Kentut saat Tidur Sangat Normal, Ternyata Ini Penyebab Hal Itu Bisa Terjadi

Penulis: Muhammad Fachri Darmawan

Diterbitkan:

Kentut saat Tidur Sangat Normal, Ternyata Ini Penyebab Hal Itu Bisa Terjadi
Ilustrasi seorang pria sedang tertidur. (NewAfrica/DepositPhotos.com)

Kapanlagi.com - Kentut saat tidur mungkin terdengar konyol, tetapi tahukah kamu bahwa ini adalah hal yang sangat normal?

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka kentut saat tidur, karena proses ini terjadi secara otomatis dan tidak terduga. Ini semua berhubungan dengan bagaimana tubuh kita berfungsi saat kita terlelap.

Ketika kita tidur, otot sfingter anus sedikit rileks dan memungkinkan gas yang terperangkap dalam saluran pencernaan untuk keluar dengan sendirinya. Proses ini biasanya terjadi ketika kita berada di fase tidur yang tidak terlalu nyenyak, bukan saat fase REM, yang merupakan saat tidur paling dalam.

Jadi, jangan khawatir jika kamu mendengar suara ‘kentut’ dari pasanganmu saat tidur!

Nah, buat tahu lebih lanjut mengapa hal itu bisa terjadi, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Penyebab Kentut saat Tidur

Dilansir dari MedicalNewsToday, ada beberapa kemungkinan penyebab kentut saat tidur. Apa saja?

Asupan Makanan ke Dalam Tubuh

Makanan seperti apel, pir, atau sayuran seperti bawang, jamur, kacang-kacangan, bisa kamu akan kentut saat tidur.

Selain itu, makanan yang mengandung laktosa seperti susu, keju, es krim, dan makanan kemasan tertentu juga dapat memengaruhi. Tak hanya itu, minuman berkarbonasi juga bisa menjadi penyebab kentut saat tidur.

Tubuh dalam Kondisi Aerophogia

Jika tubuh menelan udara terlalu banyak, kentut saat tidur pun tak bisa diindahkan. Kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh makan atau minum terlalu cepat, merokok, mengunyah permen karet, dan memakai gigi palsu yang longgar.

Sering kali, tubuh akan mengeluarkan sebagian besar udara yang tertelan melalui sendawa, dan gas yang tersisa akan melewati usus dan keluar melalui rektum.

Iritasi Usus Besar

IBS adalah kondisi gastrointestinal yang memengaruhi usus besar dan kecil.

Meski tidak ada penyebab pasti IBS, beberapa faktor yang mungkin berperan dalam perkembangannya meliputi genetika, gaya hidup, alergi, kadar bakteri usus, stres, dan pola makan.

Selain itu, IBS dapat menyebabkan gejala lain selain gas, seperti kembung, kram, nyeri di perut, sembelit atau diare.

Intoleransi Laktosa

Tubuh orang yang tidak toleran terhadap laktosa tidak dapat memecah laktosa, yang merupakan gula alami dalam produk susu.

Orang yang tidak toleran terhadap laktosa dapat mengalami gejala-gejala setelah makan atau minum produk susu seperti kentut, diare, kembung, mual, dan sakit perut.

Sensitivitas Makanan

Beberapa orang mungkin sensitif terhadap gluten, sulfur, atau zat lain dalam makanan dan minuman, dan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/mfd)

Rekomendasi
Trending