Jongkok atau Duduk, Posisi Ideal untuk Buang Air Besar yang Harus Kamu Ketahui!
Diterbitkan:

Arti Mimpi Buang Air Besar Menurut Primbon Jawa (credit: unsplash)
Kapanlagi.com - Buang Air Besar (BAB) bukan sekadar rutinitas harian; ini adalah bagian krusial dari sistem ekskresi tubuh kita yang membantu mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Namun, tahukah Anda bahwa posisi saat BAB dapat memengaruhi kelancaran proses pencernaan dan kesehatan jangka panjang? Sayangnya, banyak orang belum menyadari hal ini!
Dokter spesialis bedah digestif dari RS EMC Pulomas, Seno Budi Santoso, mengungkapkan bahwa posisi yang tidak tepat saat BAB dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari sembelit kronis hingga wasir, bahkan gangguan pada otot dasar panggul. Oleh karena itu, mengenali dan menerapkan posisi BAB yang benar bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Lantas, posisi BAB yang paling tepat itu seperti apa? Menurut Seno, secara anatomi, tubuh manusia sebenarnya dirancang untuk beraktivitas BAB dalam posisi jongkok. Dalam posisi ini, sudut anorektal yaitu sudut antara rektum dan anus menjadi lebih terbuka dan lurus. Hal ini memungkinkan feses keluar dengan lebih mudah tanpa harus mengejan berlebihan.
Advertisement
Saat kita jongkok, otot puborektalis, yang berfungsi sebagai 'pengunci' alami untuk menjaga agar feses tidak keluar sembarangan, akan menjadi lebih rileks. Hasilnya? Jalan keluar feses menjadi lebih terbuka, dan proses BAB pun berlangsung lebih cepat dan lancar.
Jadi, yuk mulai perhatikan posisi saat BAB! Kesehatan pencernaan Anda bisa jadi lebih baik dengan langkah sederhana ini!
1. Bagaimana Jika BAB dengan Posisi Duduk?
Dalam era modern yang serba praktis, banyak orang beralih dari toilet jongkok ke toilet duduk demi kenyamanan dan kebersihan. Namun, tahukah Anda bahwa perubahan ini bisa memengaruhi kesehatan pencernaan?
Posisi duduk yang umum digunakan justru membuat sudut anorektal lebih sempit, memaksa tubuh untuk berjuang lebih keras saat buang air besar, dan meningkatkan risiko wasir akibat tekanan berlebih pada pembuluh darah di sekitar anus.
Menariknya, negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan telah menemukan solusi cerdas dengan menggunakan bangku kecil atau toilet stool yang diletakkan di depan toilet duduk.
Alat ini membantu mengangkat kaki sehingga posisi tubuh menyerupai jongkok, yang membuat proses BAB menjadi lebih alami dan efisien. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa metode ini dapat mempercepat waktu buang air besar, mengurangi tekanan di perut, serta menurunkan risiko masalah pencernaan seperti wasir dan konstipasi.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Kaitan Posisi BAB dengan Kesehatan
Seno menekankan bahwa posisi yang tepat saat buang air besar (BAB) bukan hanya soal postur tubuh, tetapi juga berkaitan erat dengan kesadaran kita akan kesehatan.
Banyak orang sering kali terjebak dalam kebiasaan mengejan dengan keras ketika feses sulit keluar, padahal ini bisa berbahaya bagi tubuh. Mengejan berlebihan dapat merusak otot dasar panggul, berisiko menyebabkan prolaps organ panggul, bahkan memicu inkontinensia di usia tua.
Selain itu, tekanan terus-menerus pada rektum dapat memicu pembentukan divertikula, kantong kecil di usus besar yang berpotensi terinfeksi dan menyebabkan divertikulitis.
Namun, semua masalah ini bisa dihindari dengan memperbaiki postur saat BAB, mengonsumsi makanan kaya serat, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Advertisement
3. Apa Dampak Posisi BAB yang Kurang Tepat?
Posisi jongkok saat buang air besar (BAB) ternyata memiliki dampak besar pada efisiensi proses tersebut. Banyak orang merasa belum tuntas setelah BAB, yang sering kali disebabkan oleh posisi yang tidak tepat sehingga feses tidak sepenuhnya keluar dari rektum.
Dengan jongkok, tekanan alami dari perut ke usus besar menjadi lebih optimal, memudahkan feses untuk terdorong keluar dengan sempurna. Ini tidak hanya memberikan rasa lega, tetapi juga mencegah penumpukan feses yang bisa berujung pada akumulasi racun dalam tubuh.
Para ahli bahkan merekomendasikan meditasi ringan atau teknik pernapasan dalam untuk membantu tubuh lebih rileks saat proses BAB berlangsung.
Oleh karena itu, penting untuk memulai edukasi mengenai posisi BAB yang benar sejak usia dini, agar anak-anak memahami bahwa buang air besar bukan sekadar aktivitas rutin, melainkan juga tentang bagaimana tubuh berfungsi dan cara mendukung proses alami tersebut.
Di sekolah dan dalam keluarga, pengenalan penggunaan toilet jongkok atau bangku kaki saat menggunakan toilet duduk dapat menjadi bagian penting dari pendidikan kesehatan yang mendasar.
4. Penghormatan Terhadap Desain Alami Tubuh
Penting untuk menyadari bahwa tubuh manusia dilengkapi dengan mekanisme alami yang berfungsi paling baik ketika didukung oleh kebiasaan yang sesuai dengan fisiologinya.
"Posisi jongkok saat buang air besar bukan sekadar tradisi, melainkan penghormatan terhadap desain alami tubuh kita. Jika Anda terbiasa menggunakan toilet duduk, jangan cemas mulailah dengan langkah kecil seperti menambahkan bangku kecil di kamar mandi untuk menopang kaki saat duduk," ungkap Seno.
"Dengan cara sederhana ini, Anda dapat membantu sistem pencernaan berfungsi lebih efisien, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kenyamanan dalam aktivitas yang sering dianggap sepele.
Jadi, kenali dan praktikkan posisi BAB yang tepat, karena kesehatan yang optimal berawal dari kebiasaan kecil yang benar," tambahnya.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rao)
M Rizal Ahba Ohorella
Advertisement