Mengenal Sosok Raden Ayu Lasminingrat, Tokoh Emansipasi Wanita yang Sempat Jadi Logo Google Doodle

Penulis: Adhwa Medisanda

Diterbitkan:

Mengenal Sosok Raden Ayu Lasminingrat, Tokoh Emansipasi Wanita yang Sempat Jadi Logo Google Doodle
Raden Ayu Lasminingrat Jadi Logo Google Doodle. (Credit : https://en.wikipedia.org/ dan tangkapan layar)

Kapanlagi.com - Ditulis oleh : Adhwa Medisanda Cinta Adzana

Pada Rabu, (29/3/2023) logo Google Doodle diisi oleh sosok seorang perempuan yang identik dengan perempuan Indonesia. Pada logo Google Doodle tersebut terlihat sosok perempuan yang menggunakan sanggul rambut dan pakaian tradisional. Sosok perempuan tersebut adalah Raden Ayu Lasminingrat

Raden Ayu Lasminingrat adalah seorang pahlawan pejuang emansipasi wanita yang berasal dari Jawa Barat. Beliau merupakan seorang pelopor pendidikan dan aktivis perempuan. Alasan Google membuat ikon Google Doodle Raden Ayu Lasminingrat adalah untuk memperingati hari lahir dari sosok pejuang emansipasi wanita asal Tanah Pasundan ini. 

Bagaimana kisah perjuangan Raden Ayu Lasminingrat dalam memperjuangkan semangat emansipasi wanita pada masa penjajahan dahulu? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini. 

 

1. Profil dan Riwayat Hidup Raden Ayu Lasminingrat

Raden Ayu Lasminingrat merupakan seorang tokoh pelopor emansipasi wanita yang lahir pada 29 Maret 1854 di Garut, Jawa Barat. Beliau merupakan putri sulung dari pasangan Raden Haji Muhamad Musa dan Raden Ayu Ria, seorang penghulu sekaligus sastrawan Sunda. 

Pada masa kolonialisme pendidikan, Ayah dari Raden Ayu Lasminingrat mendirikan sebuah sekolah Eropa dengan mempekerjakan dua orang Eropa untuk menjadi gurunya. Di sekolah inilah orang Eropa (Belanda) dapat bersekolah bersama dengan Pribumi. Dari sekolah ini, Raden Ayu Lasminingrat mendapatkan banyak pembelajaran, seperti membaca, menulis, Bahasa Belanda, dan Kebudayaan Barat. 

Pengalaman dan ilmu yang didapatkan di sekolah membuat Raden Ayu Lasminingrat cita-cita dan semangat untuk memajukan kesetaraan dan peran perempuan Nusantara. Pada tahun 1879, beliau memulai kegiatan mengajarnya dengan mendidik anak-anak melalui buku bacaan berbahasa sunda, pendidikan moral, agama, ilmu alam, psikologi dan sosiologi. Aksi nyata yang dilakukan oleh Raden Ayu Lasminingrat dalam menggelorakan semangat emansipasi wanita adalah dengan mendirikan Sakola Kautamaan Istri di lingkungan Ruang Gamelan, Pendopo Garut sekitar tahun 1907. 

Kemudian, pada tahun 1911 sekolah tersebut pindah lokasi ke Jalan Ranggalawe. Tidak disangka, pada tersebut Sakola Kautamaan Istri  berkembang. Jumlah muridnya mencapai 200 orang, dan lima kelas dibangun di sebelah pendopo. Sekolah ini akhirnya mendapatkan pengesahan dari pemerintah Hindia Belanda pada 1913 melalui akta nomor 12 tertanggal 12 Februari 1913. Pada 1934, Sakola Kautamaan Istri telah memiliki cabang di beberapa daerah, antara lain di kota Wetan Garut, Bayongbong, dan Cikajang.

 

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Karya Tulis dari Raden Ayu Lasminingrat

Semasa hidupnya, Raden Ayu Lasminingrat juga dikenal dengan karya-karya tulisnya. Berikut adalah beberapa karya tulis dari Raden Ayu Lasminingrat. 

  • CARITA ERMAN (1875), atau yang juga tertulis TJARITA ERMAN ini merupakan sebuah karya berupa buku terjemahan dari Christoph von Schmid. Buku ini berhasil dicetak sebanyak 6.015 eksemplar. 
  • WARNASARI Jilid 1 (1876), merupakan karya buku yang ditulis dalam aksara jawa. Buku ini merupakan terjemahan dari tulisan tulisan Marchen von Grimm dan JAA Goeverneur yang berjudul Vertelsels uit het wonderland voor kinderen, klein en groot (1872) dan beberapa cerita Eropa lainnya. 
  • WARNASARI Jilid 2, merupakan buku lanjutan dari WARNASARI Jilid 1. Buku ini terbit pada tahun 1887. 

(kpl/adz)

Editor:

Adhwa Medisanda

Rekomendasi
Trending