Kronologi Tewasnya Mahasiswa Unitri Malang Asal NTT, Awalnya Pamit Pulang Saat Pesta Miras

Penulis: Anastasia Cecilia Ginting

Diperbarui: Diterbitkan:

Kronologi Tewasnya Mahasiswa Unitri Malang Asal NTT, Awalnya Pamit Pulang Saat Pesta Miras
Kapanlagi.com/Dadan Eka Permana

Kapanlagi.com - Pelaku pengeroyokan KM (23) hingga meninggal dunia masih menjadi misteri. Namun polisi telah mengantongi sejumlah keterangan penyebab terjadinya aksi pengeroyokan tersebut.

KM merupakan warga asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Korban merupakan mahasiswa di Universitas Tribuana Tunggadewi (Unitri).

Pertikaian terjadi usai korban menghadiri pesta kelulusan salah satu kakak kelasnya di sebuah kafe di belakang Kampus UMM pada Sabtu (24/6). Pesta itu dirayakan dengan pesta minuman keras (miras).

1. Bermula Saat Korban Diteriaki oleh Pelaku

Awalnya tak ada yang aneh dengan pesta miras yang berlangsung hingga tengah malam. Korban kemudian bermaksud pamit pulang. Namun, saat hendak pulang itu ada oknum yang tersinggung dan meneriaki korban.

"Tapi ada orang yang tidak suka, dinilai tidak setia kawan. Korban diteriaki, akhirnya berujung pengeroyokan hingga tergeletak. Awalnya tidak ada yang tahu, tapi dia ditemukan sudah tak bernyawa pada sekira 00.30 WIB,'' papar  Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik, Senin (26/6).

Usai penemuan jenazah itu, warga melaporkannya pada polisi. Saat ini, jenazah sudah dilakukan otopsi terkait luka apa saja yang diterima. Pasva evakuasi korban, sekelompok pemuda yang disinyalir teman-teman korban mendatangi lokasi kejadian untuk mencari pelakunya.

 

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Kafe Warga Hingga Beberapa Kendaraan Menjadi Korban

Dalam upaya pencarian pelaku oleh kerabat korban dilakukan dengan cara membabi buta karena berujung pengrusakan hingga bangunan kafe terbakar. Bahkan ada sejumlah kendaraan warga yang dirusak tanpa sebab.

Kendaraan seperti sepeda motor hingga mobil milik warga yang tidak terlibat dirusak. Mereka juga sampai sweeping mencari pelaku di dua daerah. Mulai Kecamatan Dau hingga Lowokwaru sehingga di daerah tersebut sempat dilanda suasana mencekam.

Bahkan, aksi pencarian pelaku sekelompok pemuda itu masih berlangsung hingga Minggu (25/6) malam tadi.

Saat ini, polisi tengah melakukan pendalaman saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti dan menunggu hasil otopsi.

 "Kami masih melakukan penyelidikan. Kami mengimbau agar masyarakat tidak tersulut hoaks," tutup Taufik.

 

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending