Kapanlagi.com - Berbakti pada orangtua adalah sebuah keharusan namun tak semua anak dapat berbakti tanpa disuruh. Masing-masing anak memiliki cara tersendiri untuk membuktikan rasa sayang pada orangtua. Ada yang cukup membantu pekerjaan rumah, ada juga yang tak segan memberikan sesuatu yang pantas bagi orang tua mereka. Syukur sekali bila sang anak melakukan keduanya.

Orangtua memang sedikit banyak berpengaruh bagi hidup seorang anak. Sebab tanpa orangtua, seorang anak tak akan lahir apalagi tumbuh hingga dewasa. Maka dari itu salah satu bentuk rasa terima kasih pada orang tua adalah dengan membelikan mereka sesuatu, bisa baju atau barang lainnya seperti yang dilakukan oleh seorang santri Tebuireng ini.

Seorang pengguna Facebook Intan Mitra Konveksi pada hari Sabtu (18/03) membagikan sebuah postingan mengharukan di akunnya. Pengguna tersebut mengunggah video sekaligus kisah tentang seorang santri yang tak memiliki cukup uang untuk membeli salah satu barang dagangannya saat membuka stand dalam pameran di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

"Di saat kami mengikuti pameran di Ponpes Tebuireng, seorang anak dua kali bolak-balik ke stand kami dan menanyakan baju cantik yang dipajang di pameran." tulis Intan di akun Facebook tersebut. Pada mulanya si anak menanyakan harga sebuah baju yang berharga Rp 200.000 namun anak tersebut mengurungkan niatnya dan berlari meninggalkan stand.

Namun menjelang sore hari, si anak kembali datang ke stand Konveksi Intan dan menanyakan kembali harga baju tersebut. Sempat penasaran, Intan bertanya apakah santri tersebut dimintai tolong seseorang. "Gak ada yang nyuruh Bu, Saya ingin belikan Ibu Saya." jawab santri tersebut. "Carikan yang murah ya, Bu." lanjut si anak berbaju cokelat tersebut.

Karena trenyuh, Intan memutuskan untuk mencarikan baju dengan harga Rp 100.000. Usut punya usut, anak ini telah menyisihkan uang jajannya untuk membelikan sang Ibu pakaian yang pantas. Kisah ini tercatat telah dibagikan lebih dari 11 ribu kali dan kini konveksi Intan justru banjir orderan dari sepotong kisah santri yang menyayat hati tersebut.