan kekuasaan kaisar. Larangan akses ini menunjukkan bahwa kaisar adalah penguasa tertinggi yang tidak dapat diganggu oleh rakyatnya. Dengan demikian, kompleks ini menjadi simbol kekuasaan yang tak tertandingi.
Perubahan Setelah Jatuhnya Dinasti Qing
Setelah pengusiran kaisar terakhir pada tahun 1924, Kota Terlarang mulai dibuka untuk umum. Kini, kompleks ini menjadi museum yang menarik banyak pengunjung dari seluruh dunia. Masyarakat dapat melihat dan belajar tentang sejarah yang kaya dan budaya Tiongkok.
Arsitektur yang Menakjubkan
Kota Terlarang memiliki lebih dari 980 bangunan yang dibangun dengan arsitektur tradisional Tiongkok. Desainnya yang megah dan detail yang rumit mencerminkan kekayaan dan kecanggihan zaman itu. Pengunjung dapat merasakan atmosfer sejarah saat menjelajahi setiap sudut kompleks ini.
Pentingnya Kota Terlarang dalam Sejarah Tiongkok
Kota Terlarang bukan hanya sekedar bangunan, tetapi juga merupakan bagian penting dari sejarah Tiongkok. Kompleks ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang kebudayaan dan politik Tiongkok. Banyak peristiwa penting dalam sejarah Tiongkok terjadi di dalam dindingnya.
Menjadi Daya Tarik Wisata
Sekarang, Kota Terlarang adalah salah satu tujuan wisata terpopuler di Tiongkok. Setiap tahun, jutaan pengunjung datang untuk menyaksikan keindahan dan keunikan kompleks ini. Di dalamnya, mereka dapat menemukan berbagai artefak bersejarah dan memahami lebih dalam tentang budaya Tiongkok.
Kota Terlarang menjadi contoh nyata dari bagaimana kekuasaan dan larangan dapat membentuk sejarah. Dari tempat yang terisolasi dan terlarang, kini menjadi simbol keterbukaan dan pendidikan. Dengan segala keindahan dan sejarahnya, Kota Terlarang tetap menjadi salah satu warisan budaya yang tak ternilai bagi dunia.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/tmi)
Advertisement