Kisah Mbah Sadiman Hijaukan Gunung Lawu 29 Tahun, Tanam 15 Ribu Lebih Pohon
Kisah Mbah Sadiman Hijaukan Gunung Lawu (credit: Youtube.com/BNPB Indonesia)
Kapanlagi.com - Mbah Sadiman, seorang petani dari Wonogiri, Jawa Tengah, telah mendedikasikan hidupnya selama 29 tahun untuk menghijaukan lereng Gunung Lawu. Upaya luar biasa ini dimulai sekitar tahun 1996, dari mengubah lahan gersang menjadi area subur yang kini menghidupi banyak warga.
Dedikasi Mbah Sadiman ini berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan yang tandus pasca kebakaran besar. Kala itu, bencana menyebabkan kekeringan dan banjir besar. Berawal dari kejadian tersebut, Mbah Sadiman tergerak untuk mengembalikan kehidupan di sana demi masyarakat sekitar yang kesulitan air bersih.
Dengan tekad kuat, ia menanam ribuan pohon beringin secara mandiri. Kini, kisah Mbah Sadiman hijaukan lereng Gunung Lawu menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan mendapatkan apresiasi. Selengkapnya cek di sini KLovers.
Baca artikel lainnya dengan topik yang sama di Liputan6.com.
Advertisement
1. Cerita Mbah Sadiman Hijaukan Lereng Lawu
Mbah Sadiman (73 tahun) dikenal sebagai seorang pegiat lingkungan. Ia aktif menghijaukan lereng Gunung Lawu, khususnya Bukit Gendol dan Bukit Ampyangan di Wonogiri yang pernah mengalami bencana besar. Melansir dari unggahan @mountnesia dan @zonautara_com, Mbah Sadiman mengungkapkan bahwa dulunya, area ini pernah terjadi kebakaran besar bahkan banjir dan longsor. Akibatnya, kawasan tempat tinggalnya menjadi tandus dan gersang.
Kondisi ini memicu kekeringan parah saat kemarau dan banjir bandang saat musim hujan, menyulitkan warga mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Mbah Sadiman yang menyaksikan langsung bencana itu tergerak melakukan aksi nyata dengan menanam pohon.
"Dulu itu gunung ini habis kebakaran, terus imbasnya jadi banjir besar, banjir kayu, banjir tanah, dan banyak longsoran," kata Sadiman, mengenang masa-masa sulit itu.
2. Awal Mula Gerakan Mulai Tahun 1996
Tergerak oleh kondisi lingkungan yang memprihatinkan, Mbah Sadiman memulai misi penghijauannya pada tahun 1996. Ia memulai dengan membawa bibit pohon beringin ke lereng Gunung Lawu yang gersang.
"Saya habis buat rumah ini tahun 1996 mulai menanam pohon," ujarnya, menandai dimulainya perjalanan panjangnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa tujuannya menanam pohon beringin tersebut agar terhindar dari kemarau panjang. Sehingga, pasokan air untuk warga melimpah.
"Hati saya tergugah. Kalau tidak menanam pohon beringin, daerah saya akan gersang. Niat saya untuk menambah air. Soalnya dulu kekurangan air yang sangat dahsyat." jelas Mbah Sadiman.
3. Tekad dan Tujuan Kemanusiaan
Motivasi utama Mbah Sadiman dalam melakukan penghijauan adalah murni untuk kemanusiaan dan keberlanjutan lingkungan. Ia tidak mencari keuntungan pribadi atau imbalan materi dari upaya kerasnya selama puluhan tahun.
"Tujuan saya tolong menolong sesama umat manusia," kata Sadiman, menegaskan niatnya.
Kini, sudah 29 tahun berlalu sejak aksi nyatanya menanam pohon di lereng Gunung Lawu masih terus digerakkan.
4. Air Sempat Mati, Upaya Dianggap Tak Berguna
Awalnya, perjuangan Mbah Sadiman tidak selalu mulus dan bahkan seringkali dianggap aneh oleh warga sekitar. Ia kerap dianggap aneh karena menanam beringin yang dianggap mistis atau tidak menghasilkan uang secara langsung. Putrinya, Riswanti, pernah mengungkapkan pandangannya.
"Karena Mbah Sadiman menanam pohon beringin nggak menghasilkan uang," katanya.
Namun, Mbah Sadiman tetap melanjutkan langkahnya dengan sabar dan konsisten, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Ia percaya pada visi jangka panjangnya, meskipun orang lain belum melihat manfaatnya.
5. Hasil Nyata: Air Kembali Mengalir
Setelah puluhan tahun berdedikasi, hasil dari upaya Mbah Sadiman kini sangat terasa dan menjadi berkah bagi banyak orang. Mata air kembali muncul dan mengalir melimpah, menyediakan air bersih untuk konsumsi dan irigasi pertanian.
Menurut pengakuannya, ada lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di area sekitar 250 hektar. Area yang berhasil dihijaukan mencapai sekitar 250 hektare. Bahkan, pohon yang ditanam pada tahun 1996 silam masih kokoh berdiri hingga sekarang.
"Saya Sadiman, telah menanam pohon 15 ribu lebih di kawasan lahan (lereng) Gunung Lawu bagian selatan. Seluas 250 hektar," kata Sadiman.
6. Penghargaan dan Pengakuan
Atas dedikasi luar biasanya, Mbah Sadiman telah menerima berbagai penghargaan dari tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Ia meraih Kalpataru kategori Perintis pada tahun 2016 dan Kalpataru Lestari.
Pada 1 Agustus 2019, ia menerima Tokoh Inspiratif Reksa Utama Anindha dari BNPB, yang berarti "Penjaga Bumi yang Penuh Kebijakan", diserahkan langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo.
Penghargaan lain termasuk Kick Andy Heroes Award (2016), Solo Award (2015), detikjateng-jogja Awards (2024), dan Mandaya Award (2025) kategori Lifetime Contribution.
7. Estafet Perjuangan: Generasi Penerus
Mbah Sadiman berharap semangat penghijauan yang telah ia mulai dapat terus berlanjut ke generasi muda. Kini, perjuangannya diteruskan oleh pemuda desa bernama Sriyanto, yang terinspirasi oleh dedikasi Mbah Sadiman.
"Saya sudah tua, terus saya sambung kepada anak muda supaya meneruskan perjuangan saya," kata Mbah Sadiman, menyampaikan harapannya.
Sriyanto menuturkan bahwa ia tergerak mengikuti semangat Mbah Sadiman untuk menjaga lingkungan. KIni, aksinya sudah berjalan 3 tahun membantu Mbah Sadiman menanam pohon.
"Kadang orang mengucilkan, ngapain ikut Mbah Sadiman, tapi saya semangat membantu dan mengikuti perjuangan itu untuk lingkungan sekitar sini." kata Sriyanto.
8. QnA Kisah Mbah Sadiman Hijaukan Gunung Lawu 29 Tahun
1. Siapa Mbah Sadiman?
Mbah Sadiman adalah seorang petani dan aktivis lingkungan dari Wonogiri, Jawa Tengah, yang dikenal karena dedikasinya menghijaukan lereng Gunung Lawu selama 29 tahun.
2. Mengapa Mbah Sadiman menghijaukan Gunung Lawu?
Ia tergerak oleh kondisi lereng Gunung Lawu yang gersang dan tandus akibat kebakaran besar, menyebabkan kekeringan parah dan kesulitan air bagi masyarakat.
3. Pohon apa yang ditanam Mbah Sadiman dan berapa banyak?
Mbah Sadiman menanam lebih dari 15.000 bibit pohon, sebagian besar adalah pohon beringin.
4. Penghargaan apa saja yang pernah diterima Mbah Sadiman?
Mbah Sadiman telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Kalpataru (Perintis 2016, Lestari 2025), Kick Andy Heroes Award (2016), dan Tokoh Inspiratif Reksa Utama Anindha dari BNPB (2019) dan penghargaan lainnya.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca artikel lainnya
Cara Mencerahkan Bibir Gelap Secara Alami dengan Timun, Solusi Ampuh yang Wajib Dicoba
8 Drama Korea dengan Latar Kantor 2025 yang Sudah Tayang, dari Romansa hingga Intrik Bisnis yang Wajib Ditonton
Resep Kue Kacang Renyah, Camilan Spesial yang Wajib Ada di Hari Raya
Cara Cerdas Mengatasi Kebocoran Tabung Gas Elpiji dengan Aman dan Efektif
Cara Jitu Menghancurkan Es Batu dalam Plastik, Praktis, Efektif, dan Tanpa Ribet
(Rumah Orangtua Wardanita Mawa Kebanjiran di Sumatera Utara, Foto Nikah Jadi Sorotan.)
Berita Foto
(kpl/nlw)
Advertisement
