Kenali Sejak Dini, Tanda-Tanda Fisik Overdosis Gula yang Perlu Kamu Waspadai!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Kenali Sejak Dini, Tanda-Tanda Fisik Overdosis Gula yang Perlu Kamu Waspadai!
Ilustrasi gula pasir (sumber: Freepik)

Kapanlagi.com - Konsumsi makanan manis memang menggoda, tetapi hati-hati! Terlalu banyak gula bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berbahaya. Normalnya, kadar gula darah kita berkisar antara 70-100 mg/dL sebelum makan, dan seharusnya tidak lebih dari 180 mg/dL setelahnya. Jika angka ini terus melambung tinggi, kita harus waspada, karena itu merupakan tanda hiperglikemia.

Hiperglikemia bukan hanya sekadar istilah medis; ini adalah salah satu penyebab utama munculnya penyakit diabetes. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa menjadi masalah serius bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala yang menunjukkan kadar gula darah tinggi. Dengan begitu, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat sebelum terlambat.

Mengetahui tanda-tanda awal ini memungkinkan kita untuk mengatur pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat. Mari jaga keseimbangan kadar gula darah kita agar terhindar dari risiko komplikasi kesehatan yang mengancam. Simak informasi lebih lanjut yang telah Kapanlagi rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (16/4/2025).

1. Gejala Tubuh Ketika Mengalami Kelebihan Gula

Kelebihan kadar gula dalam tubuh bisa menimbulkan berbagai gejala fisik yang patut diwaspadai, karena ini bisa jadi sinyal awal gangguan metabolisme, termasuk risiko diabetes.

Penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda umum yang muncul akibat lonjakan gula darah agar bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Misalnya, mulut yang terasa kering adalah salah satu gejala yang sering muncul, disebabkan oleh penurunan produksi air liur, yang bukan hanya membuat berbicara dan menelan jadi sulit, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi.

Selain itu, rasa haus yang tak kunjung reda dan frekuensi buang air kecil yang meningkat juga bisa menjadi pertanda bahwa ginjal bekerja keras menyaring kelebihan gula, sehingga tubuh mengalami dehidrasi.

Tak kalah penting, perasaan lapar yang terus-menerus meski sudah makan bisa menunjukkan ketidakseimbangan kadar gula darah, di mana tubuh tidak bisa memanfaatkan glukosa dengan baik, mendorong kita untuk mencari energi tambahan yang berisiko meningkatkan berat badan.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Tanda-Tanda Lain yang Perlu Diwaspadai

Mood yang tidak stabil dan mudah marah bisa jadi sinyal bahwa kadar gula darah Anda sedang berantakan.

Ketika gula darah fluktuatif, keseimbangan hormon di otak pun terganggu, menyebabkan suasana hati menjadi labil—dari mudah tersinggung hingga depresi.

Tak jarang, seseorang merasa letih secara emosional tanpa alasan yang jelas. Selain itu, kadar gula yang tinggi juga membuka pintu bagi infeksi berulang, terutama infeksi jamur dan saluran kemih, karena sistem imun kita jadi lemah.

Tak hanya itu, gangguan penglihatan juga bisa muncul; lensa mata yang terpengaruh oleh perubahan cairan akibat glukosa tinggi dapat menyebabkan pandangan kabur.

Dan jangan abaikan perubahan warna kulit pada lipatan tubuh, seperti leher dan ketiak, yang bisa jadi tanda awal dari masalah metabolik seperti diabetes.

Semua ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kadar gula darah tetap stabil demi kesehatan mental dan fisik kita!

3. Cara Mengatasi Kelebihan Gula Darah

Transformasi gaya hidup yang lebih sehat dimulai dari langkah-langkah kecil yang penuh makna, dan salah satu fondasinya adalah kebiasaan makan.

Mari kita beralih dari makanan manis dan karbohidrat sederhana seperti roti putih dan soda, menuju pilihan yang lebih alami dan kaya serat seperti sayuran hijau, buah-buahan rendah indeks glikemik, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.

Selain itu, jangan lupakan pentingnya aktivitas fisik cukup dengan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu tubuh mengelola gula darah dengan lebih baik.

Tidur yang berkualitas juga tak kalah penting, karena kurang tidur dapat memicu pelepasan hormon stres yang berujung pada lonjakan gula darah.

Untuk menjaga keseimbangan emosional, kelola stres dengan cara sederhana seperti meditasi atau menikmati secangkir teh hangat.

Terakhir, jangan abaikan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kadar gula darah, sehingga kita bisa mengambil langkah tepat sebelum masalah berkembang lebih serius.

Semua ini adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang lebih sehat dan seimbang!

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending